Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pahami Kepribadian Buah Hati Jadi Kunci Lancarnya Komunikasi

Pahami Kepribadian Buah Hati Jadi Kunci Lancarnya Komunikasi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Orangtua dianggap jadi orang yang paling dekat dengan anak. Melahirkan dan mengurus anak sejak bayi tak lantas membuat komunikasi terjadi dengan lancar. Butuh usaha dari orangtua lebih dulu agar hubungan dengan anak selalu dekat dan komunikasi berjalan lancar.

Salah satu caranya dan sangat penting adalah memahami karakter anak. Penny Handayani, M.Psi, seorang psikolog mengatakan karakter berkaitan erat dengan ‘personality’. 

"Karakter seseorang (baik ataupun buruk) dapat dinilai dari bagaimana orang tersebut berperilaku dan bertingkah laku dalam kesehariannya," ujar Penny yang juga Dosen Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya, dikutip dari Fimela.

Jadi, jika orangtua ingin mengenali karakter anak, maka lakukan observasi terhadap perilaku dan tindakan yang anak keluarkan dan lakukan pada kesehariannya.

 

Waktu terbaik untuk membentuk karakter anak

Penny menyampaikan, seperti yang sudah diketahui anak memiliki golden age atau usia emas. Pada rentang usia 0-7 tahun terdapat banyak hal positif yang sebaiknya dikenalkan kepada anak sebagai pondasi karakter yang akan dipengang oleh anak pada rentang usia lanjutannya.

"Pada rentang usia golden age ini, akan akan sangat mudah untuk menyerap semua hal yang diberikan oleh orangtua dan lingkungan sekitarnya," tambahnya.

Berikut adalah karakter yang sebaiknya dimiliki oleh anak Indonesia (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013) untuk siap dengan tuntutan masa depan. Antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air. menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab

Laporan Anisha Saktian Putri/ Sumber: Fimela.com

3 Hal yang Penting Diajarkan Agar Si Kecil Tak Jadi Pribadi Egois

Dream- Kebiasaan baik tentu harus diterapkan oleh siapa saja, terutama bagi anak-anak. Mengajarkan anak untuk berkebiasaan baik memang tidak mudah dan tidak instan. Oleh sebab itu, mendidik anak untuk berkebiasaan baik sangat penting dimulai sejak dini.

Seperti yang dikutip dari Empowering Parents, “kebiasaan baik bukanlah sihir” tapi kita bisa mengajarkan anak untuk berkebiasaan baik dari kecil. Butuh kesabaran yang ekstra untuk bisa menjadikan anak sebagai orang yang memiliki kebiasaan baik.

Mengajarkan kebiasaan baik bisa dimulai dari lingkungan keluarga, memberikan contoh nyata untuk anak dan memberikan pemahaman pada anak tentang kebiasaan yang baik. Selain itu, ada tiga hal lain yang harus diajarkan pada anak, yaitu tentang kemampuan bersosialisasi, seperti kemampuan dalam memahami situasi, mengendalikan emosi, dan kemampuan menyelesaikan masalah.

Pentingnya Menerapkan Kebiasaan Baik pada Anak

Kebiasaan yang baik tidak hanya akan membuat anak mampu bersosialisasi dengan baik. Anak dengan kebiasaan baik akan lebih mudah untuk bergaul, dan tentu saja menjadi kebanggaan orang tua. Perilakunya yang baik akan membuat orang di sekitarnya terkagum.

Selain itu, kebiasaan baik akan menuntun anak ke jalan kehidupan yang lebih baik, membuat anak memiliki kemampuan memimpin dan mengendalikan diri sendiri. Dan, masih banyak lagi keuntungan yang akan diperoleh anak dengan kebiasaan yang baik.

Peran penting orang tua dalam mengajarkan anak tentang kebiasaan baik ini sangat dibutuhkan anak. Orang tua bisa mengajarkan anak untuk berkebiasaan baik dengan melatih anak tentang 3 kemampuan berikut ini.

Cara Mendidik Anak dengan Mengajarkan untuk Peka pada Lingkungan

Kemampuan untuk memahami situasi di lingkungan sosialnya menjadi kemampuan yang penting untuk anak. Dengan kemampuan ini, anak dengan sendirinya akan paham bagaimana dia menempatkan diri di dalam lingkungan dan bagaimana dia harus bersikap.

Mendidik anak untuk bisa memahami situasi sosial di sekitarnya akan membantu anak ketika menghadapi masalah, dan bagaimana harus menghindari masalah.

Misalnya, ketika anak mulai masuk sekolah, ia akan lebih bisa memahami bagaimana ia harus bersikap ketika berada di dalam kelas dan bagaimana ia harus bersikap ketika bersama teman.

