Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Perlu Khawatir Saat Si Kecil Punya Teman Khayalan

Tak Perlu Khawatir Saat Si Kecil Punya Teman Khayalan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Imajinasi anak-anak begitu tinggi. Mereka bisa menyebut nama tokoh yang dianggap teman dan kerap berbicara sendiri. Seakan-akan ada teman lain di dekatnya padahal tidak ada orang lain.

Beberapa anak memang memiliki teman khayalan. Saat ditanya, si kecil bisa menyebutkan nama, hingga menggambarkan bagaimana rupanya. Beberapa orangtua mungkin beranggapan ini adalah hal klenik atau mistis padahal tak selalu demikain.

"Imajinasi anak-anak mulai berkembang sekitar usia 2,5 hingga 3 tahun, ditandai dimulainya permainan pura-pura, dan pada 65% anak-anak akan memiliki satu atau dua teman imajine," kata Susan Newman, Ph.D., sosial psikolog dan penulis The Case for the Only Child.

Berpura-pura memiliki teman adalah hal biasa pada anak balita, tetapi alasan mereka berbeda-beda, begitu pula lamanya mereka bertahan. Mengapa anak-anak memiliki teman khayalan?

"Anak-anak secara alami sangat imajinatif, dan melatih imajinasi mereka sangat baik untuk kesehatan emosional dan mentalnya mereka," kata Laura Markham, Ph.D., penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids.

 

Saat Merasa Sepi dan Bosan

Anak-anak yang memiliki teman khayalan memang menikmatinya. Ini membuat anak selalu memiliki 'seseorang' untuk bermain jika merasa kesepian atau bosan. Terkadang, teman khayalan juga mengisi celah yang tidak dimiliki teman bermain lainnya.

"Seorang anak yang memiliki sedikit teman juga bisa membuatnya memiliki teman khayalan, kata Markham.

 

Tak Perlu Khawatir

Di masa kanak-kanak, cara untuk menciptakan teman yang sempurna adalah dengan 'menyulapnya' dalam pikiran. Orangtua, menurut Markham, tak perlu khawatir.

"Kebanyakan anak sadar bahwa teman pura-pura mereka tidak nyata. Pada anak kecil, teman berpura-pura atau fantasi adalah tanda imajinasi yang berkembang," ungkapnya.

Seimbangkan juga sosialisasi anak dengan teman seusianya. Kapan memiliki teman khayalan dianggap berlebihan? Jika anak lebih memilih main dengan teman khayalan, menolak sosialisasi dan lebih suka menyendiri, orangtua harus segera mencari sebabnya.

Sumber: Good House Keeping

Si Kecil Sering Tantrum? Berikan Mainan Sensori

Dream - Selama di rumah saja, bukan hanya orang dewasa saja yang merasa bosan dan jenuh, anak-anak pun mengalami hal yang sama. Terutama anak yang biasanya memiliki banyak aktivitas di luar rumah.

Jika orang dewasa bisa menggambarkan kondisi emosi dan perasaannya, beda dengan anak-anak. Si kecil cenderung mengalami perubahan sikap menjadi lebih rewel, sulit diatur atau bahkan mengamuk (tantrum).

Ada trik untuk meredakan emosi anak yang sedang tak stabil dengan cara seru, yaitu permainan sensori. Permainan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan panca indera pada anak yang sangat berperan pada tumbuh kembang fisik dan emosinya.

Bagaimana caranya? Talla Aryanto, co-founder Buumi Playscape dan juga praktisi pendidikan anak usia dini membagikan trik membuat mainan sensori di rumah.

"Bisa dengan barang yang ada di rumah, seperti beras, tepung, kacang merah, maizena. Bukan hanya menstimulasi sensori tapi juga bisa juga jadi soothing method untuk anak-anak yang sering tantrum," ungkap Talla, dalam acara Ngobras Live Instagram bersama Dream.co.id, Senin 27 Juli 2020.

 

Pentingnya Stimulasi

Sediakan saja wadah yang telah diisi beras atau tepung. Setelah itu masukkan mainan anak di dalamnya, seperi mainan hewan atau balok. Minta anak untuk mencari dan mengumpulkannya sambil menyebutkan nama-nama binatang atau balok warna yang ditemukan.

Permainan ini bisa membantu meredakan emosi anak yang sedang tinggi. Tak hanya itu, stimulasi juga diberikan pada seluruh sensorinya.

"Biasanya anak-anak yang kurang distimulasi bisa mengalami over sensitivity. Misalnya dia gak suka banget pegang yang basah-basah, menolak buah yang basah-basah, jika anak kurang stimulasi sensori, bisa mengalami speech delay (keterlambatan bicara)," kata Talla.

Mainan sensori ini sangat dianjurkan untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Terutama di situasi pandemi seperti sekarang di mana anak tak bisa bebas main ke luar. Berikan mainan yang bukan hanya menyenangkan bagi anak tapi juga bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.

 

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.

Baca Selengkapnya
Anak Tak Sengaja Baca Chat Alasan Ibunya Tak Ingin Cerai, Isinya Bikin Warganet Terharu
Anak Tak Sengaja Baca Chat Alasan Ibunya Tak Ingin Cerai, Isinya Bikin Warganet Terharu

Anak tak sengaja lihat pesan singkat ibunya yang berisi alasan tak ingin pisah dari ayahnya. Isi pesan singkat itu membuat warganet terharu.

Baca Selengkapnya
Nyesek Banget! Ibu Temukan Putrinya Gunting Uang Rp100 Ribu dan Rp50 Ribu hingga Jadi Potongan Kecil, Uang Belanja Sirna
Nyesek Banget! Ibu Temukan Putrinya Gunting Uang Rp100 Ribu dan Rp50 Ribu hingga Jadi Potongan Kecil, Uang Belanja Sirna

Bikin Syok, Aksi Anak Gunting Uang Kertas Asli Hingga jadi Potongan Kecil

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Cewek Ini Syok Mantan Pacar Mendadak Kirim WA, Basa-Basi Soal Anak Kecil Tahunya Diminta Jadi Pengasuh Bayinya
Cewek Ini Syok Mantan Pacar Mendadak Kirim WA, Basa-Basi Soal Anak Kecil Tahunya Diminta Jadi Pengasuh Bayinya

Cewek tersebut mengaku syok banget karena mantan cowoknya tiba-tiba ngajak ngobrol hal yang di luar dugaannya.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.

Baca Selengkapnya
Momen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!
Momen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!

Sambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi

Baca Selengkapnya