Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Viral, Orangtua 'Di-Kick' dari Grup Belajar Anak karena Protes Tugas Guru

Viral, Orangtua 'Di-Kick' dari Grup Belajar Anak karena Protes Tugas Guru Anak Sekolah Online/ Foto: Shutterstock

Dream - Proses belajar jarak jauh secara online atau daring sudah memasuki tahun kedua. Kondisi ini memang sangat sulit dan menantang. Tak dipungkiri kerap memicu konflik antara orangtua dan pihak sekolah.

Seperti salah satu curhatan akun Twitter @nung_306. Ia bercerita kalau istrinya baru saja dikeluarkan dari grup WhatsApp belajar anaknya yang masih duduk di sekolah dasar (SD).

Sang istri protes karena tugas anak-anak cukup banyak yaitu 5 lembar di LKS dan tugas dari buku paket. Sementara sang guru tak memberikan penjelasan atau tutor baik melalui video atau pun secara online.

"Pagi ini bini gw sedikit kasih masukan ke Guru anak gw yg pertama, soal pemberian tugas harian mulai dari LKS yg bisa sampai 5 lembar belum ditambah tugas dari buku paket, dan adiknya pun sama seperti itu. Dan pagi ini bini gw udah merasa kewalahan dengan tugas yg diberikan hingga beberapa halaman sekaligus, dan saat memberikan masukan ke sang guru, endingnya bini gw malah di kick dari group tsb," tulis @nung_306 di Twitter.

Menurut @nung_306 hal itu membuatnya sangat kecewa sebagai orangtua murid. Pasalnya setelah dikeluarkan dari grup, orangtua tak bisa memantau lagi pelajaran dan tugas yang diberikan.

"Saat kita dikeluarkan dr WAG kelas, otomatis anak gw gk bisa lg mengikuti pelajaran apapun & putus semua informasi dr sekolahnya, apakah artinya anak gw dgn ini jg otomatis dikeluarkan dr sekolah?," ungkapnya.

 

Langsung Ditindaklanjuti

Protes @nung_306 menjadi viral di Twitter. Ia pun mempertanyakan hal tersebut pada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, tempat tinggalnya. Screenshot chat istrinya dan guru tersebut juga diunggahnya.

 


Rupanya pihak sekolah langsung menindaklanjuti protes @nung_306. Tampaknya hal ini juga dialami banyak orangtua saat mendampingi anak-anaknya belajar online.

Ayah Bikin 'Kantin Mini' Biar Anak Jajan Seperti di Sekolah

Dream - Sekolah di rumah secara online dalam situasi pandemi jadi pilihan terbaik bagi keamanan dan kesehatan anak-anak saat ini. Hal ini memang tidak ideal, karena banyak pengalaman sosial dan interaksi yang tak dialami anak-anak.

Salah satunya adalah jajan di kantin, makan bersama teman-teman atau saling berbagi bekal. Termasuk mendapat uang jajan lalu menggunakannya untuk membeli camilan favorit. Ini merupakan bagian yang sangat sangat menyenangkan bagi anak-anak ketika bersekolah.

Seorang ayah asal Malang tak mau anaknya kehilangan pengalaman tersebut. Ia pun membuat kantin sekolah versi rumahan. Disediakan meja yang berisi berbagai jajanan anak sekolah dasar (SD).

Saat anaknya istirahat di sela-sela belajar online, bisa ke meja tersebut untuk jajan. Cerita manis dibagikan akun Twitter @ApriantoDhany.

 

 

Tetap Dapat Uang Saku

Rupanya, meski sekolah di rumah si anak tetap dapat uang saku untuk membeli jajanan rumahan tersebut. Bisa juga mendapat jajanan jika membantu pekerjaan rumah tangga atau ketika ia bisa menghafal surah pendek. Wah, bisa dicontoh di rumah, Sahabat Dream

 

Ibu Maudy Ayunda Jawab Rasa Penasaran Orang Soal Uang Sekolah Putrinya

Dream - Maudy Ayunda termasuk selebritas yang memiliki latar pendidikan tinggi. Ia merupakan lulusan S1 Oxford University, lalu S2-nya diselesaikan di Stanford University. Dua universitas tersebut merupakan yang terbaik di dunia.

