Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Covid-19, Kesehatan Jiwa Anak Jadi Taruhannya

Pandemi Covid-19, Kesehatan Jiwa Anak Jadi Taruhannya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Hingga saat ini sekolah belum dibuka, begitu juga taman bermain dan aktivitas lain yang melibatkan banyak anak-anak. Kasus Covid-19 masih sangat tinggi di Indonesia dan belum menunjukkan angka penurunan.

Seluruh pelajar tetap diminta belajar di rumah. Seluruh aktivitas pun dianjurkan untuk dilakukan dari rumah. Kondisi ini sudah berjalan selama 4 bulan dan tak bisa dipungkiri sangat berdampak pada psikologis anak-anak.

"Potret itu menggambarkan betapa tinggi persoalan kesehatan jiwa pada anak remaja pada periode COVID-19 kalau tidak diantisipasi dengan cepat," kata Fidiansjah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan dikutip dari Liputan6.com.

Ia mengatakan besarnya persoalan terkait kesehatan jiwa selama COVID-19 tersebut dapat dilihat dari hasil studi penilaian cepat dampak corona dan pengaruhnya terhadap anak Indonesia yang dilakukan oleh lembaga masyarakat Wahana Visi Indonesia pada Mei 2020.

 

Kesulitan Belajar

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan hanya sekitar 68 persen anak yang mempunyai akses terhadap jaringan.

"Berarti 32 persennya tidak mendapatkan sarana tersebut," kata Fidi.

Dampak dari keterbatasan anak terhadap jaringan tersebut menyebabkan mereka harus belajar secara mandiri tanpa pendampingan guru. Ini merupakan hal yang sulit bagi anak dan orangtua.

"Dan itu menimbulkan satu dampak, dengan 37 persen anak tidak bisa mengetahui waktu belajar karena tadinya rutin belajar lalu dia harus belajar mandiri," katanya.

 

Efek Psikososial

Kemudian, 30 persen di antaranya juga mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran secara mandiri karena tidak ada pendampingan dari guru. Sementara itu, 21 persen anak bahkan dinilai tidak dapat memahami instruksi guru berdasarkan proses belajar daring.

Selain itu, dampak psikososial dari pembelajaran yang dilakukan selama pandemi juga, menurut Fidiansjah, cukup mengkhawatirkan.

"Ada 47 persen anak itu bosan tinggal di rumah. Kemudian 35 persen anak khawatir akan ketinggalan pelajaran karena tidak seperti biasa, dia tidak mengikuti pelajarannya," katanya.

 

Kekerasan Fisik dan Verbal

Berikutnya, 34 persen anak merasa takut karena COVID-19 walaupun sudah berada di dalam rumah, dan 20 persen anak merasa rindu untuk bertemu teman-temannya.

Sementara itu, 10 persen anak lainnya merasa khawatir tentang penghasilan orangtua mereka yang menurun akibat pandemi COVID-19.

"Jadi (mereka) ikut berpikir," katanya.

Data lain yang ia sampaikan juga menyebutkan bahwa 11 persen anak mengalami kekerasan fisik karena proses belajar yang tidak lazim. Sedangkan 62 persen anak juga tercatat mengalami kekerasan verbal.

Laporan Nila Chrisna/ Sumber: Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan

Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan

Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Parodi Iklan Permen Jadul

BUNGKUS! Parodi Iklan Permen Jadul

Sahabat Dream masih ingat dengan iklan ini? Di masa kejayaannya, iklan permen ini selalu tayang di TV lho.

Baca Selengkapnya