Parah, Ayah Desak Putrinya Kerja Lebih di Rumah untuk Beli Produk Haid
Dream - Memenuhi kebutuhan setiap anak baik laki-laki maupun perempuan adalah tugas orangtua. Untuk kebutuhan sehari-hari, uang, makan, pakaian atau nafkah secara keseluruhan, ayah pemegang kewajiban utama.
Bagaimana jika ada seorang ayah yang menuntut anak perempuannya untuk melakukan banyak pekerjaan rumah tangga, bukan karena mengajarkan tanggung jawab, tapi demi 'membayar' keperluan haidnya.
Seorang ayah mengaku di situs Reddit kalau ia terus mendesak putrinya lebih banyak pekerjaan rumah, sementara putranya tidak. Alasannya karena memiliki anak perempuan lebih menguras uang, salah satunya harus membeli kebutuhan haid-nya tiap bulan seperti pembalut.
"Baru-baru ini, ada masalah besar dengan keluarga, putri saya melakukan pekerjaan rumah, tetapi putra saya tidak. Saya menjelaskan, itu karena saya harus mengeluarkan uang ekstra untuk putri saya setiap bulan tidak hanya untuk ekstrakurikulernya tetapi juga untuk persediaan bulanannya saat haid, jadi itulah cara saya membuatnya membayar kembali," tulis ayah tersebut di Reddit yang merupakan seorang duda.
Sang Putri Minggat
Persediaan bulanan menurut si ayah adalah produk menstruasi dan beberapa produk lain yang dibutuhkan remaja putri. Jika ingin mendapatkannya, ayah mendesak sang putri harus membersihkan ruang keluarga dan kamar mandi di apartemen serta memasak empat kali seminggu. Sementara anak lelakinya tak diberi tugas sebanyak itu.
Putrinya tak diam saja dan melakukan protes, tapi si ayah bercerita kalau hal itu membuatnya mengancam sang putri kalau tak akan membiayai kebutuhan ekstrakurikuler dan kebutuhan menstruasinya. Hal tersebut membuat sang putri minggat dan tinggal di rumah bibinya.
Seluruh keluarga besar mengungkap kalau sikap ayah tersebut sangat buruk. Padahal, orangtua wajib memenuhi kebutuhan anak ketika mereka belum mandiri.
Sumber: Parents
Sikap Memanjakan Anak Remaja yang Sering Tak Disadari Orangtua
Dream - Anak remaja seharusnya sudah dibiasakan dengan kedisiplinan dan tanggung jawab. Sayangnya, orangtua sering lupa untuk membiasakan dua hal tersebut. Sikap memanjakan juga kerap dilakukan tanpa disadari.
Orangtua memiliki kecenderungan ingin membuat anaknya selalu nyaman, bahagia, agar keadaan anak jauh lebih baik dari orangtuanya. Dampaknya adalah, selalu memberikan segalanya atau memanjakan berlebihan.
"Memanjakan dianggap berlebihan jika orangtua ingin anak selalu senang atau selalu membuatnya melakukan hal menyenangkan untuk dirinya sendiri. Saat ini, mengasuh anak lebih fokus pada 'Apakah anak saya bahagia daripada saya saat seumurnya?'. Hal ini bisa jadi buruk," kata Hank Olwell, seorang pakar pengasuhan anak.
Hasil akhirnya adalah meskipun orangtua selalu memenuhi kebutuhannya, anak menjadi merasa lebih tidak aman dan mudah cemas. Anak tidak benar-benar siap untuk menghadapi bagaimana kehidupan sebenarnya, memikul tanggung jawab dan akan menghadapi kenyataan kalau ada kepuasan yang harus tertunda.
Ada beberapa sikap orangtua yang sebenarnya sangat memanjakan anak dan sering tak disadari. Akan lebih baik jika ayah bunda tidak melakukan hal ini.
1. Membiarkan anak tak menyelesaikan tugas sekolahnya
Tugas sekolah bukan sekadar demi mendapat nilai akademik yang baik, anak juga belajar bertanggung jawab. Termasuk juga dibiasakan dengan etos kerja, kedisiplinan dan sebab akibat.
Semua hal yang dimulai harus diselesaikan dengan baik, termasuk urusan sekolah. Jadi pastikan anak remaja bertanggung jawab atas tugas-tugasnya di sekolah.
2. Membereskan Kamar Anak
Masa remaja identik dengan berantakan dan tidak teratur, tetapi ini tak selalu tepat. Justru di usia tersebut anak harus diajarkan untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Mulai dari kamar pribadi. Hindari selalu membersihkan dan membereskan kamarnya. Buat aturan yang jelas kalau anak harus merapikan sendiri karena itu tanggung jawabnya.
3. Tak memberi tugas rumah tangga
Situasi rumah adalah tanggung jawab orang yang ada di dalamnya. Mungkin ada asisten rumah tangga, tapi anak tetap memiliki tanggung jawab atas kondisi rumah. Kita tidak tahu kondisi ekonomi bakal selalu baik atau tidak.
Untuk itu memberikan tanggung jawab rumah sangat penting bagi anak. Misalnya, dengan memberi tugas mencuci mobil, motor atau barang yang sering digunakannya. Menyapu halaman, mencuci piring atau mungkin mencuci pakaian dalamnya sendiri. Hal tersebut terdengar sepele tapi bakal jadi modal penting dalam kehidupannya kelak.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berhasil Penuhi Keinginan Ayah yang Telah Meninggal Dunia, Wanita Ini Ceritakan Peristiwa Tak Terduga.
Baca SelengkapnyaAyahnya kemudian bercerita tentang pohon pisang di depan rumah yang membuat Fawwaz ketakutan setengah mati.
Baca SelengkapnyaBahkan sang anak tak bisa membeli bakso lantaran kekurangan uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajahnya sangat memelas saat memberi tahu sang ayah kalau ia masih kecil dan tak punya uang untuk beli kado. Manis banget.
Baca SelengkapnyaSambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi
Baca SelengkapnyaSang ayah begitu ringan tangan mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki yang terus mengrim voice note pada ayahnya itu berharap bisa beli mercon di neraka.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang cukup muda, Putri bahkan bisa memiliki sejumlah aset mewah
Baca SelengkapnyaHakim pengadilan memerintahkan sang suami untuk membayar sekitar Rp259 juta.
Baca Selengkapnya