Sleep Apnea Bisa Jadi Pemicu Masalah Perilaku Pada Anak
Dream - Buah hati kerap mendengkur? Tidurnya selalu gelisah dan keesokan harinya tampak tak segar? Bisa jadi ia mengalami sleep apnea obstruktif, yaitu kelainan yang ditandai dengan tersumbatnya saluran pernapasan.
Hal ini menyebabkan seseorang mendengkur dan berhenti bernapas sebentar saat tidur. Ternyata menurut American Sleep Apnea Association, 1 hingga 4 persen anak-anak menderita apnea.
Jika tak segera ditangani sleep apnea pada anak-anak dapat menyebabkan masalah perkembangan dan perilaku. Termasuk peningkatan mimpi buruk dan mengigau pada anak saat maam hari.
Pemicu Sleep Apnea pada Anak
Amandel besar dan kelenjar gondok yang membengkak menyebabkan apnea tidur obstruktif. Keduanya membuat penyumbatan di tenggorokan atau hidung.
Faktor risiko termasuk obesitas, riwayat keluarga, berat lahir rendah, kelainan wajah atau tengkorak, dan kondisi seperti sindrom Down, penyakit sel sabit, dan cerebral palsy juga bisa jadi penyebabnya.
Gejala Sleep Apnea Pada Anak
Jika anak mengalami satu atau beberapa gejala di bawah ini, segera lah berkonsultasi dengan dokter anak. Minta pemeriksaan lebih rinci terutama terkait dengan kualitas tidur anak. Berikut gejalanya:
- Mendengkur, merupakan tanda yang paling umum
- Jeda bernapas saat tidur
- Bernapas melalui mulut, baik saat tidur dan bangun
- Napas yang berisik batuk, dan tersedak saat tidur
- Terjaga dalam jangka pendek karena gangguan pernapasan
- Mengompol terus-menerus pada anak yang mendengkur keras dan sering tertidur
- Hiperaktif, perubahan suasana hati, lekas marah, dan rewel di siang hari karena dia tidak bisa tidur nyenyak di malam hari
Perawatan Sleep Apnea
Anak-anak dengan sleep apnea tidak istirahat dengan baik, mereka dapat menderita di siang hari. Kinerja akademik yang buruk dan hiperaktif. Beberapa kondisi seringkali salah diagnosis, anak sebenarnya mengalami sleep apnea tapi dikira attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD).
Sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan serangan jantung di masa depan. Ini juga dapat berdampak pada keterampilan motorik, kreativitas, dan keterampilan anak memecahkan masalah.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidur kurang dari 7 jam semalam memiliki risiko kematian lebih tinggi. Yuk, cek!
Baca SelengkapnyaInsomnia atau kebiasaan begadang di malam hari sulit diatasi. Coba terapkan beberapa kebiasaan ini agar mudah tidur lebih cepat.
Baca SelengkapnyaTidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, tidur berlebihan dapat berhubungan dengan masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa penyebab tidur berlebih.
Baca SelengkapnyaAnak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.
Baca SelengkapnyaBegadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaJika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.
Baca SelengkapnyaPerhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasalah kesehatan ini sering diidentikkan dengan orang tua dan dewasa, padahal anak-anak juga bisa mengalaminya.
Baca Selengkapnya