Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Perlu Canggung, Berikan Pendidikan Seksual Pada Anak

Tak Perlu Canggung, Berikan Pendidikan Seksual Pada Anak Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Paparan pornografi dan pornoaksi bisa berasal dari banyak hal. Tayangan televisi, internet, majalah dan media lainnya. Sebagai orangtua kita tak mungkin untuk terus menutupinya.

Anak akan semakin besar, bergaul dengan banyak orang dan mengerti hal-hal yang berbau seksual. Untuk menangkal efek negatif dari pornografi, harus dimulai dari keluarga dengan memberikan pendidikan seksual yang memadai.

"Anak seringkali khawatir berbicara tentang hal seksual. Padahal mungkin yang dibicarakan juga untuk pencegahan. Remaja kalau diancam ketika ingin tahu, justru akan cari sendiri. Bahayanya jika informasinya nggak kredibel," ujar Inez Kristanti, seorang psikolog dalam peringatan Hari AIDS Sedunia oleh Durex di The Energy Building, Jakarta Pusat, Kamis 21 November 2019.

Edukasi seksual yang diberikan orangtua sejak dini dilakukan untuk mencegah tindakan seksual tidak bertanggung jawab pada anak. Oleh karena itu, orangtua diharapkan bisa memberikan informasi yang kredibel, netral, mudah dipahami serta tidak menghakimi. Dengan begitu, anak bisa mengetahui informasi seksual yang terkontrol dan baik.

"Perlu rasa empati ketika membicarakan hal seputar seksual. Lawan bicaranya pun harus meminimalisir kata tuduhan. Untuk yang bertanya biasanya memilih orang yang dirasa nyaman. Sehingga harus dibangun komunikasi yang hangat untuk membahas seputar seks," ungkap Inez.

 

Cara Memulai Edukasi Seksual

Untuk langkah awal, orangtua bisa mulai dengan menjelaskan soal kesehatan reproduksi secara bertahap. Mulailah saat anak masih balita.

"Nggak bisa umur 14 tahun semuanya dikasih tahu, jadi harus bertahap. Mulai usia 3-5 tahun bisa dikasih tahu perbedaan laki-laki dan perempuan, serta mengapa diciptakan berbeda," kata Hanny Nilasari, Ketua Umum Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI).

Saat anak memasuki usia remaja, berikan edukasi seputar organ reproduksi serta kebersihan genital. Bimbing anak ketika mereka memasuki masa pubertas.

"Misalnya akan haid atau mimpi basah, nasehatnya nanti akan berbeda juga," ungkap Hanny.

 

Dampingi dari Balita Hingga Remaja

Tak berhenti sampai di situ, orangtua perlu memberi tahu jika organ reproduksi anak telah siap mengandung serta seputar kontak fisik antara laki-laki dan perempuan.

“Biasanya berhenti sampai bagaimana menjaga kebersihan genital saja. Tapi kontak seksual laki-laki dan perempuan bisa hamil itu nggak terjadi. Itu yang disayangkan,” imbuhnya.

Maka dari itu, diharapkan orangtua memiliki kesiapan untuk memberikan edukasi secara bertahap mulai dari balita hingga remaja. Selanjutnya, edukasi dapat dilakukan secara formal di sekolah, informasi diberikan oleh para guru yang kompeten.

Buah Hati Mulai Tanya Soal Seks? Yuk, Siapkan Diri

Dream - "Bayi berasal dari perut ya, Bunda?", "Kok bisa ada dedek bayi di perut Bunda?". Hal itu mungkin gambaran pertanyaan yang dilontarkan anak terkait seks. Keingintahuan mereka merupakan hal wajar dan pertanda kalau anak mulai berpikir kritis.

Akan sangat baik jika anak mendapat informasi soal pendidikan seks dari orangtuanya. Untuk itu, Sahabat Dream yang buah hatinya sudah mulai kritis dan melontarkan banyak pertanyaan, persiapkan mental untuk menjawabnya.

Ingat, jangan memarahi jika anak mulai bertanya soal seks. Lebih baik Anda membahasnya bersama anak. Lalu bagaimana membicarakan pendidikan seks pada anak? Coba empat langkah berikut.

