Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teladan Nabi Ibrahim untuk Membentuk Keturunan Sukses Dunia Akhirat

Teladan Nabi Ibrahim untuk Membentuk Keturunan Sukses Dunia Akhirat Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Hadirnya keturunan dalam sebuah pernikahan merupakah sebuah anugrah. Kita berharap memiliki anak-anak yang baik, menjadi generasi soleh dan soleha. Kelak, doa anak-anak yang saleh lah yang menjadi bekal kehidupan di akhirat setelah orangtua meningga.

Dikutip dari NU Online, di dalam Al-Qur’an secara tersirat maupun tersurat Allah banyak memberikan ajaran bagaimana menciptakan keturunan generasi penerus yang saleh, berkualitas, sukses dunia dan akhirat. Dari banyak ajaran itu salah satu yang menjadi kunci pokoknya adalah kesalehan dan ketaatan orangtua kepada Tuhannya.

Secara tersirat pesan ini disampaikan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 124 yang menceritakan perihal bagaimana Nabi Ibrahim melakukan ketaatan hingga berbuah keturunan yang dianugerahi kesuksesan. Allah berfirman:

Albaqarah ayat 124

Artinya: “Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa perintah, maka ia melaksanakan perintah itu dengan sempurna. Tuhannya berkata, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu sebagai pemimpin bagi umat manusia.” Ibrahim berkata, “(demikian pula) sebagian anak turunku.” Tuhannya berkata, “Janjiku tidak berlaku bagi orang-orang yang berbuat aniaya.”

Secara garis besar ayat tersebut menceritakan tentang ujian yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang macam ujian yang diberikan Allah kepada nabi-Nya tersebut.

 

Ujian dari Allah SWT

Ada yang berpendapat bahwa ujian itu berupa perintah menyembelih putra beliau Nabi Ismail. Ulama yang lain mengatakan ujian itu berupa rangkaian ibadah manasik haji. Pun ada yang menuturkan bahwa Nabi Ibrahim diuji oleh Allah dengan berbagai perintah yang berkaitan dengan kebersihan diri seperti memotong kuku, mencukur bulu ketiak, memotong kuku dan lain sebagainya.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut yang jelas pada ayat di atas dituturkan bahwa pada akhirnya Nabi Ibrahim dapat melaksanakan perintah-perintah Allah yang diujikan kepadanya dengan sempurna, tanpa ada ada kekurangan juga tanpa berlebihan (Muhammad Nawawi Al-Jawi, Tafsir Al-Munir [Beirut: Darul Fikr, 2008], jil. 1, hal. 37).

Imam Ibnu Kasir menuturkan bahwa atas prestasi ini maka kemudian Allah memberikan balasan dengan menjadikan Nabi Ibrahim sebagai pemimpin bagi umat manusia (Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an AL-‘AdhimI [Semarang: Toha Putra, tt], juz 1, hal. 165). Beliau menjadi panutan yang diikuti oleh siapapun dalam hal kebaikan.

Rupanya Nabi Ibrahim belum benar-benar puas atas penghargaan yang diberikan Allah. Kepada Tuhannya beliau meminta agar tidak dirinya saja yang dijadikan pemimpin bagi umat manusia tapi juga sebagian dari anak keturunannya diberi kehormatan serupa. Kiranya Allah mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim. Hanya saja janji anugerah Allah ini tidak berlaku bagi siapa saja yang berbuat aniaya atau zalim.

 

Kesalehan Orangtua

Dalam sejarah bisa dilihat bahwa para rasul yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah setelah masa Nabi Ibrahim mereka semua adalah anak-anak keturunan beliau. Bahkan sebagian di antaranya ada yang tidak hanya diberi kenabian namun juga kekuasaan sebagai seorang raja. Nabi Dawud, Sulaiman dan Yusuf adalah contohnya.

Dari kajian di atas bisa diambil pendidikan luhur bahwa kesalehan dan ketaatan orangtua kepada Allah merupakan modal besar bagi terbentuknya generasi yang berkualitas baik duniawi maupun ukhrawi. Adanya anak keturunan Nabi Ibrahim dianugerahi Allah kemuliaan dengan diangkat sebagai nabi dan raja adalah tidak lepas dari bagaimana Nabi Ibrahim sebagai leluhurnya menjalankan dan mentaati perintah-perintah Allah secara sempurna.

Berangkat dari itu bila orangtua menghendaki generasi penerusnya mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat, menjadi anak-anak yang berkualitas lahir dan batin, maka semestinya orangtua mau mengawalinya dengan membentuk kesalehan diri sendiri.

