Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekolah di Rumah, Anak Kekurangan Akses Sosialisasi

Sekolah di Rumah, Anak Kekurangan Akses Sosialisasi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Bermain, interaksi dan sosialisasi sangat dibutuhkan anak, terutama mereka yang berada di tahap pertumbuhan. Interaksi biasanya dilakukan anak di sekolah, tempat main, tempat les atau ketika mereka beraktivitas dengan teman sebayanya.

Dalam situasi pandemi seperti sekarang, hal itu tak mungkin dilakukan karena sangat berbahaya dan bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19. Dampaknya adalah anak mengalami masalah psikologis.

Psikolog Klinis sekaligus Pendiri Sadari Diri, Fadhilah Eryananda, menyebut empat dampak bagi si Kecil lantaran harus sekolah dari rumah. Pertama, sekolah dari rumah menyulitkan anak-anak untuk bertemu dengan teman-temannya.

“Anak dalam usia sekolah itu penting untuk bisa bersosialisasi dengan teman seusianya. Biasanya mereka mengidentifikasi diri dari teman-temannya,” ujar Fadhila dalam sebuah diskusi secara daring belum lama ini.

 

Terisolasi

Menurutnya, bersosialisasi menjadi hal yang sangat penting bagi seorang anak. Jika si kecil kesulitan bertemu teman-temannya, interaksi langsung sangat minim, anak akan merasa kesepian, terisolasi dan stres.

Sekolah di rumah, lanjut Fadhilah, juga membuat anak lebih banyak menggunakan media belajar baru yang serba daring. Mau tak mau anak harus lebih terpapar internet dan gawai yang memaksanya untuk beradaptasi dengan cara yang cukup merepotkan.

Sekolah dari rumah juga menimbulkan adanya pola interaksi dengan figur otoritas. “Biasanya mereka mengetahui bahwa guru adalah figur otoritas di sekolah dan orangtua figur otoritas di rumah. Kalau sekarang tidak bisa begitu, orangtua jadi dua figur otoritas begitupun guru yang memberi tugas di luar jam sekolah yang menyebabkan figur otoritas tambahan," katanya.

 

Bingung

Kondisi ini akhirnya membuat mereka bingung dan tidak nyaman karena ada perubahan pola interaksi figur otoritas baik dengan guru maupun orangtua. Sebelum pandemi, anak-anak biasanya belajar dengan duduk di kelas dan dapat berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan, di jam istirahat mereka dapat berlari-lari, jajan bersama, dan melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.

“Sekarang dia ada di rumah untuk belajar, situasi sekolah dibawa ke rumah. Mereka gak bisa lagi belajar sambil sesekali berjalan ke meja temannya. Ini membuat mereka mengalami perubahan yang berdampak dan mungkin menimbulkan stres akibat sekolah dari rumah," kata Fadhilah.

Laporan: Ade Nasihudin Al Ansori/ Sumber: Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Studi Ungkap Tekanan Sosial Bikin Kreativitas Anak Perempuan Tak Berkembang

Studi Ungkap Tekanan Sosial Bikin Kreativitas Anak Perempuan Tak Berkembang

Ternyata saat bermain, anak perempuan cenderung perfeksionis dan takut gagal karena tekanan yang diberikan kepada mereka.

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu

4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu

Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aksi Siswa Laki-laki Tidak Ambil Kesempatan 'Cuci Mata' dengan Menjaga Pandangan Saat Teman Wanita Menari Ini Banjir Pujian

Aksi Siswa Laki-laki Tidak Ambil Kesempatan 'Cuci Mata' dengan Menjaga Pandangan Saat Teman Wanita Menari Ini Banjir Pujian

Anak-anak muda tersebut lebih memilih untuk 'menundukkan' pandangan daripada melihat pertunjukan tarian teman perempuan mereka.

Baca Selengkapnya
4 Barang Rumahan yang Bisa Bangkitkan Kreativitas Si Kecil

4 Barang Rumahan yang Bisa Bangkitkan Kreativitas Si Kecil

Seringkali anak-anak tak tertarik dengan mainan, tapi barang yangs ering digunakan orangtuanya.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Baca Selengkapnya