Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanda Media Sosial Anak Mulai ke Arah 'Toxic'

Tanda Media Sosial Anak Mulai ke Arah 'Toxic' Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Media sosial (medsos) saat ini sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat pandemi, medsos juga membantu kita untuk tetap kontak dengan saudara dan kerabat dan tahu aktivitas dan perkembangan mereka meski tak bisa bertatap muka langsung.

Anak-anak pun mungkin sudah mulai menggunakan medsos untuk bersosialisasi dengan temannya. Terutama yang sudah berusia 10 tahun ke atas. Idealnya, penggunaan media medsos untuk anak usia 13 tahun ke atas, tapi saat ini anak di bawah usia tersebut pun sudah memiliki medson.

Peran orangtua sangat penting untuk mengawasi media sosial anak. Bila sudah memberi izin pada anak memiliki medsos, maka pastikan pengawasan dilakukan dengan baik. Bukan tak mungkin anak mendapat pengaruh negatif, mendapat informasi palsu atau mungkin perundungan di medsos.

Dampak media sosial bagi anak cukup nyata. Menurut penelitian, anak menjadi lebih sulit tidur, rendah diri, dan mengalami peningkatan rasa cemas. Dilansir dari purewow.com, berikut ini adalah beberapa tanda kebiasaan media sosial anak telah menjadi toxic.

 

Perhatikan 3 Tanda Ini

1. Anak hanya memiliki pencapaian digital
Memiliki pencapaian digital bisa menjadi hal yang baik, terutama jika anak menggunakannya sebagai alat berbuat baik. Tapi jika semua perayaan berputar sekitar dunia digital, maka ini bisa menjadi pertanda anak menghargai pengalaman digital mereka lebih dari pengalaman di kehidupan nyata.

2. Anak banyak membandingkan
Anak yang masih berkembang dan mencoba mencari tahu siapa mereka jika terus menerus membandingkan diri mereka dengan teman-teman sebaya, ini bisa berbahaya. Ini dikaitkan dengan harga diri yang rendah dan masalah kesehatan mental.

3. Unggahan anak sangat berbeda dari kehidupan nyata
Jika anak terus menerus membandingkan dirinya dengan orang lain, kemungkinan besar mereka akan membuat gambaran akan diri mereka sendiri yang sangat berbeda. Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak senang dengan diri mereka yang sebenarnya.

Laporan Annisa Wulan/ Sumber: Fimela

Anak di Bawah 13 Tahun Tak Boleh Punya Media Sosial, Ini Alasannya

Dream - Media sosial jadi hal yang tak bisa dipisahkan dengan remaja. Banyak anak yang menyalurkan hobi, bakat dan kreativitasnya lewat media sosial, bahkan mereka juga bisa mendapatkan uang.

Bagi orangtua, memberi izin anak memiliki media sosial, sebenarnya harus dengan banyak pertimbangan. Terutama pada anak-anak yang masih berusia di bawah 13 tahun. Sebagian besar media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok mengharuskan penggunanya berusia minimal 13 tahun.

Beberapa pihak bahkan mendesak Facebook untuk tak memperbolehkan penggunanya berusia di bawah 18 tahun. Jika memang anak ingin memiliki media sosial dan masih di bawah 13 tahun, sebaiknya kontrol tetap di orangtua.

Media sosial hanya bisa diakses dengan didampingi dan itu pun hanya ada di ponsel orangtua. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Mengapa? Yuk, cari tahu jawabannya.

 

Anak belum memiliki kemampuan kontrol diri yang baik

Kondisi psikologis anak di bawah 13 tahun sangat mudah terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengar dan pengaruh lingkungannya. Mereka akan dengan mudah mengikuti banyak hal di media sosial, bukan hanya yang positif tapi juga negatif.

Orang dewasa pun juga banyak yang mudah terpengaruh hal negatif dari media sosial. Untuk itu, pendampingan sangat perlu. Jangan sampai orangtua memberi izin anak memiliki media sosial tanpa 'modal' apapun. Terutama dalam hal kontrol diri dan keamanan dirinya.

 

Batas privasi

Anak di bawah 13 tahun belum sepenuhnya paham soal privasi. Mereka bisa saja live Instagram dari dalam kamar pribadi atau menunjukkan secara detail alamat rumah yang bisa membahayakannya.

Menunjukkan sekolah di mana dan detail informasi pribadi di media sosial yang tentunya sangat berbahaya. Untuk itu, tidak bijak jika membiarkan anak menggunakan media sosial tanpa dipantau, termasuk ketika mereka sudah 13 tahun.

 

Risiko tinggi mengalami kecemasan

Bullying, dan false reality bisa membuat anak mudah cemas, bahkan depresi. Anak-anak masih belum memilikikepercayaan diri yang kuat, dan inilah alasan utama mengapa anak-anak tidak boleh diizinkan menggunakan media sosial.

Dalam periode ini, anak-anak harus dibimbing untuk mengembangkan keterampilan yang mereka kuasai. Fokuskan pada hal tersebut karena tekanan dari media sosial, sangat tinggi.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!

Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!

Penyakit ain bukanlah penyakit baru. Tetapi sudah ada sejak zaman Rasulullah saw yang berhubungan dengan pandangan.

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Kecil Ini Mantan Artis Cilik, Lagi Heboh Digosipin Jalan ke Bioskop Bareng Suami Orang, Coba Tebak?

Anak Kecil Ini Mantan Artis Cilik, Lagi Heboh Digosipin Jalan ke Bioskop Bareng Suami Orang, Coba Tebak?

Anak ini lagi jadi sasaran bullyan netizen akrena gosip jalan berdua dengan suami orang.

Baca Selengkapnya
MUA Rias Nenek 72 Tahun Jadi Putri Cantik bak ABG, Banyak yang Kaget Dikira Beda Orang

MUA Rias Nenek 72 Tahun Jadi Putri Cantik bak ABG, Banyak yang Kaget Dikira Beda Orang

Tuzi mendapatkan banyak perhatian di media sosial karena mampu mengubah kliennya hingga tidak dapat dikenali lagi.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Ekspektasi X Realita Karyawan Saat Weekend

NOTED KAK! Ekspektasi X Realita Karyawan Saat Weekend

Sahabat Sream suka gak sih ketika ekspetasi mau leyeh-leyeh tapi diminta bantuan pekerjaan. Kalau perasaan kalian bagaimana?

Baca Selengkapnya