Dream - Banyak orangtua yang tak menganggap penting untuk menanggapi cerita atau pembicaraan dengan anak dengan serius. Misalnya saat anak bercerita kalau ia menemukan belalang di halaman atau melihat cacing di kamar mandi, lalu ibu atau ayah hanya mengangguk dan mengerjakan hal lain.

Hal ini bukan hanya terjadi sekali atau dua kali tapi berulang. Sebenarnya saat orangtua mengerjakan hal lain dan tak fokus saat anak mengharapkan perhatian dan respons hal itu sangat membekas di ingatannya.

"Anak bisa jadi malas bercerita bahkan hal yang sangat penting. Mereka juga kehilangan rasa segan pada orangtua dan merasa tak dihargai. Seperti juga orang dewasa yang tak ditanggapi oleh lingkungannya," ujar Anastasia Edward, seorang psikolog.

Efek buruk yang juga sangat mungkin terjadi adalah saat orangtua mengajak bicara, anak juga bakal tak fokus mendengarkan. Ia akan sambil mengerjakan hal lain atau terlihat mendengarkan tapi pikirannya tak fokus.

"Penting untuk memandang mata anak saat ia berbicara. Menggendongnya agar mata kita sejajar atau posisikan tubuh agar kita bisa melihat matanya saat ia berbicara. Hal ini mengajarkannya untuk menghargai orang lain dan untuk fokus mendengarkan," ungkap Edward.

Usahakan untuk fokuskan pikiran serta tubuh saat anak mengajak berbicara. Jika Anda terbiasa melakukannya, anak juga akan menirunya. Buah hati pun jadi lebih mudah diajak berdiskusi.

Nikmatilah tiap percakapan dengan anak, terutama balita. Pasalnya, akan datang masa di mana anak akan lebih banyak berbicara pada teman-temannya dibanding orangtuanya.

Sumber: Family Maven