Ketaatan orang tua dalam menjalani perintah-perintah Tuhannya dan menjauhi setiap larangan-Nya memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk dan mencapai harapan itu. Allah tidak hanya memberikan balasan kebaikan bagi pelakunya saja namun juga bagi generasi penerusnya. Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 7 Allah juga berfirman:

Al Isra ayat 7

Artinya: “Bila kalian melakukan kebaikan maka kalian melakukan kebaikan bagi diri kalian sendiri, dan bila kalian melakukan kejelekan maka kejelekan itupun untuk diri sendiri”.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Islam Melarang Keras Orangtua Sumpahi Buruk Anaknya

Dream - Mendidik dan mengurus anak merupakan proses panjang yang pastinya sangat menguras emosi. Dibutuhkan kesabaran dan sebagai muslim kita juga harus mempelajari nilai-niai Islam sebagai dasar dalam mengurus anak.

Salah satunya sebagai orangtua seemosi apapun jangan sampai mengucap sumpah buruk atau menyumpahi anak. Dalam Islam ada larangan menyumpahi anak. Dikutip dari Bincangsyariah.com, Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orangtua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

HR Muslim dan Abu Dawud soal menyumpahi anak

“Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)

 

Tergesa-gesa

Dalam hadis tersebut Nabi melarang para orangtua untuk melaknat anak-anaknya, karena jika sampai dikabulkan oleh Allah SWT dan hal buruk menimpa kepada anak-anak mereka maka hal itu pasti akan menimbulkan penyesalan yang amat sangat. Allah SWT berfirman:

Al Isra ayat 11

“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).

Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.

Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimana pun secara naluri orangtua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya, karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenapa Seseorang Sulit Menerima Nasihat? Inilah Alasan dan Cara Mengatasinya

Kenapa Seseorang Sulit Menerima Nasihat? Inilah Alasan dan Cara Mengatasinya

Setiap nasihat haruslah diterima dengan hati tulus dan ikhlas. Dengan begitu, barulah bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan.

Baca Selengkapnya
Tunjukkan Ketaatan dan Kekuatan Iman, Inilah Tips Istiqomah dalam Beribadah serta Doanya yang Penting Diketahui Umat Islam

Tunjukkan Ketaatan dan Kekuatan Iman, Inilah Tips Istiqomah dalam Beribadah serta Doanya yang Penting Diketahui Umat Islam

Dengan beristiqomah, maka akan mendapat rahmat, berkah, serta masuk dalam golongan orang yang dicintai-Nya.

Baca Selengkapnya
Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga

Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga

Umat Islam seharusnya bisa menjaga dan mengontrol hawa nafsunya dengan baik demi kelancaran berpuasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ingatlah Nasihat Rasulullah, Inilah 3 Perkara yang Harus Dijauhi Umat Islam

Ingatlah Nasihat Rasulullah, Inilah 3 Perkara yang Harus Dijauhi Umat Islam

Islam mengajarkan hal-hal baik melalui firman Allah SWT dan juga sunah nabi.

Baca Selengkapnya
Persiapkan dengan Baik! Inilah 3 Perkara yang Menyelamatkan Manusia dari Api Neraka

Persiapkan dengan Baik! Inilah 3 Perkara yang Menyelamatkan Manusia dari Api Neraka

Dalam ajaran Islam, neraka adalah tempat hukuman bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah dan tidak bertobat.

Baca Selengkapnya
5 Golongan yang Terbebas dari Siksa Kubur Menurut Sabda Nabi SAW, Salah Satunya Hafal Surat Al-Mulk

5 Golongan yang Terbebas dari Siksa Kubur Menurut Sabda Nabi SAW, Salah Satunya Hafal Surat Al-Mulk

Apabila seseorang melakukan kebajikan selama di dunia, ia akan diberkahi dengan rahmat Allah.

Baca Selengkapnya
100 Kata-Kata Bijak Islami Penyejuk Hati, Tenangkan Jiwa dan Rangkul Kehidupan dengan Kebijaksanaan

100 Kata-Kata Bijak Islami Penyejuk Hati, Tenangkan Jiwa dan Rangkul Kehidupan dengan Kebijaksanaan

Kata-kata bijak Islami penyejuk hati tersebut mampu memberikan hikmah dan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
7 Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa saat Waktunya Berbuka

7 Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa saat Waktunya Berbuka

Memberi makan orang yang sedang berpuasa untuk persiapan berbuka adalah salah satu amal mulia.

Baca Selengkapnya
Doa Nabi Yusuf untuk Ketampanan Wajah dan Keteladanan yang Patut Ditiru

Doa Nabi Yusuf untuk Ketampanan Wajah dan Keteladanan yang Patut Ditiru

Di balik ketampanannya, Nabi Yusuf mengalami berbagai pahitnya hidup sejak kecil.

Baca Selengkapnya