Trauma Setelah Melahirkan Bisa Berujung Depresi Berkepanjangan
Dream - Menghadapi detik-detik melahirkan, jadi hal yang paling mendebarkan bagi para ibu. Apalagi jika menanti proses melahirkan anak pertama. Rasa tegang, panik, dan takut pasti bercampur jadi satu.
Ada ibu yang menjalani proses persalinan dengan mudah, namun ada juga yang penuh prosedur menegangkan dan rasa sakit yang luar biasa. Rhea Demsey, seorang doula dan konselor, mengungkap kalau proses persalinan sendiri memang sangat berisiko menimbulkan trauma.
"Rasa sakit kontraksi yang terus meningkat, darah yang keluar, pemeriksaan dalam, jeritan di ruang persalinan. Semuanya yang dihadapi ibu, jika tanpa persiapan mental yang matang memang akan menimbulkan trauma," ujar Demsey, seperti dikutip dari KidSpot.
Kondisi trauma pada ibu setelah persalinan biasanya ditandai dengan rasa ketakukan, kekhawatiran yang begitu tinggi, putus asa hingga depresi dan stres. Biasanya hal ini dialami oleh para ibu yang menjalani proses persalinan yang rumit.
"Pengalaman persalinan yang sangat menegangkan bisa menimbulkan trauma mendalam. Hal ini cenderung dihadapi para ibu yang menjalani prosedur medis yang cukup menguras emosi saat melahirkan. Bisa karena prosesnya yang lama, perdarahan yang banyak, tak didukung oleh pasangan atau fasilitas medis yang tak memadai," ungkap Demsey.
Penting bagi ibu bersama ayah untuk menyiapkan mental, demi mengurangi risiko trauma saat persalinan. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kelas kesehatan ibu hamil dan persalinan, konsultasi dengan dokter/ bidan secara teratur.
"Menggali informasi sebanyak mungkin dari sumber yang baik soal persalinan memang sebaiknya dilakukan ayah dan ibu jelang persalinan. Dengan pengetahuan yang cukup mereka jadi tahu apa yang harus dilakukan jika persalinan terjadi dan jika menghadapi kondisi yang buruk," ungkap Demsey.
Jika memang menjalani proses persalinan yang menimbulkan trauma, segera cari bantuan. Berkonsultasilah dengan dokter, katakan ketakutan dan kepanikan yang selalu dialami. Dokter bisa saja merujuk untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
"Jangan beranggapan kalau hal tersebut akan hilang dengan sendirinya. Apabila dibiarkan bisa jadi depresi berkepanjangan dan sangat tidak sehat bagi ibu dan bayi," kata Demsey.
Trauma persalinan yang dibiarkan sangat mungkin berkembang menjadi pospartum depression atau depresi pasca melahirkan. Untuk itu pastikan ibu mendapat pendampingan dan dukungan yang memadai jika mengalami trauma persalinan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah Jadi Ibu, Psikiater Ingatkan Jangan Sampai Lupa 4 Hal Ini
Stres dan depresi jadi risiko yang sangat mungkin terjadi ketika ibu terus-menerus 'melupakan dirinya'.
Baca Selengkapnya12 Arti Mimpi Melihat Darah Bekas Kecelakaan yang Dipercaya sebagai Tanda Penderitaan dan Trauma
Penafsiran arti mimpi ini sebaiknya dilihat secara holistik dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi dalam kehidupan nyata si pemimpi.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak di Makassar Baru Ungkap Ayah Cor Jasad Ibu Setelah 6 Tahun
Anak korban bahkan dihantui rasa trauma dan takut usai melihat ibunya terlentang di lantai selama dua hari sebelum dikubur 2018 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali Narsistik Terselubung, Gejala Mental yang Sering Terjadi namun Jarang Diketahui
Kenali gejala-gejala narsistik terselubung agar terhindar. Yuk, simak lebih lengkap!
Baca SelengkapnyaSering Menangis Tanpa Alasan, Bisa Jadi Pertanda Kondisi Ini
Kondisi ini, yang sering disebut sebagai "overwhelmed", dapat berdampak tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaTertinggi di Asia, 57 Persen Ibu di Indonesia Mengalami Baby Blues
Ibu akan mengalami gelombang perasaan yang naik turun.
Baca SelengkapnyaSusah Tidur Malam Walau Lelah, Ini Sebabnya
Tubuh yang lelah tidak menjamin kamu lebih mudah tertidur di malam hari. Kondisi mental ternyata bisa jadi penyebab kamu sulit tidur meski sudah lelah.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! POV Kerja Hari Pertama
Sahabat Dream, kalian ada gak yang vermak CV biar diterima kerja? Nah, begini jadinya jika kamu berlebihan menulis profil.
Baca Selengkapnya