Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pahami Tahap Perkembangan Otak Anak, Bantu Pola Asuh Lebih Baik

Pahami Tahap Perkembangan Otak Anak, Bantu Pola Asuh Lebih Baik Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menghadapi perilaku anak seringkali membuat orangtua kewalahan. Bukan hanya saat anak balita, tapi juga ketika memasuki usia remaja. Tiap tahap perkembangan otak anak akan sangat berdampak pada kondisi psikologisnya.

Dengan memahaminya, orangtua bisa lebih siap menghadapi sikap dan perkembangan anak. Pasalnya perilaku anak di tiap usia akan selalu mengejutkan. Ada begitu banyak faktor yang berperan, belum lagi aspek eksternal yang kadang membuat anak bertindak keluar dari karakternya.

Coba cari tahu tahapan perkembangan neurologis anak dan karena akan sangat berpengaruh pada pola asuh kita sebagai orangtua. Berikut empat tahapan neurologis anak yang sangat penting diketahui orangtua.

 

Tahap sensorimotor

Ini terjadi setelah bayi lahir hingga 2 tahun. Seorang anak pada tahap ini mulai mendapat pengalaman dan pelajaran di lingkungan melalui indera mereka. Di usia 1 tahun, anak belajar objek permanen, konsep bahwa objek terus ada, bahkan ketika meninggalkan bidang penglihatan.

"Apa yang tidak disadari banyak orangtua adalah bahwa bayi juga berkembang secara sosial dan emosional. Karena itu, mereka biasanya sangat ketergantungan dengan orangtua dan sulit dipisahkan. Tindakan ini disebut referensi sosial atau kognisi sosial," ujar Sarah Lytle, PhD., dari Institute for Learning & Brain Sciences di University of Washington di Seattle.

 

Tahap preoperasi

Dari usia dua hingga enam atau tujuh tahun, seorang anak memasuki tahap praoperasi. Di sini, keterampilan bahasa meningkat. Anak dapat mengerti simbol, mengembangkan pemahaman numerik, dan mulai memahami perbedaan antara masa lalu dan masa depan. Anak-anak di usia ini banyak belajar melalui contoh nyata.

Untuk itu, kebiasaan sehari-hari serta contoh nyata dari orangtua jadi sumber belajar yang sangat penting pada anak di tahap ini. Dalam hal mengendalikan emosi, anak di tahapan ini masih sangat sulit. Pastikan orangtua mengajarkan bagaimana mengontrol emosi dengan sehat.

 

Tahap operasi konkret

Dari usia enam atau tujuh hingga 11 atau 12, anak memasuki tahap operasi konkret. Ia mulai memahami konsep-konsep abstrak, memahami urutan kejadian, dan berempati dengan orang lain yang memiliki pengalaman berbeda dengannya.

Anak-anak pada tahap ini dapat belajar konsep matematika abstrak, tapi belum mampu memecahkan masalah-masalah kompleks yang memerlukan alasan sistematis. Lytle menyarankan untuk menjaga perkembangan emosional anak pada tahap ini. Hindari pertengkaran di depan anak apalagi sampai melakukan kekerasan verbal atau fisik padanya.

 

Tahap Operasi

Dari usia 12 hingga masa remaja, anak memasuki tahap operasi formal. Pikirannya mulai mengerti pemikiran hipotetis, penalaran abstrak, dan penalaran deduktif. Secara umum, mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap sebuah permasalahan di usia 15.

Masalah moral seperti keadilan sosial dan ide-ide abstrak, baru akan dipahami anak di usia ini. Pada beberapa orangtua, akan menghadapi anak remaja yang cenderung memberontak, selalu protes, kerap membantah dan selalu berkonflik.

"Kondisi tersebut juga sangat berkaitan dengan hormon. Otak tengah anak di usia ini juga sangat aktif. Otak berkembang dari belakang ke depan," ungkap Lyte.

 

Perkembangan Otak Remaja

Otak tengah ini bertanggung jawab atas ingatan, emosi, dan seksualitas. Fakta lain yang juga penting diketahui bagian otak prefrontal cortex, belum sepenuhnya berkembang sampai sekitar usia 25 tahun.

Bagian otak tersebut bertanggung jawab untuk hal-hal seperti pengambilan keputusan, perencanaan, kontrol impuls, dan penghindaran risiko. Remaja juga cenderung mengevaluasi situasi dengan amygdala atau pusat emosi mereka.

"Inilah sebabnya mereka cenderung kewalahan oleh emosi yang dirasakan, mungkin kesulitan mengekspresikannya. Ini juga menjelaskan alasan perilaku berisiko pada remaja," kata Lyte.

Ia juga mengingatkan orangtua untuk selalu mendampingi anak di masa-masa remaja. Libatkan mereka dalam kegiatan positif yang disukainya. Buka diskusi lebih banyak dan jangan selalu melindunginya dari melakukan kesalahan.

Sumber: Bigthink

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Melahirkan di Usia 42 Tahun, Penampilan Kiki Amalia Disorot

Melahirkan di Usia 42 Tahun, Penampilan Kiki Amalia Disorot

Kiki Amalia melahirkan anak pertamanya secara normal di usia 42 tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! Lomba Kupas Kuaci

BUNGKUS! Lomba Kupas Kuaci

Iseng lagi ngumpul tapi nggak tahu mau ngapain? Coba beli dan isi waktu kosong weekend dengan lomba kupas kuaci. Siapa yang menang?

Baca Selengkapnya
DRESS IT! Tutorial Hijab Jadi Outer

DRESS IT! Tutorial Hijab Jadi Outer

Sahabat dream yang berhijab lagi bingung mau hangout tapi tidak punya outer? Nah tips satu ini boleh banget kamu coba.

Baca Selengkapnya
Rumah Ustaz Abdul Somad Bikin Kaget, Tidur Hanya Beralaskan Tikar

Rumah Ustaz Abdul Somad Bikin Kaget, Tidur Hanya Beralaskan Tikar

Rumah milik Ustad Abudl Somad atau UAS berada di perkampungan dengan jalan yang cuma muat dilintasi satu mobil.

Baca Selengkapnya