Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Salah Asuhan Bisa Bentuk Anak Jadi 'Emotional Eater'

Salah Asuhan Bisa Bentuk Anak Jadi 'Emotional Eater' Anak Makan Banyak (Foto: Shutterstock)

Dream - Banyak orangtua merayu anak dengan makanan makanan favoritnya saat ia menangis. 'Ayo adek jangan nangis, nanti mama kasih permen' atau 'Nanti kita beli es krim yah, tapi jangan cemberut begitu, dong'.

Rayuan makananan ini mungkin terdengar hal biasa, tapi ternyata tanpa disadari mencontohkan anak untuk menjadi seorang emotional eater. Apa itu emotional eater? Yaitu mereka yang melampiaskan kondisi emosinya yang tidak stabil dengan makan dan minum secara berlebihan.

Ingat, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Anak bisa melampiaskan emosinya secara tidak sehat melalui makanan. Efeknya, ketika emosinya sedang tak stabil atau sangat sedih dan depresi ia akan mencari makanan.

"Seorang emotional eater bisa jadi kegemukan atau obesitas. Kesepian, marah, stres lalu pelariannya melalui makan. Ada juga yang mengalami anoreksia atau bulimia, yaitu mengonsumsi banyak makanan kemudian dimuntahkannya," ujar Julian Lewis, seorang psikolog.

Untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat, langkah pertama adalah jangan terlalu kaku dalam menentukan makanan yang dimakan anak. Pastinya Anda ingin anak banyak sayur dan buah agar tetap sehat. Tetapi sesekali biarkan mereka memilih menu makanannya sendiri. Makan dengan tenang dan duduk serta menikmati tiap suapan sangat penting dilakukan.

"Makan dengan melibatkan fisik dan pikiran dan tidak melakukan aktivitas lain. Hal ini membuat anak lebih menghargai makanan. Mereka juga bukan hanya sekedar kenyang tapi puas dengan makanan yang dikonsumsinya," ujar Lewis.

Hal lain yang tak kalah penting adalah ajarkan anak memilih makanan yang sehat untuknya. Ia mungkin punya makanan favorit, tapi contohkan dan ajarkan kalau sayur dan buah tetap diperlukan agar tubuhnya tetap dalam kondisi baik.

"Mengajak makan dan masak bersama jadi hal yang sangat baik. Hal ini agar anak-anak belajar menghargai makanan dan memiliki kondisi jiwa yang sehat, tidak melampiaskan emosi melalui makanan," kata Lewis.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini 10 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Stress

Ini 10 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Stress

Makanan merupakan salah satu hal yang juga dapat berpengaruh terhadap stress. Yuk, simak beberapa makanan yang bisa menurunkan kadar stress!

Baca Selengkapnya
4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis

4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis

Banyak orangtua yang langsung menanyakan makanan/ minuman yang dikonsumsi anak sebelum mengeluhkan sakit perut.

Baca Selengkapnya
3 Pilihan Menu Sahur Praktis,  Bikin Kenyang dan Disukai Anak

3 Pilihan Menu Sahur Praktis, Bikin Kenyang dan Disukai Anak

Namun, seringkali, menggugah nafsu makan anak pada waktu sahur bisa menjadi tantangan tersendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tidak Boleh Makan di Atas Jam 8 Malam, Benarkah?

Tidak Boleh Makan di Atas Jam 8 Malam, Benarkah?

Makan di atas jam 8 malam sering kali dinilai sebagai kebiasaan yang buruk untuk kesehatan. Yuk, simak kebenarannya!

Baca Selengkapnya
11 Arti Mimpi Diberi Makanan Menurut Psikologi, Sinyal untuk Perhatikan Energi Fisik dan Mental

11 Arti Mimpi Diberi Makanan Menurut Psikologi, Sinyal untuk Perhatikan Energi Fisik dan Mental

Di dalam mimpi, makanan dianggap sebagai simbol kebutuhan fisik dan emosional.

Baca Selengkapnya
Bukti Nyata Emosi Pengaruhi Terhadap Kesehatan

Bukti Nyata Emosi Pengaruhi Terhadap Kesehatan

Emosi bisa pengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!

Baca Selengkapnya
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.

Baca Selengkapnya