Patut Waspada Saat Muncul Gejala Balita Telat Bicara
Dream - Balita mempelajari cara berbahasa dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Namun, apabila si kecil dirasa sangat sulit saat diajak interaksi dan berkomunikasi, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter anak, khususnya dokter tumbuh kembang.
"Interaksi sosial adalah dasar dari perkembangan kemampuan bahasa. Jika anak tak bisa fokus saat diajak bicara, tak merespons suara, musik, gerakan atau permainan, itu adalah gejala yang sangat menonjol yang menunjukkan kalau anak mengalami telat bicara (speech delay)," ujar Katrina Zeit, seorang ahli patologi bicara di Cincinnati Children's Hospital Medical Center.
Telat berbicara oleh banyak orangtua seringkali dianggap sepele. Banyak yang menganggap kalau seiiring pertambahan umur, kemampuan bicaranya akan membaik tanpa perlu terapi dan intervensi apapun. Padahal, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan lainnya, seperti kemampuan kognitif.
"Berbicara memang sulit untuk dilakukan. Terkadang, balita hanya bisa mengulang kata yang hanya terasa mudah untuk diucapkan oleh lidahnya saja. Bayi prematur juga memiliki risiko telat berbicara selama lewat dari beberapa minggu ataupun bulan. Bayi prematur biasanya berhasil mengejar segala ketertinggalannya ketika menginjak usia dua tahun," ujar Zeit.
Berikut ini merupakan tanda-tanda si kecil telat berbicara di tiap umur. Segera konsultasikan dengan dokter jika buah hati mengalaminya.
Usia 12 Bulan
- Tidak bisa memanggil ayah atau ibu
- Tidak bisa melakukan gestur seperti melambai, menggelengkan kepala, atau menunjuk
- Tidak berlatih menggukanan beberapa huruf konsonan seperti p atau b
- Tidak memahami ataupun merespons kata "tidak" dan "dadah"
- Tidak menunjuk benda asing yang lewat di hadapannya
- Tidak mengucapkan sepatah katapun dalam waktu 15 bulan
- Tidak suka mengoceh
Usia 18 Bulan
- Tidak mampu menunjuk anggota tubuhnya ketika disuruh
- Tidak mencoba untuk minta tolong ketika sedang kesulitan
- Tidak mampu mengeluarkan lebih dari enam kata
Usia 19 bulan
Tidak memiliki perkembangan kosakata (normalnya, balita mengenal satu kosakata baru setiap minggunya)
Usia 24 bulan
- Tidak bisa merespons perintah yang simpel
- Tidak melakukan interaksi dengan mainannya
- Tidak bisa mengikuti ucapan orang lain
- Tidak bisa menunjuk atau menyebut nama tokoh di dalam buku bacaan
- Tidak bisa menggabungkan dua kata sekaligus
- Tidak mengerti fungsi peralatan rumah seperti sendok dan sikat gigi
Usia 25 bulan
- Tidak bisa menggunakan dua hingga empat kata dalam satu kalimat
- Tidak bisa menamai anggota tubuh
- Tidak mengajukan pertanyaan simpel
Usia 3 tahun
- Tidak bisa mengucapkan kata "aku" dan "kamu"
- Tidak bisa mengucapkan kalimat pendek
- Tidak bisa memahami beberapa perintah
- Tidak tertarik untuk berinteraksi dengan anak lainnya
- Sulit untuk terpisah dari orang tua
- Cara bicaranya sangat tidak jelas
- Gagap dan meringis apabila sedang bicara
Usia 4 tahun
- Belum mampu menguasai banyak konsonan tunggal
- Tidak memahami konsep "sama" dan "berbeda"
- Tidak bisa menggunakan kata "aku" dan "kamu"
Laporan Annisa Mutiara
Sumber: Baby Center/ Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaSebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca SelengkapnyaBeda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi
Jangan terkecoh dengan fase kritis, di mana anak tak lagi demam padahal berisiko mengalami syok.
Baca Selengkapnya