Banyak warganet yang penasaran bagaimana orangtua Maudy mengasuh dan mendidiknya, agar memiliki latar pendidikan yang baik. Termasuk juga banyak yang ingin tahu uang bayaran sekolah Maudy.

Mauren Jasmedi, ibu dari Maudy lewat akun Instagramnya @muren.s menjelaskan kalau dulu saat putri pertamanya kelas 2 SD, pindah sekolah. Hal itu lantaran Mauren agak kecewa dengan pelajaran di SD pertama Maudy.

Maudy Ayunda SD

"Saat anak sy TK & sampai kelas 2 SD, mereka bersekolah di sekolah berkurikulum nasional. Awalnya, sama sekali tidak terpikir pindahkan anak dari sekolah tersebut. Sampai suatu saat, ketika saya menemani anak belajar, saya kecewa atas materi pembelajaran kala itu. Murid diminta menghapal nama-nama kecamatan di Jakarta & materi hapalan lain yang saya anggap kurang tepat. Sejak itu, ada saja materi belajar anak yang membuat saya tidak nyaman. Mau protes tapi kepad siapa? Daripada sibuk cari kesalahan orang, mulailah saya hunting mencari sekolah lain yang lebih sesuai harapan. Saat mencari SD kala itu, saya tidak masuk ke ruang kantor, tapi saya coba duduk di kantin mendengar murid berceloteh, mengintip proses belajar di kelas dan itu saya lakukan setiap hari di beberapa SD. Hingga suatu hari, saya mendapatkan 1 SD berkurikulum Nasional Plus, yang terbilang masih baru, & bahkan anak saya baru akan mjadi angkatan ke 2 di sekolah itu dan bermurid hanya 9 orang per kelas. Mungkin bagi sbagian orang, sekolah dengan minim fasilitas ini bukan pilihan menarik, tapi saat memasuki sekolah itu saya sungguh telah jatuh cinta," tulis Mauren.

Akhirnya Mauren memutuskan untuk memindahkan sekolah Maudy. Fasilitas sekolah baru ternyata jauh lebih minim, tapi menurutnya lebih bisa mengakomodir tumbuh kembang dan pendidikan sang putri. Biaya sekolah, menurut ibu dua anak ini saat itu dibilang terjangkau.

"Di sanalah akhirnya anak-anak saya menghabiskan sekolah dasar hingga masa SMP mereka. SD dan SMP itu, tumbuh bersama seperti keluarga dengan anak-anak kami. Sekarang sekolah tersebut menjadi besar bahkan menjadi sekolah international favorit, yang memiliki banyak murid. Bicara soal uang sekolah, SD yg saat itu baru punya 2 angkatan belumlah pede membandrol harga mahal seperti sekarang," ungkap ibunda Maudy.

 

Masuk SMA Internasional, Jual Mobil

Setelah Maudy lulus SMP, pertimbangan soal SMA kembali dilakukan dengan panjang. Mauren berusaha mengajak anak-anaknya selalu berdiskusi karena mereka yang akan menempuh pendidikan.

Maudy ingin bersekolah di sekolah internasional yang biayanya cukup mahal. Ia sampai menawarkan untuk menggunakan uang sendiri yang saat itu didapatkan dari menjadi bintang iklan dan model.

"Saatnya pilih SMA , keputusannya pun diambil dari hasil pertimbangan & diskusi panjang, bareng anak-anak. 'Bayar sekolah nya pakai uang aku aja ma,' kata sulungku yang saat itu sudah punya tabungan sendiri, dari menjadi model & BA beberapa produk. Tak sampai hati memakai uang anak yang sangat ingin bersekolah di sana, kami pun menawarkan 1 solusi yang mbuat mereka belajar mbuat pilihan melalui sebuah pengorbanan. 'Gimana kalau mobil antar jemput kalian dijual buat bayar sekolah, tapi kalian naik bis sekolah setiap harinya nanti? Dan mereka pun menyetujui pilihan itu. Selama SMA kubiarkan anak-anak naik bis jemputan sekolah setiap hari dari Bintaro ke kemang. Walau mereka harus dijemput lebih pagi dan pulang lebih sore, bahkan kadang tertidur di mobil karena mobil itu berisi sampai 12 orang untuk area Jakarta Selatan yang harus diantar jemput satu persatu," ungkap Mauren.

