Tak Perlu Paksa Anak Habiskan Makanan, Ini Sebabnya
Dream - Melihat masih banyak sisa makanan di piring makan anak kerap membuat orangtua kesal. Biasanya, kita memaksa anak untuk menghabiskan apa yang ada di piringnya meskipun mereka sudah bilang kenyang.
Memaksa anak menghabiskan makanan wala u sudah kenyang, ternyata bisa berdampak buruk pada kebiasaan makannya jangka panjang. Saat menyediakan makan untuk anak, penting untuk mengetahui kebutuhan mereka.
Jangan menyajikan dalam porsi langsung banyak, tapi secukupnya. Bila anak masih lapar dan ingin porsi lebih, baru berikan sedikit demi sedikit jangan sampai mubazir dan terbuang percuma.
Memaksa anak menghabiskan makanannya, akan membuatnya mengalami hal-hal berikut.
Anak tak memiliki 'hubungan sehat' dengan makanan
Anak-anak perlu memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola makan yang intuitif dan mampu memahami kapan mereka lapar dan kapan mereka kenyang. Untuk mendorong perkembangan perilaku makan yang normal, penting bagi mereka untuk dapat memutuskan seberapa banyak mereka ingin makan dan berhenti makan pada saat tubuh dan pikiran mereka benar-benar puas.
Bisa Juga Terjadi 2 Hal Ini
Makan menjadi barometer kesuksesan
Makan merupakan hal alami karena tiap manusia membutuhkannya. Memberikan pujian berlebihan saat anak menghabiskan makanannya seperti mematok kesuksesan. Hal ini berbahaya bagi perkembangan kebiasaan makan mereka.
"Ajarkan anak makan secukupnya untuk kebutuhan, bukan karena nafsu berlebihan atau patokan sukses dan haus pujian," kata Wendy Sue Swanson, seorang psikolog.
Menghilangkan kendali anak atas tubuhnya sendiri
Anak perlu tahu apa yang dibutuhkan tubuhnya dan apa yang tidak. Ketika mencoba memastikan bahwa si kecil makan dengan cukup, kita mungkin mulai fokus pada otoritas kita daripada mencontohkannya kebiasaan makanan yang sehat. Penting bagi anak untuk tahu kalau perutnya sudah kenyang dan ia bisa menolak makanan karena sudah merasa cukup.
Sumber: Brightside
Cara Hadapi Balita yang Kerap Rewel Saat Makan
Dream - Menyiapkan makanan bagi balita merupakan momen istimewa bagi para ibu. Sebisa mungkin, kita berusaha membuat menu kaya gizi demi tumbuh kembang si kecil yang optimal.
Hal yang paling bikin sedih adalah saat disajikan datau disuapi, si kecil malah rewel. Momen makan yang harusnya menyenangkan dan seru malah penuh tangisan. Ibu pun jadi stres dan kadang ikut menangis. Beberapa balita sering menunjukkan tingkah rewel dan sulit diajak kerjasama saat sedang makan.
Apalagi jika mereka belum terlalu lancar bicara dan tal bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya diinginkan. Dilansir dari Baby Centre, kebanyakan balita biasanya akan tetap memenuhi kebutuhan makan mereka meski kadang-kadang menolak.
Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kerewelan balita saat makan. Layak dicoba, Sahabat Dream.
Ajak makan bersama keluarga
Balita belajar makan makanan baru dengan memperhatikan dan meniru orangtuanya. Menghabiskan waktu makan bersama dengan keluarga akan membuat mereka bisa menikmati waktu makan seperti apa yang dia lihat dari orang lain. Jangan lupa untuk memberitahu anak bahwa kita menikmati makanan yang kita makan. Dengan begitu, mereka akan lebih mau mencoba untuk makan dengan lebih baik.
Buat rutinitas
Buat sebuah rutinitas makan harian sesuai dengan pola tidur anak. Biasanya rutinitas tersebut mencakup tiga kali makan dan dua atau tiga kali camilan bergizi. Balita akan berkembang mengikuti rutinitas dan memahami apa yang bisa diharapkan dalam waktu-waktu makan tersebut. Sebaiknya beri anak camilan atau minuman kecil sebelum tidur siang.
Buat balita tetap tertarik
Saat makan siang dan makan malam, kita bisa memberikan makanan gurih yang diikuti oleh makanan penutup bergizi seperti buah. Setelah satu kali makan, balita mungkin bosan dengan satu rasa itu dan ingin mencoba sesuatu yang baru.
