Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernikahan Anak di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui Bahayanya

Pernikahan Anak di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui Bahayanya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Pernikahan seharusnya jadi sebuah hal yang penuh kebahagian, harapan positif dan niat untuk membangun masa depan yang lebih baik dalam sebuah keluarga. Tapi bagaimana jika pasangan yang menikah berusia masih sangat belia, di bawah 18 tahun?

Seperti kasus yang cukup menyita perhatian di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sepasang siswa SMP, yang masing-masing berusia masih 15 tahun dan 14 tahun mengajukan persyaratan untuk melangsungkan pernikahan secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

Pihak KUA sempat melakukan penolakan, karena usia mereka yang masih sangat belia. Tapi kemudian pasangan tersebut mendapat dispensasi dari Pengadilan Agama. Sehingga mau tak mau, KUA harus menerima pengajuan mereka untuk menikah.

Bukan ini saja kasus pernikahan anak di Indonesia. Jumlahnya boleh dibilang sangat tinggi. Dari data Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia tahun 2015, perkawinan anak di Indonesia menempati peringkat kedua teratas di kawasan Asia Tenggara.

Sekitar 2 juta dari 7,3 perempuan Indonesia berusia di bawah 15 tahun sudah menikah dan putus sekolah. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan karena efeknya jangka panjang bukan hanya pada kualitas keluarga tapi juga masyarakat dan negara.

Salah satu efek negatif pernikahan anak adalah dari sisi kesehatan. Asteria Taruliasi Aritonang, Koordinator Gerakan Nasional Kesehatan Ibu dan Anak (GNKIA), Kementerian Kesehatan RI, menyebutkan bahwa risiko yang akan timbul akibat dari pernikahan dini adalah rongga panggul perempuan belum berkembang sempurna dan belum siap menjadi ibu.

Risiko lainnya adalah anemia dan tekanan darah tinggi saat hamil. Pada kehamilan di usia muda pun kerap dijumpai kelainan letak plasenta atau ari-ari dan lepasnya plasenta sebelum waktunya yang mengakibatkan perdarahan. Ini dapat mengancam jiwa ibu dan bayinya.

"Menikah di usia dini bagi perempuan berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan karena organ tubuh terutama yang berkaitan dengan alat reproduksi belum siap. Bahkan, anak yang dilahirkannya pun sangat besar kemungkinan lahir dengan berat badan rendah dan berisiko tubuh pendek atau stunting (kuntet)," ujar dr. Julianto Witjaksono, SpOG, seperti dikutip dari BKKBN.go.id.

Tingginya risiko KDRT
Bahaya lain dari pernikahan anak adalah sangat merugikan kaum perempuan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkap sebanyak 44 persen yang menikah di usia dini mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat frekuensi tinggi.

Risiko kematian juga mengintai. Hal ini karena anak perempuan berusia 10-14 tahun memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selama kehamilan atau melahirkan, dibandingkan dengan perempuan berusia 20-25 tahun. Sementara itu, anak yang menikah pada usia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar.

Ditambah lagi, pasangan yang menikah muda akan berpengaruh pada pola pengasuhan anak. Tak hanya itu, pasangan yang menikah terlalu muda rentan perceraian dengan berbagai alasan sebagai pemicunya.

Sumber: BKKBN/ Unicef/ UI

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Pilu Banget, 16 Tahun Menikah Suami Ini Baru Tahu 3 Buah Hatinya Ternyata Bukan Anak Kandung

Pilu Banget, 16 Tahun Menikah Suami Ini Baru Tahu 3 Buah Hatinya Ternyata Bukan Anak Kandung

Dalam kasus perceraian yang menghebohkan, seorang pria menceraikan istrinya setelah tahu bahwa ketiga anak yang lahir selama pernikahan bukan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tidak Sah! Inilah Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Salah Satunya Nikah dengan Paksaan

Tidak Sah! Inilah Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Salah Satunya Nikah dengan Paksaan

Dalam Islam, menikah adalah ibadah seumur hidup yang akan dijalani oleh kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
Anak Muda di Jakarta, Aceh, dan Sumut, Paling Banyak Tunda Menikah

Anak Muda di Jakarta, Aceh, dan Sumut, Paling Banyak Tunda Menikah

Pada 2023, jumlah laki-laki yang menunda menikah sebanyak 78,2 persen, sementara jumlah perempuan di angka 58,15 persen.

Baca Selengkapnya
Balas Kesetiaan Istri Temani Masa-Masa Sulit, Suami Gelar Resepsi Mewah Setelah 14 Tahun Menikah

Balas Kesetiaan Istri Temani Masa-Masa Sulit, Suami Gelar Resepsi Mewah Setelah 14 Tahun Menikah

Setelah hidupnya membaik, pria ini tepati janjinya kepada sang istri untuk adakan pernikahan meriah.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Prinsip Kerja

NOTED KAK! Prinsip Kerja

Sahabat Dream, ada gak sih yang bekerja dengan prinsip ini? Kalau kamu prinsip kerjanya seperti apa?

Baca Selengkapnya