Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Psikolog Ingatkan Sediakan Waktu 20 Menit Berkualitas Bagi Anak

Psikolog Ingatkan Sediakan Waktu 20 Menit Berkualitas Bagi Anak Ibu Dan Anak/ Foto: Shutterstock

Dream - Kesibukan mengurus rumah atau pekerjaan seringkali membuat orangtua lupa untuk untuk menyediakan waktu berkualitas untuk anak-anaknya. Kebutuhan materi anak memang terpenuhi dengan baik, sekolah dengan baik, makan bergizi tinggi, tidur di kamar nyaman, tapi apakah kebutuhan emosinya terpenuhi?

Hal ini sering tak disadari ayah dan ibu. Untuk itu penting menyediakan waktu berkualitas bagi anak, minimal 20 menit, yang fokus kita benar-benar hanya untuknya. Bukan sambil melihat ponsel, mengerjakan pekerjaan rumah atau aktivitas lain.

Mengapa hal itu sangat penting? Anastasia Satriyo, seorang psikolog anak menjelaskan kalau sikap anak yang agresif, selalu berulah bisa jadi karena kebutuhan emosinya tak terpenuhi dengan baik.

"Di ruang praktek psikolog saya banyak menangani masalah emosi dan kesehatan mental anak pertama. Karena seringkali kita paling lupa memberikan kebutuhan emosi anak pertama yang kita anggap Bahkan kita tuntut “sudah Harus Mandiri dan dewasa” sebelum usianya. Ternyata anak laki-laki usia 10 tahun pun butuh merasa spesial di mata Ibunya Ketika ibu memberikan waktu special time, quality time berdua aja sama dirinya. Adek-adeknya nggak diajak," tulis Anastasia dalam akun Instagramnya @anassatriyo. 

Sangat Penting Bagi Anak Pertama

Terutama bagi anak pertama yang memiliki banyak adik. Hindari menuntut mereka untuk bersikap dewasa tak sesuai dengan usianya.

"Berapa banyak orang dewasa yang terluka secara emosi Karena di usia mereka harusnya masih dipahami sebagai anak-anak sudah dituntut “kuat” dan “dewasa". Di masa saat ini sebagai orangtua zaman now, yuk kita belajar MEMAHAMI dan MEMEMENUHI kebutuhan emosi anak dengan quality time kehadiran fisik dan kehadiran emosi kita berinteraksi dengan anak," ungkap Anas.

Ia pun berbagi pengalamannya ketika menghadapi orangtua dan anak yang konsultasi padanya. Ada seorang ibu yang mengeluh anaknya selalu bersikap agresif, lalu disarankan agar ibu dan anak tersebut menghabiskan waktu berkualitas bersama hanya berdua saja.

Efeknya adalah agresivitas sang anak menurun dalam lebih tenang. Anastasia pun menyarankan untuk melakukan quality time 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

"Punya 2-3 anak berarti perlu dijadwalin special time sama masing-masing anak, di rumah 20 menit special time," pesannya.

 

Anak Kerap Memancing Emosi Orangtua, Psikolog Beri Penjelasan

Dream - Ada kalanya anak langsung mengerti dan menurut saat diperingatkan orangtua. Sebaliknya, dalam beberapa kondisi saat kita melarang dan sudah mengingatkan, anak malah melakukannya.

Sikap anak tammpak seperti sengaja memancing emosi orangtua. Biasanya dalam kondisi ini, emosi orangtua jadi meledak dan jadi membentak anak. Memang, dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi saat anak 'mengetes' emosi orangtuanya.

Psikolog Samantha Elsener dalam akun Instagramnya @samanta.elsener mengungkap saat anak bersikap memancing emosi orangtua, sebenarnya itu merupakan indikator. Indikator apa?

"Parents, tahu enggak sih ketika anak sedang memancing emosi sebenarnya itu adalah indikator anak sedang membutuhkan welas asih dari orangtuanya. Pastikan ketika anak memancing emosimu, tetap sabar tetap tanggapi anak dengan kasih sayang dan bantu anak mengenali emosinya apa sih yang sedang dirasakan," ungkap Samantha.

Bisa jadi anak sedang mengalami kelelahan, stres atau masalah yang tak bisa ungkapkan. Sayangnya, anak-anak tak mengkomunikasikan emosinya dengan baik, sehingga ia seperti berulah padahal butuh perhatian lebih.

