Anak Juga Bisa Terkena Diabetes, Kenali Gejalanya

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 13 Januari 2017 14:00
Anak Juga Bisa Terkena Diabetes, Kenali Gejalanya
Penyakit DM pada anak sebenarnya bisa tertangani dengan baik jika terdeteksi lebih awal.

Dream - Diabetes Mellitus (DM) pada anak makin sering ditemukan seiring kemajuan dalam ilmu kedokteran. Sebelum 1980 kasus DM tipe-1 baru pada anak di seluruh Indonesia tercatat di bawah 100 kasus. Namun jumlah ini terus meningkat, hingga 2014 mencapai lebih dari 1.000 kasus (data Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2014).

Penyakit DM pada anak sebenarnya bisa tertangani dengan baik jika terdeteksi lebih awal. Untuk itu para orangtua yang sehari-hari bersama anak harus waspada terhadap gejala-gejala diabetes. Seperti apa gejala khas diabetes pada anak?

" Gejala klinis DM yang khas adalah anak cenderung banyak makan, sering buang air kecil, terkadang hingga mengompol disertai dengan penurunan berat badan yang drastis, bisa sampai 6 kg dalam 2 bulan," tulis dr. Endang Triningsih, Sp.A(K), seperti dikutip dari IDAI.or.id

Ada juga gejala lainnya, seperti sering lapar, mudah lelah, infeksi jamur, luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, kulit yang sering terasa gatal-gatal dan kering, rasa kebal dan sering merasa kesemutan di kaki. Namun, pada kenyataannya gejala-gejala tersebut tidak timbul jelas sehingga diagnosis DM sering terlewatkan.

" Selanjutnya, mungkin saja anak dapat mengalami ‘Kedaruratan DM’ dengan keluhan seperti nyeri perut, sesak napas, muntah berulang, dehidrasi, bahkan hingga penurunan kesadaran," tulis dr Endang.

Pada anak, DM tipe-1 merupakan jenis DM yang paling sering ditemukan. DM tipe-1 ini sangat tergantung pada penggunaan insulin sebagai terapi utama, di samping tindakan penunjang seperti pengaturan makan, menjaga perubahan berat badan, olahraga yang teratur, dan sebagainya.

DM tipe-1 memerlukan pengobatan seumur hidup sampai dewasa, sehingga perlu pemahaman orangtua dan pasien agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Berbeda dengan DM tipe-1 yang tidak bisa dicegah, kejadian DM tipe-2 pada anak dapat dicegah atau ditunda dengan pola diet seimbang dan olahraga yang teratur.

Dengan penyebaran informasi tentang DM pada anak, diharapkan kewaspadaan orangtua terhadap DM semakin meningkat sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Anak pun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

 

KOMENTAR ANDA

Beri Komentar