Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seberapa Jauh Orangtua Boleh Terlibat Urusan Percintaan Anak?

Seberapa Jauh Orangtua Boleh Terlibat Urusan Percintaan Anak? Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Hubungan percintaan pada orang yang sudah dewasa tentunya dilakukan secara sadar, dengan menimbang segala konsekuensinya. Pada anak yang sudah dewasa di atas 20 tahun, tentunya hubungan yang mereka jalin tak selalu berjalan mulus.

Pastinya bakal muncul konflik atau kandas di tengah jalan dan menimbulkan kesedihan serta luka hati. Sebagai orangtua, melihat anak patah hati tentunya juga ikut merasa sedih, bahkan berkali-kali lipat lebih sedih. Mungkin seperti yang dialami ibu dari Felicia, mantan kekasih putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Sebenarnya, sejauh apa orangtua bisa terlibat urusan percintaan anak? Ekaterina Sivanova, seorang psikolog keluarga memberikan penjelasan. Menurutnya memang wajar jika orangtua ingin melindungi anaknya, tapi dalam hal pribadi terkait percintaan jangan terlibat banyak.

"Secara umum, orangtua hanya dapat mempengaruhi seorang anak sampai mereka berusia dua belas tahun. Namun setelah itu, ketika lingkaran sosial berkembang, mereka mulai hidup dalam masyarakat berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh dalam keluarga," kata Ekaterina, dikutip dari  Pravmir.com.

Menurutnya, hal yang bisa dilakukan orangtua saat anak mengalami masalah percintaan adalah berdoa. Doa merupakan sugesti positif, setelah itu mungkin bisa meminta bantuan dari sosok yang dianggap berpengaruh oleh anak.

 

Jangan Menghakimi

"Ketika saya mulai berdoa dan meminta bantuan dari orang-orang, yang dapat mempengaruhi anak saya tanpa memaksanya atau menunjukkan kekuatan mereka, kemudian dia mulai pulih," ujar Ekaterina.

Hal yang ditekankan Ekaterina adalah orangtua sebaiknya memberitahu apa yang dirasakan pada anak mereka dan jangan menilai apalagi menghakimi keputusannya. Jangan terlibat terlalu berlebihan.

"Orangtua hanya dapat berbicara dan berbagi pengalaman. Anda bisa berkata, 'saya tidak berdaya untuk mengubah apa pun, ketahuilah apapun kondisinya ayah/ibu selalu ada untuk kamu'. Hal ini bisa membantu menenangkannya," ujar Ekatarina.

Jangan pernah berusaha mengendalikan apalagi berusaha menyelesaikan masalah percintaan anak. Hubungan pribadi yang dijalani anak, dia lah yang paling tahu kondisinya. Tugas orangtua hanya mendampingi dan memastikan anak memiliki 'rumah' yang tenang.

Menguak 5 Bahasa Cinta Orangtua Pada Buah Hati

Dream - Tidak semua orang bisa dengan mudah mengungkapkan rasa sayang dan cinta dirasakannya. Termasuk para orangtua yang tentu sangat mencintai anak-anaknya. Rasanya, sulit sekali mengeluarkan ucapan "ayah/ibu sayang kamu".

Mungkin di film atau sinetron ungkapan sayang secara frontal tersebut terasa mudah. Bagi mereka yang tak biasa, akan sangat sulit mengatakannya. Banyak yang lebih memilih mengungkapkan cinta melalui hal-hal kecil sehari-hari.

Kalau Sahabat Dream tipe yang mana? Ternyata menurut Gary Chapman, seorang doktor filsafat, ada lima jenis bahasa cinta. Tiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda. Yuk, cari tahu.

1. Kata-kata afirmasi
Biasanya dilntarkan oleh orangtua yang kerap memberikan respons positif dan kata-kata penuh semangat untuk anaknya. Seperti mengucapkan terima kasih, memujinya atau mengatakan sangat senang saat bertemu anak-anaknya. Hal ini rupanya sangat efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri anak.

Hadiah dan Jasa

2. Memberi hadiah
Anak-anak sangat suka hadiah, hal ini juga jadi 'bahasa' cinta. Ada orangtua yang mengungkapkan cinta dengan hadiah seperti permen, cokelat atau mainan. Anak juga bisa membalasnya dengan gambar yang dibuatnya di sekolah, daun atau bunga yang dipungutnya di halaman atau barang lain yang ia dapatkan.

3. Memberi 'jasa'
Pada saat tertentu, aksi nyata lebih berharga dibandingkan kata-kata. Bahasa cinta ini biasanya milik para ayah. Mereka selalu siap mengantar jemput anak ke mana pun, menggendongnya meski sangat kelelhan, membantu mengerjakan PR. Selalu memberikan yang terbaik untuk anak meskipun jarang sekali terlontar 'I love you" dari mulutnya.

Waktu dan Sentuhan

4. Waktu berkualitas
Artinya menyediakan waktu hanya untuk anak, baik fisik maupun pikirannya. Biasanya dilakukan orangtua yang bekerja. Sepulang kerja, langsung menaruh ponsel dan bermain bersama anak. Mengurusnya hingga hal-hal kecil. Perhatian benar-benar untuk anak dan tak mau terdistraksi sedikit pun.

5. Sentuhan fisik
Anak-anak terutama balita membutuhkan sentuhan fisik dari orangtuanya. Pelukan, kecupan, belaian hangat setiap hari akan sangat berdampak pada psikologisnya. Hal itu akan membuat kepribadiannya jadi lebih hangat, tidak kaku dan ia tahu kalau orangtuanya adalah sumber kehangatan dan kenyamanan.

Sumber: Todays Parent

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!

Momen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!

Sambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Bungkus! Tebak kopi Sachet

Bungkus! Tebak kopi Sachet

Sahabat dream, kalian suka minum kopi sachet gak nih? Kalau pernah, pasti bisa dong jawab tebakan ini.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Makanan Saat Lembur

NOTED KAK! Makanan Saat Lembur

Sahabat Dream, pernah gak sih merasa lapar saat sedang lembur?

Baca Selengkapnya