"Jangan-jangan anak sedang mengalami bad day sama seperti kita orang dewasa juga bisa mengalami bad day lho. Bedanya anak-anak kemampuan komunikasi masih terbatas jadi perlu kita dampingi untuk bisa mengajarkan bagaimana ia paham situasi atau suasana hatinya," pesan Samantha.

Coba Latihan Napas yang Bisa Bantu Anak Kontrol Emosi

Dream - Mengontrol kemarahan, kekecewaan dan kesedihan jadi hal yang sangat sulit bagi orang dewasa, apalagi anak-anak. Jangan heran ketika anak dilarang melakukan sesuatu, diminta mengikuti aturan atau diberi hukuman, mereka akan mengamuk, berguling-guling hingga histeris.

Hal ini karena ketika anak mengamuk, terutama yang usianya di bawah 10 tahun, kortisolnya melonjak ke seluruh tubuh. Hal itu membuat mereka bertindak berdasarkan naluri. Itu bagian dari respons fight-or-flight — respons biologis evolusioner yang memungkinkan kita menghadapi situasi berbahaya.

Bagaimana cara menguranginya? Ambil napas dalam-dalam. Kedengarannya seperti omong kosong yang tidak berguna, tapi nyatanya sangat efektif. Penelitian menunjukkan bahwa ada manfaat nyata dari nasihat kuno tentang menarik napas dalam-dalam. Latihan pernapasan untuk anak-anak dapat menjadi alat yang ampuh untuk menurunkan level emosi negatif mereka.

 

Cara Kerja Napas Dalam

Kita cenderung menganggap perasaan sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi menjadi marah memiliki efek yang nyata dan terukur pada tubuh kita. Saat kita stres, adrenalin dan kortisol membanjiri tubuh.

Jantung mulai berdetak lebih cepat, lemak dan gula dikirim ke aliran darah untuk menyediakan energi yang dapat diakses, dan indera kita menjadi lebih tajam. Saat cemas, kita cenderung mengambil napas lebih sering, yang meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam tubuh. Pembuluh darah merespons dengan menyempitkan, membatasi aliran darah ke organ dan jaringan, dan menyebabkan tekanan darah turun. Kurangnya aliran darah ini adalah penyebab mati rasa atau kesemutan yang dialami beberapa orang selama serangan panik.

Napas dalam dan lambat membalikkan proses ini. Tarikan dan embusan napas yang terukur membantu memulihkan kadar karbon dioksida tubuh, mematikan respons fight-or-flight, dan membantu membuat tubuh beristirahat. Penelitian menunjukkan bahwa latihan pernapasan dalam mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak-anak dan bahkan meningkatkan kinerja pengontrolan emosi mereka.

 

Latihan

Dokter Umakanth Katwa, seorang pulmonolog, mengatakan bahwa pasiennya menggunakan latihan pernapasan secara teratur untuk menghilangkan obat kecemasan. Katwa mengatakan penting untuk berlatih pernapasan dalam secara teratur, tidak hanya pada saat-saat tertekan.

“Anak-anak yang cemas pada awalnya dapat dengan mudah jatuh ke dalam serangan panik. Mereka sudah berada di ujung tanduk, dan ketika terjadi sesuatu, mereka tiba-tiba mulai mengalami hiperventilasi,” kata Katwa, dikutip dari Fatherly.

Berlatih pernapasan dalam akan membantu anak mengontrol emosi, mengurangi level kecemasan dan bisa membantu mental anak jadi lebih sehat. Ada beberapa latihan napas mudah yang penting diajarkan pada anak-anak. Berikut langkahnya:

- Tutup mulut dan ambil napas melalui hidung
- Simpan napas di perut, pastikan perut bergerak, bukan dada bagian atas. Ini menunjukkan pernapasan diafragma dalam
- Setelah itu buang napas secara perlahan lewat mulut
- Latih pernapasan dalam secara teratur, 2-3 kali sehari, tidak hanya pada saat-saat tertekan. Ini membantu membangun kebiasaan sehingga anak-anak ingat untuk melakukannya ketika mereka cemas/ marah/ takut.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Jangan langsung membantunya mencari kegiatan ketika ia mengeluh bosan.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
Skill yang Wajib Dimiliki Anak tapi Suka Lupa Diajarkan Orangtua Menurut Psikolog

Skill yang Wajib Dimiliki Anak tapi Suka Lupa Diajarkan Orangtua Menurut Psikolog

Vera mengingatkan orangtua untuk melatih anak-anaknya membuat pilihan untuk hidupnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.

Baca Selengkapnya