Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbaiki Keimanan Diri, Langkah Pertama Mendidik Anak Saleh

Perbaiki Keimanan Diri, Langkah Pertama Mendidik Anak Saleh Menjadi Teladan Yang Baik Bagi Anak/ Foto: Shutterstock

Dream - Menjadi seorang muslim dan muslimah tentunya kita berharap keberkahan dari Allah sepanjang hidup dunia hingga akhirat. Termasuk memiliki anak-anak saleh/ saleha, yang diharapkan bisa menjadi penolong di akhirat kelak.

Tak mudah untuk menjadi buah hati seorang yang saleh dan saleha. Bukan sekadar menyekolahkannya di pesantrenn, sekolah Islam, mendaftarkannya privat mengaji atau menyediakan buku-buku Islami untuknya. Justru yang paling penting dan merupakan langkah awal untuk mendidik anak soleh adalah orangtua terus belajar memperbaiki diri dalam hal keimanan agar menjadi contoh yang baik bagi anak.

Sebaik-baiknya anak belajar adalah meniru orangtuanya. Dikutip dari BincangSyariah.com, Musthafa bin al-‘Adawy dalam kitab Fiqh Tarbiyah al-Abnaa menganjurkan para orangtua agar senantiasa memperbaiki diri dengan memperbanyak amal saleh.

Amal saleh yang dilakukan kedua orang tua bisa memberikan keberkahan tersendiri bagi seorang anak. Dalam Alquran, Allah berfirman:

Alkahfi ayat 82

Artinya: Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri (Q.S. Al-Kahfi; 82).

 

Teladan yang Baik

Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan kisah dalam ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT senantiasa menjaga hambanya yang saleh beserta keluarga dan anak-anaknya. Selain memberikan keberkahan tersendiri bagi keturunannya, amal saleh kedua orangtua mempunyai peran yang besar dalam membentuk karakter dan mendidik anak yang saleh.

Munawar Sholeh dalam buku "Psikologi Perkembangan Anak" mengatakan bahwa baik dan buruknya perkembangan seorang anak tergantung dari apa yang dikatakan dan dicontohkan orangtua. Hal tersebut karena anak adalah peniru andal.

Apa yang mereka lihat dan dengar akan terekam dalam otak mereka lalu membentuk tabiat dasar. Orangtua secara tidak langsung menjadi model yang ditiru oleh anak.

Seorang anak yang sering melihat orang tuanya zikir, puasa, membantu orang yang membutuhkan dan berbuat baik kepada sesama, maka ketika dewasa dia akan tumbuh menjadi pribadi yang dekat kepada Allah dan menyayangi sesama manusia. Selengkapnya baca di sini.

Beri Nama Anak, Hindari Nama yang Dimakruhkan dalam Islam

Dream - Memberi nama seorang anak, orangtua pastinya memiliki banyak pertimbangan. Mulai dari filosofi, arti, keindahan serta nama keluarga. Tak hanya itu, nama juga mengandung doa dan harapan orangtua bagi anak.

Islam menganjurkan agar para orangtua agar memberikan nama kepada anaknya dengan benar dan baik, karena nama adalah sebuah doa. Memberikan nama anak dalam Islam pun tidak boleh sembarangan. Dikutip dari BincangSyariah.com, orang Arab mengatakan:

Ungkapan nama


Artinya : “Setiap orang akan mendapatkan pengaruh dari nama yang diberikan padanya.”

Ini menunjukkan jika nama yang diberikan adalah nama yang terbaik, maka asarnya (pengaruhnya) pun baik. Oleh karenanya, Nabi SAW menyatakan bahwa nama yang terbaik adalah ‘Abdullah karena nama tersebut menunjukkan penghambaan murni pada Allah. Begitu pula, dalam beberapa hadis Nabi Saw. melarang memberi nama dengan sebab-sebab tertentu.

Nama yang dimakruhkan adalah nama yang mengandung arti keberkahan atau yang menimbulkan rasa optimisme. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi sebuah keganjalan hati ketika mereka dipanggil namun orang tersebut tidak ada ditempat. Hal itu sebagaimana tercantum dalam sebuah hadis sahih:

Nama makruh HR Muslim

Dari Samurah bin Jundub ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Perkataan yang paling dicintai oleh Allah ada empat : Subhaanallaah, alhamdulillah, laa ilaaha illallaah, dan allaahu akbar. Tidak masalah yang mana di antara kalimat itu akan engkau mulai. Dan janganlah engkau namai anakmu dengan Yasaar, Rabaah, Najiih, dan Aflah. Sebab, engkau nanti akan bertanya : ‘Apakah ia ada di tempat?’. Jika ternyata tidak ada, maka akan dijawab : ‘Tidak ada’” [HR. Muslim ]

 

Hindari Makna Buruk

Imam Ath-Thabari dalam kitab Fathul Baari juga menjelaskan bahwa tidak sepantasnya memberikan nama seorang anak dengan nama yang mengandung makna buruk, nama yang mengandung tazkiyah (pujian) terhadap diri sendiri, dan nama yang mengandung celaan.

