Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sikap Toxic Parents yang Bisa Hancurkan Mental Anak, Segera Hentikan!

Sikap Toxic Parents yang Bisa Hancurkan Mental Anak, Segera Hentikan! Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menjadi orangtua memang bukan hal yang bisa dipelajari dalam kelas, padahal prosesnya begitu rumit. Membutuhkan persiapan matang, emosi yang stabil, finansial dan fisik yang mumpuni.

Setelah anak lahir, orangtua idealnya selalu belajar terutama dalam hal pengasuhan. Bukan hanya memenuhi kebutuhan materi saja, tapi juga emosi dan psikologisnya.

Setiap orang tentu ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mulai dari nutrisi, pendidikan, hingga membantu menggapai cita-cita si kecil. Sayangnya, tanpa disadari beberapa orangtua melampaui keinginan mereka terhadap anak-anaknya.

Alhasil, orangtua tidak berkompromi dengan anak, tidak pernah merasa bersalah dan minta maaf kepada anak, tidak menghargai anak, egois sebagai orangtua. Sikap tersebutlah yang dinamakan toxic parents.

Seperti apa ciri toxic parents? Jika muncul ciri ini, segera hentikan demi kestabilan mental dan masa depan anak.

 

1. Terlalu kritis

Banyak orangtua selalu mengkritik apapun yang dilakukan anak. Tidak peduli anak melakukan kesalahan sedikit maupun besar. Kritik pun terus dilakukan tanpa diimbangi dengan pujian dan motivasi.

Beberapa orangtua merasa kalau hal tersebut dilakukan demi menggembleng mental anak, tapi yang muncul justru sebaliknya. Anak jadi merasa tak dihargai, tumbuh jadi pribadi yang kurang percaya diri dan selalu merasa rendah diri. Imbangi kritikan dan pujian. Jika memang anak melakukan hal yang positif, jangan ragu untuk menunjukkan kebanggaan.

 

2. Membenarkan perilaku yang salah

Anak melakukan kesalahan seperti membolos, memukul teman di sekolah atau merusak barang orang lain. Hal yang dilakukan orangtua malah membela anak tanpa ingin mencari tahu latar kejadian dan faktanya.

Rasa sayang memang membuat kita ingin selalu melindungi anak, tapi hal ini bisa jadi bumerang baginya. Biarkan anak belajar dari kesalahannya dan bertanggung jawab. Jangan selalu jadi 'penebus' kesalahannya. Hal tersebut justru bakal melemahkan mental anak dan membuatnya jadi pribadi yang tak bisa bertanggung jawab,

 

3. Tidak membiarkan anak memperlihatkan emosi negatif

Emosi sangat beragam, bukan hanya kesenangan. Anak juga bisa sedih, kecewa, marah, stres, galau, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentunya merupakan hal normal karena anak akan mengalami masalah dan emosinya tak tertahankan.

Banyak orangtua yang tidak membiarkan anak jujur dengan emosi yang dirasakannya. Selalu menghibur, meminta anak memendamnya, padahal hal itu sangat tidak sehat. Biarkan anak merasakan kesedihan dan kekecewaan, karena dari situ anak akan belajar bagaimana 'menyembuhkan' kesedihan yang dialaminya dan mengenali emosinya.


Laporan Anisha Saktian Putri/ Sumber: Fimela

Jawaban dari 'Apa yang Tak Pantas Dilakukan Ibu?' Sangat Menohok

Dream - Orangtua, terutama ibu selama ini dianggap sebagai sosok tanpa cela, yang selalu rela berkorban dan melindungi anak-anaknya. Faktanya, tak selalu demikian.

Orangtua juga manusia yang kerap melakukan kesalahan dan bahkan membuat 'luka' pada anak-anaknya.

Sebuah pertanyaan yang sangat mencuri perhatian muncul di Quora, sebuah situs berbagi informasi dari para profesional di bidangnya. Pertanyaan tersebut yaitu "Apa yang menurutmu tidak pantas dilakukan oleh seorang ibu?".

Sederet jawaban bermunculan yang sebagian besar dijawab oleh para psikolog. Salah satu yang sangat mengena adalah terkait balas budi.

"Mengucapkan kalimat seperti 'Nggak inget udah dikandung 9 bulan. Mama lahirin kamu aja udah bertaruh nyawa. Terus pas masih kecil disekolahin. Nggak inget mama udah keluar berapa banyak uang dan tenaga buah ngehidupin kamu sekarang. Sekarang mana balas budinya?," tulis jawaban dari pertanyaan di atas.

 

Anak Bukan Investasi

Penjelasan pun berlanjut terkait kalimat tersebut. Jawaban di Quora lalu mengonfirmasi pemahaman pembaca.

Bahwa harusnya anak bukan investasi, tapi merupakan tanggung jawab orangtua. Anak lahir ke dunia, karena orangtuanya dan bukan keinginannya sendiri.

Quora

"Paham kenapa ada yang salah dari kalimatnya? Kalimat semacam itu menunjukkan ibu menganggap si Anak adalah investasi jangka panjang yang seharusnya memberikan feedback. Padahal kalau ditelusuri lebih jauh, si Anak tidak minta dilahirkan. Yang ingin dia lahir siapa? Ibu dan ayahnya".

 

Jika Anak Membalas Pernyataan

Penjelasan berlanjut, karena anak bisa saja membalas pernyataan orangtua yang memintanya untuk balas budi. Orangtua cenderung emosi dan menganggap anak durhaka.

"Coba bayangkan kalau anak mengucapkan kalimat seperti 'Saya tidak pernah meminta Mama mengandung saya hingga bertaruh nyawa untuk melahirkan saya. Juga tidak meminta mama mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk menghidupi saya. Sekarang, kenapa saya harus tanggung jawab. Respon apa yang akan diterima?".

Jawaban ini bisa jadi pembelajaran sebagai orangtua. Pola asuh tiap orangtua pada anak-anaknya pasti berbeda. Pastikan apapun gaya mengasuh yang diterapkan, jangan sampai membuat 'luka batin' pada anak-anak dengan melontarkan pernyataan seperti di atas.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal

Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal

Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Mengurus Dua Buah Hati, 6 Tips Parenting ala Dwihandaanda Ini Bisa Jadi Inspirasi

Mengurus Dua Buah Hati, 6 Tips Parenting ala Dwihandaanda Ini Bisa Jadi Inspirasi

Seperti apa sih gaya parenting Dwi Handayani yang bisa jadi inspirasi?

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya