Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Si Kakak dan Adik Suka Bertengkar? Ternyata Ada Manfaatnya

Si Kakak dan Adik Suka Bertengkar? Ternyata Ada Manfaatnya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Pertengkaran antar saudara di rumah, jadi salah satu hal yang kerap membuat pusing orangtua. Ada yang berteriak, membanting pintu, menangis kencang hingga mengamuk.

Kondisi ini memang sulit dikendalikan, tapi siapa sangka pertengkaran tak selalu berdampak buruk. Sebenarnya membiarkan kakak adik bertengkar itu sehat untuk kesehatan mental dan emosional anak.

Menurut psikolog Karen Young dalam Babyology, pertengkaran saudara di rumah sangat penting dalam perkembangan anak karena hal ini membantu mengajarkan mereka bagaimana mengatasi berbagai situasi sosial yang menimpanya.

Belajar Menyelesaikan Masalah

Inilah kelebihan anak yang memiliki saudara kandung di rumah. Mereka belajar menghadapi dan menyelesaikan masalah terlebih dahulu dari keluarganya. Termasuk bagaimana menghadapi situasi yang kontradiktif dengannya.

Lama kelamaan mereka mampu menghadapinya dengan lebih baik. Bukan hanya ketika bertemu masalah personal di rumah tapi juga ketika harus dihadapkan pada situasi sosial di luar rumah.

Kecerdasan Sosial

Karen mengungkapkan, inilah hal terbaik yang bisa didapat anak-anak yang memiliki saudara di rumah, bertengkar mampu melatih kecerdasan sosial emosional mereka. Selalu ada hal yang bisa mereka pelajari ketika bertengkar.

Bisa itu menyadari kesalahan, bernegosiasi, meminta maaf, atau mengenali karakter yang berbeda. Jadi, membiarkan anak bertengkar itu tak masalah. Asal kita tahu batasan atau kapan harus melerai dan meluruskan masalah antara keduanya.

Laporan Febi Anindya/ Sumber: Fimela

Biasakan Anak Berpikir Kreatif dengan Cara Ini

Dream - Banyak anak yang memiliki nilai tinggi di sekolah, tapi dalam hal kreativitas sangat kurang. Alur berpikirnya cenderung akademik dan kaku. Sebenarnya, berpikir kreatif justru lebih baik bagi anak di masa mendatang.

Mereka yang kreatif cenderung lebih mudah beradaptasi dalam situasi apa pun. Sayangnya banyak orangtua yang justru memandang sebelah mata soal aspek kreativitas.

Bagi Sahabat Dream yang memiliki anak di usia dini, cobalah untuk menstimulasi kreativitasnya. Banyak cara yang bisa dilakukan. Cobalah dimulai dengan lima cara ini.

Membacakan beragam jenis buku

Godaan untuk bermain gadget memang sangat besar. Akan sangat berbeda jika anak belajar membaca dengan aplikasi di gadget dengan dari buku. Sediakan banyak buku cerita dengan beragam jenis genre. Minta anak memilih satu buku dan bacakanlah dengan penuh keseruan.

Cari yang gambarnya menarik. Dengan melihat huruf demi huruf, gambar dan gaya bercerita orangtua bakal merangsang otak anak dan memicu kreativitas dan imajinasinya.

Minta anak membuat cerita sendiri

Biasakan untuk mendongeng menjelang tidur. Cerita tersebut akan sangat bermandaat bagi kreativitasnya dan memicu otaknya untuk berpikir dengan seru. Sesekali, minta anak yang bercerita dengan alur yang ia buat sendiri. Bercerita secara umum secara umum, bisa meningkatkan aspek imajinatif anak dengan efektif.

Analisis aktivitas

Selalu minta anak untuk menceritakan hari-harinya di sekolah. Mulailah dengan menceritakan aktivitas Anda.

Saat anak bercerita, dengarkan dengan seksama dan ajukan pertanyaan lebih lanjut. Analisis aktivitas ini membuat anak bepikir mana hal yang baik untuknya mana yang tidak, dan memicu mereka mencari solusi dan berpikir kreatif.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya