Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanda 'Merah' Saat Orangtua Terlalu Menekan Anak

Tanda 'Merah' Saat Orangtua Terlalu Menekan Anak Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Memiliki pengharapan besar agar anak berhasil di masa depan tentunya jadi hal yang wajar bagi para orangtua. Sayangnya hal ini kadang berlebihan menjadi ekspektasi tinggi sehingga menjadi bumerang.

Pada akhirnya membuat orangtua jadi menekan anak terlalu besar. Membuat anak melakukan lebih dari yang dapat dia lakukan, membuatnya tertekan dan pada gilirannya bisa menimbulkan stres, yang dapat mencakup gejala fisik serta gejala psikologis.

Amy Morin, seorang psikoterapis anak mengungkap beberapa sikap orangtua yang terlalu memberi tekanan pada anak.

1. Lebih sering mengkritik daripada memuji
Berfokus pada semua kesalahan yang dilakukan anak berarti orangtua mengabaikan semua hal yang dia lakukan dengan benar. Banyak orang tua mengabaikan perilaku positif anak, karena hal itu dianggap tak butuh pujian. Sebaliknya, menganggap anak butuh diberi peringatan agar termotivasi.

"Memberikan terlalu banyak kritik tidak akan memotivasi anak. Tidak ada yang suka terus-menerus mendengar tentang semua kesalahan yang mereka lakukan. Berusahalah untuk melihat anakbersikap baik dan menawarkan lebih banyak pujian daripada kritik di semua hal," kata Morin dikutip dari Verywell.

 

Penuh ultimatum dan membandingkan

2. 'Lakukan atau hidup kamu bakal berantakan'
Jika mendapati diri memberi tahu anak pada banyak situasi "lakukan atau kamu bakal gagal", itu pasti terlalu menekannya. Misalnya, "Kamu perlu mendapatkan nilai A dalam tes ini jika ingin sukses,". Semacam mengirimkan pesan bahwa anak-anak hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar.

"Meskipun ada situasi dalam kehidupan di mana pandangan seperti itu realistis, situasi di mana kita hanya mendapat satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar tidaklah tepat," ungkap Morin.

3. Membandingkan dengan anak lain
Terus-menerus mengingatkan anak tentang hal-hal seperti, "kakak saja berhasil mencapai peringkat teratas karena dia selalu berlatih," atau "apa kamu gak mau seperti teman kamu yang jadi juara umum di sekolah". Membandingkan anak dengan anak lain sepanjang waktu menempatkannya dalam persaingan terus-menerus dengan orang-orang di sekitarnya dan tidak memperhitungkan individualitasnya.

Ketika anak-anak berada di bawah tekanan karena dibandingkan dengan orang lain, hal itu dapat mengurangi kesediaan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak membuat mereka unggul.

"Dorong anak untuk menjadi lebih baik dengan bersaing dengan dirinya sendiri. Bicarakan tentang pentingnya belajar dan berlatih sehingga dia bisa menjadi lebih baik hari ini daripada kemarin — terlepas dari bagaimana kinerja orang lain di sekitarnya," pesan Morin.

4 Trik Agar Orangtua Tak Tularkan Stres Pada Anak

Dream - Ketidakpastian dan kecemasan adalah bagian penting dari eksplorasi seorang anak di dunia baru mereka. Orangtua juga memiliki pemicu stres (stresor) karena ketidakpastian di situasi pandemi seperti sekarang.

Orang dewasa yang mengalami stres, cenderung bisa menularkannya pada anak-anak. Saat berhadapan dengan orangtua yang stres, anak bisa mengalami hal yang sama seperti ketakutan dan kecemasan. Hal ini dapat berdampak besar pada cara mereka menangani ketakutan mereka sendiri sepanjang masa, baik atau buruk.

“Jika orangtua memiliki kecemasan dan kekhawatiran, ini tidak buruk. Ini adalah cara terbaik untuk membantu anak,” kata psikolog Dr. Reid Wilson.

Wilson mengatakan bahwa orangtua harus berbagi dengan anak-anak bagaimana mereka pernah mengalami pengalaman menakutkan di masa lalu, dan bagaimana mereka masih menjadi takut ketika melakukan aktivitas tertentu. Ia menyarankan, hal itu dapat membantu anak-anak memahami bahwa ketakutan mereka adalah normal - dan dapat diatasi

 

Ajarkan Kepercayaan Diri

“Ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang menakutkan memperkuat kecemasan. Orangtua dapat berpikir apa pun yang mereka inginkan, tetapi mereka harus berusaha menunjukkan kepercayaan diri," ujar Wilson.

Menunjukkan kepercayaan diri tidak sama dengan menutupi rasa takut. Anak-anak cerdas dalam menangkap sinyal non-verbal. Mereka akan melihat reaksi terhadap pemicu stres meskipun ada upaya untuk menyembunyikannya. Bagaimana orangtua menindaklanjuti kecemasan yang mereka alami dapat memengaruhi cara anak memandang kecemasan yang sama di masa depan dan bagaimana mereka akan bereaksi dalam situasi yang serupa.

 

4 cara tidak mentransfer kecemasan pada anak

1. Jangan menutupi atau menyembunyikan ketakutana. Anak-anak akan menangkapnya juga. Sebaliknya, tunjukkan kepercayaan diri saat membicarakan hal-hal yang membuat kita takut
2. Dengarkan kekhawatiran mereka. Bantu anak-anak mengungkapkan ketakutannya
3. Contohkan perilaku 'coping mechanism' untuk anak-anak. Tunjukkan kepada mereka bahwa beberapa kecemasan itu normal dan ada cara untuk mengatasinya
4. Biarkan anak mengalami ketakutan dan kekhawatiran. Bantu dia mencari caranya sendiri yang positif untuk menghadapinya

“Jika anak menangkap perilaku cemas, maka tidak apa-apa untuk menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi dengan dengan bahasa yang sesuai dengan usianya,” ungkap Wilson.

Sumber: Fatherly

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Tarian penarik Viewers

NOTED KAK! Tarian penarik Viewers

Demi dapat views banyak memang boleh ya `seritual` ini? Sahabat Dream ada yang kaya gini gak?

Baca Selengkapnya