Komentar pun bermunculan. Banyak yang salut dengan cara ibunda menerapkan pendidikan bagi dua putrinya. Seperti komentar @marcalais_fransisca yang menulis 'Salut tante kasih anak pilihan untuk berkorban untuk memperjuangkan apa yang dia mau'.

Lalu ada juga akun @nuraenii_2405 yang berkomentar 'Masyaallah ibu yang tangguh,,ibu yang bisa memantau keadaan anak-anaknya. Komentar lainnya dari akun @_putridianasri_ yang menulis 'Wih salut banget sama tantee benar2 serius dan effort sama pendidikan ka maudy dan ka manda'.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'
Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'

Tanpa malu-malu, siswa itu menanyakan tanggal lahir bu guru yang tengah berjalan di depannya.

Baca Selengkapnya
Diminta Guru Buat Tugas Menulis Surat, Tulisan Siswa SMP Berisi Curhatnya Ini Bikin Netizen Menangis
Diminta Guru Buat Tugas Menulis Surat, Tulisan Siswa SMP Berisi Curhatnya Ini Bikin Netizen Menangis

Tugas itu adalah meminta sang murid menulis sebuah surat berisi semua hal yang mengganjal hatinya.

Baca Selengkapnya
Momen Siswa Terganggu Bau Ketek Teman Sekelas, Netizen: Mau Kasihan tapi Bikin Sesak Napas
Momen Siswa Terganggu Bau Ketek Teman Sekelas, Netizen: Mau Kasihan tapi Bikin Sesak Napas

Banyak siswa di kelas ini tampak menutup hidung sebab mencium bau badan teman sekelasnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apapun Demi Cepat Lulus, Mahasiswi Kejar Dosen Hingga ke Kebun untuk Bimbingan Skripsi
Apapun Demi Cepat Lulus, Mahasiswi Kejar Dosen Hingga ke Kebun untuk Bimbingan Skripsi

Viral mahasiswi kejar dosen hingga ke kebun, perjuangan demi cepat lulus.

Baca Selengkapnya
Viral Pengakuan Mahasiswa Lecehkan 8 Korban, UGM Buka Suara
Viral Pengakuan Mahasiswa Lecehkan 8 Korban, UGM Buka Suara

Penjelasan pihak UGM soal video pengakuan pelecehan seksual viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Haru Anak Pemulung Beri Kejutan Ibu Usai Dapat Beasiswa S2
Viral Momen Haru Anak Pemulung Beri Kejutan Ibu Usai Dapat Beasiswa S2

Keduanya menangis bersama karena akhirnya bisa mewujudkan sesuatu yang sebelumnya mungkin tak pernah terbayangkan oleh mereka.

Baca Selengkapnya
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.

Baca Selengkapnya
Petugas TPS Didatangi Wanita Bawa Kertas Berjilid-jilid, Dikira Mau Nyoblos Tahunya Minta Tanda Tangan `Dosbing`
Petugas TPS Didatangi Wanita Bawa Kertas Berjilid-jilid, Dikira Mau Nyoblos Tahunya Minta Tanda Tangan `Dosbing`

Momen Wanita Datang ke TPS Untuk Minta Tanda Tangan Dosen, Banjir Pujian Netizen

Baca Selengkapnya
Perjuangan Mahasiswa Menerjang Banjir dengan Rakit Demi Bimbingan Skripsi, Videonya Viral Dilihat Dosen Pembimbing
Perjuangan Mahasiswa Menerjang Banjir dengan Rakit Demi Bimbingan Skripsi, Videonya Viral Dilihat Dosen Pembimbing

Perjuangan Mahasiswa Naik Rakit Demi Bimbingan Skripsi, Videonya Viral Dilihat Dosen Pembimbing

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Lomba Kupas Kuaci
BUNGKUS! Lomba Kupas Kuaci

Iseng lagi ngumpul tapi nggak tahu mau ngapain? Coba beli dan isi waktu kosong weekend dengan lomba kupas kuaci. Siapa yang menang?

Baca Selengkapnya