Selain mengonsumsi kalori dan nutrisi yang dibutuhkan, kita bisa memberikan variasi makanan yang lebih luas. Tapi jangan menjanjikan balita makanan manis setelah makanan gurih karena hal itu akan membuatnya kurang menginginkan makanan gurih.
Libatkan balita
Setelah balita tumbuh cukup besar, ajak mereka belanja makanan untuk membuatnya lebih mengenal bahan-bahan yang dia makan. Dia juga bisa diajak membantu mengatur meja makan sebelum makan.
Kegiatan kecil ini akan mendorong kebiasaan makan yang positif. Bahkan jika kita bisa meminta mereka terlibat sedikit saat memasak, mereka akan lebih mau menghabiskan makanan di piringnya.
Sumber: Diadona.id
Kebiasaan Buruk Anak Saat Makan yang Harus Segera Dihentikan
Dream - Asupan nutrisi didapatkan anak-anak dari makanan dan minuman di rumah setiap hari. Penting untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat sejak dini agar anak tumbuh dengan sehat.
Sayangnya, secara tak sengaja kita kerap membentuk kebiasaan makan yang buruk pada anak. Ada beberapa kebiasaan makan yang harus segera dihentikan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin anak mengalami obesitas atau kurang gizi.
"Kebiasaan makan sangat mempengaruhi kondisi gizi anak-anak. Untuk itu orangtua perlu memperhatikannya dengan lebih detail, bila ada kebiasaan anak yang kurang baik saat makan segera perbaiki," ujar Lee Ann, seorang ahli gizi, dikutip dari Smart Parenting.
Kebiasaan-kebiasaan ini mungkin tampak sepele. Jika dibiarkan, bisa berdampak buruk pada anak secara jangka panjang, terutama dalam kebiasaan makannya.
1. Mengemil berlebihan
Anak-anak sangat suka camilan. Bila dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat merusak nafsu makan dan membuat mereka menolak makanan bergizi yang telah disiapkan dengan cermat untuk mereka.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur dan mengikuti waktu makan dan kudapan untuk mengatasi dilema ini. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics di AS, aturan praktis yang baik adalah menawarkan camilan beberapa jam setelah makan berakhir dan sekitar satu hingga dua jam sebelum makan berikutnya dimulai.
Hindari Juga Kebiasaan Ini
2. Melewatkan sarapan
Jangan biarkan anak Anda melewatkan waktu makan, terutama sarapan. Para ahli mengatakan bahwa anak-anak yang sarapan cenderung makan lebih sehat dan menjaga berat badan yang sehat. Coba sajikan buah-buahan segar atau selai kacang dan roti isi daging atau pisang.
Segelas susu hangat setiap pagi juga bisa andalan saat anak sedang malas makan. Jangan sampai perutnya kosong saat beraktivitas.
3. Gunakan gadget saat makan
Tanamkan pada anak kebiasaan makan di meja, yaitu tidak menggunakan gadget. Artinya tidak ada smartphone, konsol game, dan bahkan televisi. Dengan cara ini, mereka dapat menikmati makanan mereka sepenuhnya dan tidak berlebihan.
Sebuah studi yang dilakukan di Lituania menemukan anak-anak yang terpapar layar selama makan mengonsumsi lebih banyak junk food dan memiliki lebih banyak masalah perilaku. Jadi, pastikan anak fokus dengan makanannya dan tidak terdistraksi.
4. Mengisi makanan berkalori tinggi dan tidak sehat
Jika anak kekurangan berat badan atau mengalami keterlambatan, tindakan terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak untuk menentukan diet yang paling cocok. Ukur berat badan anak secara rutin.
Bila ternyata berat badannya tak sesuai dengan usia atau di bawah grafik, jangan ragu untuk ke dokter anak. Bisa jadi anak memiliki masalah pencernaan atau menu harian yang kita buat tak cukup optimal untuknya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaCara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.
Baca SelengkapnyaDalam memilih kotak bekal untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar makanan tetap aman dan segar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun, seringkali, menggugah nafsu makan anak pada waktu sahur bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaJangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca SelengkapnyaSimak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaEs krim bisa dibuat warna-warni dan sehat agar lebih menarik untuk dikonsumsi anak-anak. Membuatnya pun cuma butuh 4 bahan.
Baca SelengkapnyaIni pendapat para ahli mengenai mengonsumsi makanan pedas selama kehamilan.
Baca Selengkapnya