Rencana Cuti Melahirkan 6 Bulan Tuai Pro Kontra
Dream - Bagi ibu bekerja yang tengah hamil dan melahirkan, selama ini dibolehkan untuk cuti selama 3 bulan dengan gaji tetap dibayar. Hal ini dilindungi UU Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003.
Kini, pihak Dewan Perwakilan Rakyat baru saja Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) untuk dibahas lebih lanjut menjadi Undang-Undang (UU).
Dikutip dari Liputan6.com, ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, RUU KIA ini dirancang untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Dalam salah satu poin rencananya adalah dengan memperpanjang masa cuti ibu melahirkan yait 6 bulan dan masa waktu istirahat 1,5 bulan untuk ibu bekerja yang mengalami keguguran.
"RUU KIA juga mengatur cuti melahirkan paling sedikit enam bulan, serta tidak boleh diberhentikan dari pekerjaan. Selain itu, ibu yang cuti hamil harus tetap memperoleh gaji dari jaminan sosial perusahaan maupun dana tanggung jawab sosial perusahaan," ujar Puan.
Pertimbangan memperpanjang cuti hingga 6 bulan bagi ibu adalah agar anak bisa mendapatkan ASI secara eksklusif dengan lancar, serta pengasuhan berkualitas langsung dari ibu. Banyak yang menyambut positif rencana tersebut, tapi ada juga lebih mendesak untuk cuti lebih panjang bagi ayah.
Cuti Bagi Ayah Diperpanjang
Komentar pro kontra terkait kebijakan ini ramai di Twitter. Salah satunya dari @iimfahima yang lebih menekankan akan lebih baik jika cuti ayah yang diperpanjang. Hal ini untuk membuat ayah terlibat lebih banyak dalam pengasuhan.
"Usul ya mbak @puanmahari_ri yang lebih urgent adalh cuti suami yang istrinya melahirkan. 1. Untuk suami membantu istri mengurus keluarga. 2. Membangun bonding ayah dengan anak. 3. Mempertegas pesan bahwa pengasuhan anak adalah tugas bersama, bukan tugas ibu," tulisnya.
Bisa Berdampak Pada Kesempatan Kerja
Banyak netizen yang setuju dengan pendapat tersebut. Pasalnya selama ini, pekerja yang berstatus ayah hanya memiliki hak cuti selama 3 hari saat istrinya melahirkan.
"Aku sependapat, suami harus diberi ruang untuk bersama istri merawat istri yang baru lahiran dan jaga anak saat istri proses pemulihan," tulis akun @MohFadhil.
Ada juga yang beranggapan dengan penerapan cuti 6 bulan bagi ibu melahirkan bisa membuat perusahaan cenderung mengurangi porsi karyawan wanita. Hal ini berdampak pada kesempatan kerja bagi wanita.
Memperpanjang cuti ibu melahirkan jadi 6 bulan, kalo ga hati-hati, justru mempertebal pesan bahwa tanggung jawab pengasuhan anak hanya ada pada ibu.
— Iim Fahima Jachja (@iimfahima) June 14, 2022
Tujuannya baik, tapi banyak pilihan lain yang lebih strategis dan membawa dampak perbaikan jangka panjang.@puanmaharani_ri
Bagaimana menurut Sahabat Dream?
Bidan Ungkap Fakta Soal Level Rasa Sakit Melahirkan
Dream - Proses melahirkan identik dengan rasa sakit, baik itu secara normal maupun operasi caesar. Hal ini kerap menimbulkan rasa takut para ibu, terutama yang baru pertama kali melahirkan,
Banyak juga anggapan kalau rasa sakit melahirkan seperti 20 tulang patah bersamaan. Terkait hal ini, Ony Christy, seorang bidan profesional yang dikenal dengan sebutan Bidan Kriwil lewat Instagramnya @bidankriwil memberi penjelasan.
"Seringkali beredar unggahan berisi klaim bahwa rasa sakit saat melahirkan sebanyak 57 del (unit) atau bahkan setara dengan 20 tulang patah bersamaan padahal tubuh manusia hanya bisa menanggung rasa sakit sebanyak 45 del (unit). Benarkah demikian? Klaim tersebuut salah," tulis Bidan Ony.
Berbeda Tiap Individu
Menurut Bidan Ony, biasanya rasa sakit oleh tenaga medis diukur menggunakan skala numerik. Kondisi nyeri atau sakit juga sangat berbeda di tiap individu.
"Tidak ada satuan bernama del. Sebuah satuan yang dikembangkan untuk mengukur rasa sakit adalah dol (dolorimeter) bukan del. Selain itu tenaga medis menggunakan skala numerik untuk mengukur rasa sakit dengan nilai 1-10 saja. Membandingkan tipe rasa sakit yang berbeda merupakan hal yang sulit. Walaupun melahirkan terbukti sangat menyakitkan namun tingkat rasa sakit tersebut tidak dapat disetarakan dengan rasa sakit lainnya," ungkap bidan Ony.
Ia pun menjelaskan ada banyak faktor yang mempengaruhi level rasa sakit persalinan. Antara lain bentuk panggul ibu, posisi ibu, posisi bayi, level stres dan dehidrasi. Bidan Onu pun punya pesan khusus untuk para ibu hamil yang takut menghadapi rasa sakit persalinan.
"Dibandingkan fokus pada rasa takut menghadapi persalinan yang belum tentu terjadi alangkah lebih baik jika energi kita digunakan untuk belajar dan mempersiapkan persalinan. Sehingga nanti persalinan jadi nyaman dan penuh cinta," tulis bidan Ony.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif. Perubahan hormon yang terjadi pada masa ini seringkali memicu munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya.
Baca SelengkapnyaTidak semua orang nyaman pakai retinol atau sunscreen, tapi ada beberapa cara agar keduanya lebih nyaman dipakai.
Baca SelengkapnyaMasih banyak perempuan muda yang ragu untuk mencoba retinol karena khawatir dengan efek sampingnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak semua produk makeup harus dimiliki. Cari tahu produk yang tidak harus kamu miliki jika kondisi kulit wajah cukup sehat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal. Yuk ikuti!
Baca SelengkapnyaPengantin menangis sesenggukan karena riasan hancur akibat ulah tamu. MUA pun membersihkan noda dan memperbaiki riasannya.
Baca SelengkapnyaTahukah Sahabat Dream, penyebab di balik munculnya ruam, iritasi, dan masalah kulit lainnya tidak hanya karena faktor udara dan ketidakcocokan produk.
Baca SelengkapnyaKalau ingin dan baru pertama kali mencoba facial treatment, Sahabat Dream perlu mengetahui jenis-jenisnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaEksfoliasi harus dilakukan dengan cara yang tepat agar tidak mengiritasi kulit serta menyebabkan masalah lainnya. Pakai produk yang tepat dan cocok untuk kulit.
Baca Selengkapnya