Si Kecil Bisa Belajar Mengenali Emosi Lewat Boneka
Dream - Boneka atau action figure kesukaan anak, biasanya selalu dimainkan. Mereka bahkan membawanya ke atas ranjang dan menaruhnya di atas bantal dan tidur bersama. Anak balita sangat suka memperlakukan boneka kesayangannya seperti makhluk hidup.
Menggantikannya pakaian, diajak bicara, dipeluk, digendong dan masih banyak lagi. Perlakuan anak pada bonekanya, seperti perlakuan yang mereka dapatkan dari orangtua dan orang-orang sekelilingnya.
"Bermain boneka memiliki efek yang sangat baik bagi perkembangan emosi dan psikologi anak. Bukan hanya anak perempuan tapi juga anak laki-laki. Tidak heran jika terapis anak sering menggunakan boneka ketika menganalis kondisi anak," kata Stephanie Brown, pakar pengasuhan anak.
Bangkitkan Imajinasi
Duduk dan saksikan anak ketika bermain boneka. Ia akan membuat situasi berdasarkan imajinasinya, menunjukkan empati hingga mengimitasi perlakuan orang di sekelilingnya.
"Anak seperti mempraktikkan apa yang dilihatnya sehari-hari saat bermain boneka. Ini bukti bahwa anak belajar banyak hal," kata Brown.
Dalam memilih boneka, Brown menyarankan untuk menghindari boneka yang tidak memiliki baterai. Biasanya mainan jenis ini mengeluarkan suara dan musik. Lebih baik pilih boneka kain berbahan lembut.
Ajarkan Keterampilan Hidup
"Biarkan anak berkreasi sendiri dengan boneka lembut di hadapannya. Bisa juga memberikan boneka jari dengan berbagai karakter untuk mendongeng dan biarkan anak membuat cerita sendiri," ungkap Brown dikutip dari VeryWell.
Boneka lain yang sangat baik adalah yang mengajarkan keterampilan sehari-hari. Seperti mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, membuka resleting atau yang aksesorinya bisa diganti.
Bisa juga boneka binatang. Anak bisa sekaligus belajar beragam binatang, mulai dari bentuk, warna, suara hingga makanan dan habitatnya.
Sering Main di Luar Rumah, Bikin Emosi Si Kecil Lebih Sehat
Dream - Banyak orangtua yang khawatir jika anak-anaknya bermain di luar rumah. Takut anak terjatuh, terpapar bakteri atau mungkin diganggu orang jahat.
Penting diketahui kalau anak di bawah usia 10 tahun sangat membutuhkan aktivitas fisik di luar rumah. Bisa dengan bermain sepeda, lari-larian, main bola atau sekadar bermain di taman.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak-anak main di luar rumah atau di taman minimal satu jam sehari.
Main di luar sangat penting untuk kesehatan fisik dan emosional anak. Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan si kecil jika main di luar rumah setiap hari.
Apa saja?
Menumbuhkan Gaya Hidup Aktif
Kebiasaan yang dipelajari di masa kanak-kanak seringkali adalah kebiasaan yang dibawa sampai dewasa. Anak aktif lebih mungkin menjadi orang dewasa aktif. Jadi mulailah sejak dini. Biasakan anak untuk selalu aktif secara fisik. Hal ini akan sangat berdampak pada kesehatan fisiknya kelak dan juga emosinya.
Membangun Koordinasi Tangan dan Mata
Bermain di luar juga membantu anak-anak menyempurnakan gerakan kecil yang membantu tugas-tugas seperti menulis, menggambar, berolahraga, dan banyak lagi. Kemampuan motorik halus akan sangat terbantu jika anak banyak melakukan aktivitas fisik dan bermain di luar.
Memberikan Efek Menenangkan
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa paparan terhadap alam dan suasana di luar rumah bisa menurunkan stres dan meningkatkan kestabilan emosional pada anak-anak dan orang dewasa. Aktivitas sehari-hari dapat menjadi stres bagi anak dan waktu yang dihabiskan di luar rumah dapat membantu memberikan keseimbangan.
Mendorong Imajinasi
Tidak seperti video game atau televisi, di mana ceritanya didiktekan kepada seorang anak, dengan permainan di luar ruangan, anak justru membuatnya sendiri. Anak-anak tidak perlu akan bermain sendiri dengan apa yang ada di hadapannya. Bebatuan, ranting, daun kering atau barang lainnya. Hal ini akan sangat memicu imajinasinya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca SelengkapnyaEmosi bisa pengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca SelengkapnyaSaat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak usia dini seringkali menunjukkan kemarahannya dalam bentuk mengeluarkan tangis yang meronta-ronta atau emosi yang meledak-ledak.
Baca SelengkapnyaSiapakah sosok anak yang menggemaskan sedang main boneka ini?
Baca SelengkapnyaDia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.
Baca SelengkapnyaOrangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaUsia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.
Baca SelengkapnyaHanya saja pamor si anak laki-laki tak sementereng adiknya yang perempuan.
Baca Selengkapnya