Ikuti ABLE
Salah satu yang bisa diikuti saat mulai membicarakan seks pada anak adalah ABLE (ask, be ready to answer, listen to what they're saying, and encourage more questions). Hal tersebut direkomendasikan oleh American Academy Pediatric (AAP).

"Bisa memulai dengan bertanya padanya, tapi pastikan siapkan diri untuk menjawab, lalu dengarkan dengan seksama penjelasan anak. Minta juga anak mengajukan pertanyaan seputar seks yang ingin diketahuinya pada Anda," kata Cora Collette Breuner, MD, kepala AAP Committee on Adolescence.

Ikuti keingintahuan anak

Jika anak mulai bertanya, jawablah inti dari pertanyaan. Apabilan jawaban Anda sudah membuatnya puas dan ia kembali bermain dan fokus pada hal lain, berarti penjelasan bisa berhenti. Tapi jika anak masih penasaran dan bingung, tugas Anda menjawab berarti belum selesai. Sesuaikanjawaban dengan rasa penasaran dan keingintahuan anak.

Jangan menunda
Untuk anak perempuan sebaiknya dijelaskan soal haid dan konsekuensinya sebelum mereka mengalami. Misalnya ketika ibu, tante atau sepupu perempuannya harus menggunakan pembalut. Hal itu bisa jadi awal untuk menjelaskannya. Biasanya anak mulai haid di usia 9 atau 10, di usia 8 Anda sudah bisa menjelaskan. Bisa memberikan buku soal reproduksi perempuan dengan gambar agar anak lebih mengerti.

"Lalu pada anak laki-laki, biasanya lebih mudah dijelaskan oleh ayah. Untuk lebih mengerti bisa juga memberikan buku soal reproduksi laki-laki. Penting juga diajarkan bagaimana mereka harus melindungi dan menjaga kesehatan organ intimnya," kata Breuner.

 

Buat diskusi terus berlanjut

Jika anak mulai memasuki masa puber dan mengajukan pertanyaan, tandanya Anda harus siap menjawab apapun itu. Usahakan untuk membekali diri dengan informasi yang tepat. Cari sumber info yang berkualitas atau bisa mengajaknya sesekali ke dokter. Dokter anak biasanya terlatih menjelaskan hal terkait kesehatan reproduksi anak.

Buat anak merasa nyaman membicarakannya dengan Anda dan pasangan. Jangan sampai ia mendapat informasi yang salah soal seks. Biasanya jika anak tak mendapat info yang tepat dari orangtua, ia akan mencarinya di luar, bisa dari teman atau internet. Efeknya bisa saja negatif.

 

Sumber: AAP

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gak Pakai Nangis Lagi, Ini Dia 9 Tips agar Anak Mau Ditinggal di Sekolah
Gak Pakai Nangis Lagi, Ini Dia 9 Tips agar Anak Mau Ditinggal di Sekolah

Orang tua perlu untuk melatih buah hatinya agar bisa sekolah tanpa harus ditemani orang tuanya lagi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Imbau Anak Muda Tak Menikah Dini: Siapkan Mental dan Fisik
Ganjar Pranowo Imbau Anak Muda Tak Menikah Dini: Siapkan Mental dan Fisik

Selain mental dan fisik, kata dia, menikah juga membutuhkan edukasi yang baik.

Baca Selengkapnya
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Seru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia
Seru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia

Penting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Wajib Tahu! Begini 9 Cara Melatih Anak Puasa Sejak Dini, Lengkap dengan Manfaatnya
Orang Tua Wajib Tahu! Begini 9 Cara Melatih Anak Puasa Sejak Dini, Lengkap dengan Manfaatnya

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan agama sejak kecil.

Baca Selengkapnya
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal

Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
DRESS IT! Tutorial Hijab Jadi Outer
DRESS IT! Tutorial Hijab Jadi Outer

Sahabat dream yang berhijab lagi bingung mau hangout tapi tidak punya outer? Nah tips satu ini boleh banget kamu coba.

Baca Selengkapnya