Sikap Memanjakan Anak Remaja yang Sering Tak Disadari Orangtua
Dream - Anak remaja seharusnya sudah dibiasakan dengan kedisiplinan dan tanggung jawab. Sayangnya, orangtua sering lupa untuk membiasakan dua hal tersebut. Sikap memanjakan juga kerap dilakukan tanpa disadari.
Orangtua memiliki kecenderungan ingin membuat anaknya selalu nyaman, bahagia, agar keadaan anak jauh lebih baik dari orangtuanya. Dampaknya adalah, selalu memberikan segalanya atau memanjakan berlebihan.
"Memanjakan dianggap berlebihan jika orangtua ingin anak selalu senang atau selalu membuatnya melakukan hal menyenangkan untuk dirinya sendiri. Saat ini, mengasuh anak lebih fokus pada 'Apakah anak saya bahagia daripada saya saat seumurnya?'. Hal ini bisa jadi buruk," kata Hank Olwell, seorang pakar pengasuhan anak.
Hasil akhirnya adalah meskipun orangtua selalu memenuhi kebutuhannya, anak menjadi merasa lebih tidak aman dan mudah cemas. Anak tidak benar-benar siap untuk menghadapi bagaimana kehidupan sebenarnya, memikul tanggung jawab dan akan menghadapi kenyataan kalau ada kepuasan yang harus tertunda.
Ada beberapa sikap orangtua yang sebenarnya sangat memanjakan anak dan sering tak disadari. Akan lebih baik jika ayah bunda tidak melakukan hal ini.
1. Membiarkan anak tak menyelesaikan tugas sekolahnya
Tugas sekolah bukan sekadar demi mendapat nilai akademik yang baik, anak juga belajar bertanggung jawab. Termasuk juga dibiasakan dengan etos kerja, kedisiplinan dan sebab akibat.
Semua hal yang dimulai harus diselesaikan dengan baik, termasuk urusan sekolah. Jadi pastikan anak remaja bertanggung jawab atas tugas-tugasnya di sekolah.
2. Membereskan Kamar Anak
Masa remaja identik dengan berantakan dan tidak teratur, tetapi ini tak selalu tepat. Justru di usia tersebut anak harus diajarkan untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Mulai dari kamar pribadi. Hindari selalu membersihkan dan membereskan kamarnya. Buat aturan yang jelas kalau anak harus merapikan sendiri karena itu tanggung jawabnya.
3. Tak memberi tugas rumah tangga
Situasi rumah adalah tanggung jawab orang yang ada di dalamnya. Mungkin ada asisten rumah tangga, tapi anak tetap memiliki tanggung jawab atas kondisi rumah. Kita tidak tahu kondisi ekonomi bakal selalu baik atau tidak.
Untuk itu memberikan tanggung jawab rumah sangat penting bagi anak. Misalnya, dengan memberi tugas mencuci mobil, motor atau barang yang sering digunakannya. Menyapu halaman, mencuci piring atau mungkin mencuci pakaian dalamnya sendiri. Hal tersebut terdengar sepele tapi bakal jadi modal penting dalam kehidupannya kelak.
Anak Remaja Menjauh dari Orangtua, Tak Perlu Panik
Dream - Orangtua cenderung ingin selalu terlibat dalam kehidupan anak. Sejak anak bayi hingga balita semua hal diurus dari yang kecil hingga besar. Orangtua kerap lupa kalau anak juga pribadi yang tumbuh dan membutuhkan privasi.
Jangan kaget saat anak beranjak dewasa, ia mulai menjauh, sulit dipahami, suka adu argumen dan makin tertutup. Remaja juga lebih suka di dalam kamar dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
Menurut psikolog Roslina Verauli, remaja sebenarnya sedang butuh waktu untuk membangun identitasnya sendiri. Hal ini serupa dengan orangtua atau kakek neneknya yang butuh waktu untuk diri sendiri. Apalagi emosi remaja yang belum stabil.
"Bagi remaja, situasi-situasi yang mereka alami sehari-hari bisa membuat emosinya kembali tidak stabil. Terlebih lagi kalau lagi marah menjadi lebih marah atau kalau lagi sedih, malah menjadi lebih sedih," ujar Vera, dalam sesi webinar Peran Penting Pendidik Sebaya, dikutip dari Liputan6.com.
Masa Transisi yang Kompleks
Remaja juga terkait dengan masa-masa pubertas yang sedang dialami. Mereka mengalami transisi yang kompleks, bukan anak-anak lagi. Berpikiran dewasa juga belum.
"Misalnya, mereka mungkin punya masalah, lagi berantem dengan teman atau putus dengan pacarnya. Bisa juga mereka merasa gagal secara akademis. Ini kan sesuatu yang remaja itu butuh melakukan refleksi diri. Kita bisa lihat dari sisi perubahan terkait fisik perubahan, cara berpikir juga berubah," lanjut Vera.
Vera menambahkan, yang dibutuhkan oleh remaja, terutama di usia 12 - 13 tahun, yakni kasih sayang. Kasih sayang bahwa mereka diterima dicintai tanpa syarat.
"Kalau di dunia psikologi maksudnya ada seseorang yang bersedia mendengarkan curhatan dari remaja. Ini karena mereka hanya butuh seseorang yang seolah-olah mengerti dan mau dengerin sungguh-sungguh," tambahnya.
Remaja juga butuh empati dan simpati. Simpati dan empati untuk menolong permasalahan, termasuk kesedihan yang dialami.
"Di rumah, misalnya, kalau si remaja cerita tentang apa yang dialami tapi enggak didengerin gitu kan sedih. Jadi, kita butuh orang yang menyayangi," pesan Vera,
Laporan Fitri Haryanti/ Sumber: Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal
Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca SelengkapnyaPengalaman Ibu Lepas Anak 6 Tahun Terbang Sendiri Liburan ke Aceh
Mungkin bisa jadi referensi bagi ayah bunda yang ingin melatih buah hatinya mandiri.
Baca SelengkapnyaPentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca SelengkapnyaAyah Bunda, Anies Baswedan Janji Aktifkan Daycare dan Bikin Kebijakan Cuti Ayah 40 Hari
Ada istilah bukan hanya dibutuhkan orangtua untuk mengasuh anak, tapi juga satu desa.
Baca SelengkapnyaBiarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca SelengkapnyaOrangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk
"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Tebak-tebakan Tema Sayuran
Sahabat Dream, kalian ada yang tahu gak tebak-tebakan dengan tema sayuran ini? Berapa yang bisa kalian jawab nggak.
Baca Selengkapnya