Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pil Pahit' yang Harus Diterima Saat Anak Mengamuk

'Pil Pahit' yang Harus Diterima Saat Anak Mengamuk Anak Mengamuk (Foto: Shutterstock)

Dream - Salah satu momen paling 'horor' saat mengasuh anak adalah ketika ia mengamuk tak terkendali. Apalagi saat berada di tempat umum, dilihat banyak orang, semantara anak menangis, berguling, menendang bahkan memukul.

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Banyak faktor yang membuat anak mengamuk tak terkendali atau sering disebut tantrum. Seperti kondisi mengantuk, lapar, nyeri di bagian tubuh, kelelahan atau ketika tak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan atau diinginkan.

"Tak ada teori paling tepat untuk meredakan anak yang tantrum. Hal itu pasti terjadi, anak harus mengeluarkan emosi yang dirasakannya. Pastikan saja ia tak terluka atau melukai orang lain saat mengamuk," ujar Patrick A. Coleman seorang pakar pengasuhan anak.

Saat anak tantrum sebenarnya bukan hanya ia yang butuh ditenangkan. Tapi juga orangtuanya. Justru orangtuanya terlebih dahulu yang menenangkan diri dan menurunkan level emosi.

Jika anak mengamuk hadapi saja, biarkan ia mengeluarkan dulu emosi negatifnya. Orangtua memang harus menelan 'pil pahit' berikut saat anak mengamuk.

Tantrum adalah normal
Semua anak mengalami dan tantrum merupakan hal yang normal. Terutama anak usia balita atau yang belum lancar berbicara. Pola tantrum sangat mudah diprediksi, dimulai dengan menangis, makin kencang kemudian ledakan kemarahan serta menangis hingga merintih. Emosi anak-anak belum matang dan tantrum adalah sebuah proses panjang menujung kematangan emosi.

Jangan beri nasihat saat tantrum
Ketika seorang anak mengalami tantrum, bukan waktunya untuk meminta mereka bersabar, diam atau tenang. Begitu seorang anak mengamuk yang ia butuhkan hanya mengeluarkan emosi dan pelukan hangat. Nasihat bisa diberikan ketika emosinya sedang stabil.

Sumber: Fatherly

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Kocak Ibu Hadapi Anak Ngamuk karena Ingin Tidur dengan Panci
Curhat Kocak Ibu Hadapi Anak Ngamuk karena Ingin Tidur dengan Panci

Banyak para ibu yang juga mengalami kejadian yang sama, yaitu harus menghadapi balita tantrum yang ternyata keinginannya sangat aneh.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Usahakan Anak Tetap Tidur Siang Saat Mudik, Biar Tak Gampang Tantrum
Usahakan Anak Tetap Tidur Siang Saat Mudik, Biar Tak Gampang Tantrum

Untuk membuat anak tidur siang tepat waktu, gunakan rutinitas yang sama seperti apa yang biasa dilakukan sebelum tidur malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya