Strategi Mengasuh Anak Lelaki, Asah Kemampuan Intelektual dan Emosional
Dream - Tiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Begitu juga anak lelaki dan anak perempuan. Gaya mengasuh orangtua bisa sangat berbeda saat menghadapi anak lelaki.
Pada anak lelaki menurut, Teachstarter.com, area otak yang dikhususkan untuk spasial memiliki fungsi mekanis lebih besar. Sementara area yang dikhususkan untuk fungsi verbal dan emosional lebih kecil.
Dampaknya adalah anak laki-laki umumnya mengembangkan memori spasial lebih awal daripada anak perempuan. Memori spasial merupakan tipe memori yang membantu kita menghubungkan lokasi objek dengan objek referensi lain secara spesifik. Sebagai contoh: driver ojol yang hafal rute jalan tikus di Jakarta.
Untuk itu butuh perlakuan khusus bagi anak lelaki untuk membantu emosi serta kemampuan sosialnya berkembang optimal. Bagaimana caranya?
1. Asah Pemikiran yang kritis
Belajar langsung, kinestetik, atau melakukan metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika). Metode STEAM yaitu melatih anak berpikir secara kritis serta membangun cara berpikir logis dan sistematis. Melalui metode ini anak akan belajar tanpa menyadari bahwa dirinya sedang belajar.
Dikutip dari School of Parenting, caranya adalah dengan mendorong anak bertanya, bekerja bersama anak (terlibat dalam aktivitas anak), mengajarkan anak berpikir secara kreatif dan mendorong anak menyelesaikan masalah (problem solving).
2. Biarkan anak terlibat aktif
Libatkan anak dalam proses pembelajaran dengan memungkinkan mereka memiliki saran, ide, dan tujuan mereka sendiri. Bicarakan kekurangan dan kelebihan ide dari anak dan berusahalah mencari jalan tengahnya.
3. Gambar dan teknologi
Anak lelaki lebih menyukai dan mengerti secara cepat jika dijelaskan suatu hal menggunakan grafik, gambar, dan teknologi. Cobalah untuk membuat penjelasan sebuah hal yang rumit dengan gambar atau grafik.
4. Persaingan/ Kompetisi Sehat
Bangun beberapa persaingan sehat melalui aktivias debat dan permainan. Bisa juga mengikutsertakan anak dalam kompetisi. Dengan begitu anak akan belajar berlatih, gagal, menghadapi kemenangan dan bekerja dalam tim.
Laporan Anisha Saktian/ Sumber: Fimela
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca SelengkapnyaAnak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.
Baca SelengkapnyaAnak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca SelengkapnyaNasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.
Baca SelengkapnyaSayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata saat bermain, anak perempuan cenderung perfeksionis dan takut gagal karena tekanan yang diberikan kepada mereka.
Baca SelengkapnyaSahabat dream, kalian suka minum kopi sachet gak nih? Kalau pernah, pasti bisa dong jawab tebakan ini.
Baca Selengkapnya