Sisi kemakruhanya adalah ketika nama itu disebutkan, orang mengiranya bahwa sifat tersebut memang ada pemilik nama tersebut. Beliau menyebutkan:

Ganti nama


“Oleh karena itu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah mengganti nama-nama tersebut dengan nama yang sesuai dengan orangnya”

Nama-nama yang dimakruhkan di atas layaknya kita hindari. Alangkah lebih indahnya jika anak diberikan nama yang mengandung doa (mar’atus shalihah), nama sahabat nabi yang saleh (Umar) atau nama-nama indah lainnya. Asalkan tidak mengandung tazkiyah (pujian) terhadap diri sendiri.

Selengkapnya baca di sini

Hukum Membentak Anak Saat Menegur dalam Islam

Dream - Sikap anak-anak seringkali sangat menguras emosi orangtua. Terutama saat mereka berulah, tak mau mendengarkan atau tidak disiplin. Tanpa sadar kita sebagai orangtua menegurnya dengan suara tinggi, membentak, bahkan berteriak

Hal tersebut sebaiknya dihindari. Dalam Islam, orangtua diajarkan untuk menjadi teladan yang baik bagi anak. Dikutip dari DalamIslam.com, Sebagaimana nasihat Luqman Al Hakim kepada anaknya yang diabadikan dalam Alquran:

Luqman 19

Artinya: Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai,” (Luqman: 19).

Maksudnya, janganlah berlebihan dalam berbicara dan janganlah meninggikan suara tanpa kebutuhan. Oleh karena itu, Allah berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Berteriak pada anak menurut islam adalah dilarang. Diriwayatkan dalam hadits saat mengurus anak, orangtua seharusnya bisa bertindak seperti anak-anak ketika sedang bersama si kecil, orangtua harus lebih bisa memahami anak-anaknya dengan lebih baik.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

Tafsir Ibnu Katsir, 3/711

“Kalau kalian mendengar ayam berteriak (berkokok) maka berdoalah meminta nikmat kepada Allah. Namun, jika kalian mendengar suara keledai berteriak (meringkik) maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena keledai tersebut sedang melihat setan,” tafsir Ibnu Katsir, 3/711.

 

Istigfar

Untuk menghindari membentak anak meski Moms dan Dads merasa kesal ketika mereka berulah, inilah beberapa cara yang bisa diterapkan:

1. Istighfar
Ketika berteriak kepada anak, itu tandanya anda berada dalam keadaan marah yang disebabkan oleh bisikan setan. Oleh karena itu pentinh untuk mencari perlindungan dari setan, seperti mengucapkan istighfar “Astagfirullahaladzim”.

Agar di jauhkan dari godaan setan. Sebagaimana di riwayatkan oleh atiyyah sa’di Nabi berkata:

“Kemarahan datang dari iblis, iblis dicipatakan dari api dan api padam hanya dengan air. Jadi ketika salah satu dari Kamu menjadi marah, dia harus melakukan wudhu,” (Abu Dawud).

 

Menjauh dan Duduk

2. Menjauh dari anak
Untuk sementara, jauhkan diri dari anak saat emosi sedang tinggi. Tenangkan diri lebih dulu, tarik napas panjang. Setelah emosi menurun, baru kemudian bicaralah dengan anak secara baik-baik.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Tidaklah kelemah lembutan ada pada sesuatu kecuali akan menghiasainya dan tidaklah dicabut darinya melainkan akan memperjeleknya ” (HR. Muslim 2594 dari ‘Aisyah radhiallahu’anha)


3. Duduklah saat berbicara
Faktanya saat berdiri membuat orangtua akan lebih mudah marah. Untuk mencegah hal-hal seperti itu, sebaiknya lekas duduk ketika berbicara kepada anak-anak, ini juga bagian dari sunnah.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) beliau bersabda dalam satu hadis:

“La taghdob walakal Jannah (janganlah marah maka bagimu surga).”

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengalaman Ibu Lepas Anak 6 Tahun Terbang Sendiri Liburan ke Aceh

Pengalaman Ibu Lepas Anak 6 Tahun Terbang Sendiri Liburan ke Aceh

Mungkin bisa jadi referensi bagi ayah bunda yang ingin melatih buah hatinya mandiri.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan

Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan

Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.

Baca Selengkapnya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cewek Ini Syok Mantan Pacar Mendadak Kirim WA, Basa-Basi Soal Anak Kecil Tahunya Diminta Jadi Pengasuh Bayinya

Cewek Ini Syok Mantan Pacar Mendadak Kirim WA, Basa-Basi Soal Anak Kecil Tahunya Diminta Jadi Pengasuh Bayinya

Cewek tersebut mengaku syok banget karena mantan cowoknya tiba-tiba ngajak ngobrol hal yang di luar dugaannya.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Jangan terkecoh dengan fase kritis, di mana anak tak lagi demam padahal berisiko mengalami syok.

Baca Selengkapnya