Siapkan Mental Buah Hati Saat Alami Kegagalan

Dream – Setiap orangtua pastinya menginginkan anak yang sukses, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Namun tak selamanya anak mengalami keberhasilan meskipun dukungan dari orangtua sudah diberikan secara maksimal.

Misalnya saat ingin masuk sekolah favorit namun ternyata tak diterima. Atau ketika mengikuti lomba olahraga dan tak mendapat juara sama sekali. Kekecewaan pasti akan dirasakan anak. Jika tak didampingi dengan baik, anak bisa mengalami stres dan depresi karena kekecewaannya.

Lalu apa yang sebaiknya orangtua lakukan? Berada di posisi yang bijak. Jangan menyalahkan, menyudutkan apalagi memarahi dan membuat rasa kecewanya jadi lebih dari yang dialaminya.

"Penting untuk menjadi contoh bagi anak bagaimana menghadapi kegagalan. Tugas orangtua adalah mendorong anak untuk melihat pengalaman kegagalan dan pelajaran yang didapat," kta Gary Douglas, seorang konselor keluarga.

Ketika buah hati gagal, ajarkan mereka untuk melihat hal-hal yang bisa diambil menjadi pelajaran. Jangan biarkan anak terpuruk begitu saja. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Beritahukan pula, gagal sekali tak berarti menodai usahanya.

"Jika seorang anak terus melakukan kegagalan, perlu dipertanyakan hal apa yang menjadi kendala. Jika sudah tahu, cari solusi bagaimana agar menghindari sebuah kegagalan, ini seperti melatihnya menganalisis masalah," ungkap Gary.

Sebagai orangtua, tentunya Anda tidak boleh melihat kegagalan yang dialami anak hanya dari satu sisi. Lihatlah dari sisi lain bahwa kegagalan bisa menjadi kunci sebuah kesuksesan.

Tanyakanlah terlebih dahulu pada anak apakah ia merasa belum berusaha maksimal atau ada kekurangan. Biarkan buah hati memahaminya secara perlahan. Jangan lupa pula untuk menyemangati kembali.

Laporan Dina Nazhifah

Sumber: Kidspot