Sekolah Bergengsi Ini Mundurkan Jam Masuk, Efeknya...

Dream - Masuk sekolah pukul 07.00 atau bahkan pukul 06.30 sudah jadi hal yang lazim bagi murid-murid di sekolah di Jakarta dan kota besar lainnya. Begitu juga murid-murid di sekolah bergengsi di Singapura, Nanyang Girls High (NYGH).

Tapi sejak satu tahun belakangan, sekolah khusus putri ini menerapkan jam masuk lebih siang, yaitu pukul 08.15 atau 45 menit lebih lambat. Dimundurkannya jam masuk sekolah bukan
tanpa alasan. Sebuah penelitian dilakukan khusus untuk mengetahui kebiasaan para siswi di sekolah.

Diketahui saat di sekolah banyak para siswi yang tertidur di kelas, tidak semangat dan merasa kelelahan saat masuk pukul 07.00 pagi. Uji coba akhirnya dilakukan. Pihak sekolah
memutuskan untuk memundurkan jam masuk 45 menit lebih lambat.

"Sejak lama kami tahu kalau anak-anak kami tidak tidur dengan cukup karena beban akademik dan kegiatan ekstrakurikuler. Banyak guru juga melihat anak-anak kami tampak kelelahan," ujar Mrs Ho-Sam Choon Juen, Dekan dari NYGH, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Ada alasan ilmiah mengapa sekolah memundurkan jam masuk sekolah untuk para murid remajanya yang berusia belasan tahun. Menurut Profesor Michael Chee, peneliti utama yang mempelajari pola tidur dan kondisi psikologis remaja putri, saat remaja memang jam biologis sedikit bergeser.

"Jam biologis bergeser saat memasuki masa remaja yaitu cenderung tidur satu jam kemudian dan akan kembali maju setelah mencapai usia dewasa mudah. Jadi tahun-tahun remaja sangat kritis dan ini dimulai dari pola dan kebiasaan tidur," ujar Chee.

Hal ini pun membawa perubahan postif pada suasana sekolah. Murid-murid lebih enerjik dan hanya sedikit anak-anak tertidur di kelas. Vivien Tan (16) mengungkap kalau perubahan jam sekolah ini membuatnya bisa memiliki tidur yang berkualitas.

"Sebelumnya saat tidur aku memikirkan tugas sekolah untuk esok harinya. Sekaran aku bisa bangun dan punya waktu belajar sebelum kelas dimulai. Aku lebih santai saat malam hati dan tidur dengan nyenyak," ujarnya.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam video dari Channel News Asia berikut.