Dream - Pembalut sekali pakai bagi kita merupakan barang yang mudah didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Tetapi tidak bagi remaja perempuan di area terpencil di Kenya, Nigeria dan India.
Mereka sebelumnya menggunakan koran, daun atau bahkan lumpur untuk menutupi aliran haid. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan risiko infeksi di organ intimnya. Ada juga yang akhirnya tak datang ke sekolah karena tak punya pembalut yang layak.
Mereka memilih di rumah saja, daripada 'tembus', tidak nyaman dan jadi pusat perhatian banyak orang. Sebuah organisasi kemanusiaan, Flo Project, akhirnya berinisiatif mengembangkan The Flo Pad, yang merupakan pembalut yang bisa digunakan berkali-kali, setelah dicuci dan dikeringkan.
Bentuknya juga cukup sederhana dan bisa dibawa kemana pun.
Sumber: Now This
[crosslink_1]