Cara mendidik anak untuk memiliki kemampuan ini bisa dilakukan orang tua dengan kerap mengajak anak berjalan-jalan keluar rumah dan mengenalkannya pada berbagai komunitas. Bisa dengan mengajak anak berjalan ke mall, taman, restoran atau tempat publik lainnya.

Ajarkan anak untuk melihat situasi di sekitarnya. Beri pemahaman pada anak pada kejadian-kejadian yang ia saksikan, seperti orang yang sedang mengobrol dengan berbagai ekspresi hingga ekspresi bosan para pegawai. Hal ini akan membantu anak dalam mengidentifikasi emosi seseorang.

Cara Mendidik Anak dengan Mengajarkan tentang Emosi

Setelah mengajarkan anak untuk memahami lingkungan sosialnya, maka ia akan menemui tantangan baru dalam mempelajari kebiasaan baik. Tantangan tersebut ialah tentang cara mengendalikan emosi.

Anak dengan kebiasaan baik, lebih bisa mengatur emosi yang ia rasakan dan memahami kapan ia bisa mengekspresikannya dan kapan ia harus menahannya terlebih dahulu.

Cara mendidik anak ini bisa dimulai dengan mencontohkan dari perilaku anak sendiri. Misalnya ketika ia sebal saat acara TV kesukaannya telah usai, orang tua bisa mengajarkannya untuk berkebiasaan baik dengan memberikan pengertian yang tepat.

Seperti, tidak memberikan pertanyaan yang menyudutkan anak, “Kenapa harus kesal, kamu bisa menontonnya lagi besok, harus sabar dong untuk mendapatkan yang diinginkan.”

Selain dengan pernyataan seperti itu, orang tua juga bisa memberikan pengertian pada anak tentang konsekuensi yang ia dapat apabila tidak bisa mengendalikan emosinya. Misal, “Kalau sudah kesal seperti itu, apa acaranya akan mulai lagi? Kesal hanya akan membuat kita merasa lelah.”

Ajarkan Sesuatu yang Baru

Cara mendidik anak untuk menyelesaikan masalahnya dengan tepat bisa dilakukan dengan mengejarkan anak tentang sesuatu yang baru. Cara mengajarkan anak kemampuan ini dapat diperoleh dari cerita-cerita dalam buku. Dengan banyaknya informasi baru yang diperoleh anak, akan membuat anak menjadi lebih banyak alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Anak akan bisa tahu apa yang bisa dilakukan untuk mencari solusi satu dan apa bedanya dengan solusi ke dua. Kunci mengajarkan anak untuk berkebiasaan baik ialah mencontohkan dan memberi anak banyak informasi yang bermanfaat.

Sumber: Empowering Parents

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Sebut Sebenarnya Masing-Masing Gajah Punya Nama untuk Saling Berkomunikasi

Ilmuwan Sebut Sebenarnya Masing-Masing Gajah Punya Nama untuk Saling Berkomunikasi

Para peneliti menemukan bahwa Gajah Sabana Afrika melakukan panggilan khusus untuk anggota dalam kelompok sosial mereka.

Baca Selengkapnya
Banyak Orang Tak Tahu, Cabut Bulu Hidung Sendiri Bisa Berbahaya

Banyak Orang Tak Tahu, Cabut Bulu Hidung Sendiri Bisa Berbahaya

Beberapa orang mencabut bulu hidungnya sendiri karena mengganggu penampilan atau merasa kurang nyaman. Ternyata, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan.

Baca Selengkapnya
40 Kata Bijak Komunikasi dari Para Tokoh yang Jadi Sumber Motivasi dan Solusi Tiap Permasalahan

40 Kata Bijak Komunikasi dari Para Tokoh yang Jadi Sumber Motivasi dan Solusi Tiap Permasalahan

Komunikasi dengan setiap orang itu berbeda-beda menyesuaikan dengan karakter masing-masing.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisakah Bumi Dilubangi Sampai Tembus? Ini Jawabannya

Bisakah Bumi Dilubangi Sampai Tembus? Ini Jawabannya

Sebagian orang bertanya-tanya apakah bumi bisa dilubangi sampai tembus sisi lainnya? Ini jawabannya

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Ngakak Parah! Emak-Emak Mau Tampil Cetar, Lihat Bulu Mata Palsunya Malah Bikin Tepok Jidat

Ngakak Parah! Emak-Emak Mau Tampil Cetar, Lihat Bulu Mata Palsunya Malah Bikin Tepok Jidat

Bulu mata palsu harus ditempatkan dengan di posisi yang seharusnya. Jika tak terbiasa atau mengerti teknik memasang, akan jadi bahan tertawaan orang.

Baca Selengkapnya
45 Kata Ucapan Selamat Hari Ibu dalam Bahasa Inggris yang Bikin Hati Tersentuh

45 Kata Ucapan Selamat Hari Ibu dalam Bahasa Inggris yang Bikin Hati Tersentuh

Kata ucapan selamat Hari Ibu dalam Bahasa Inggris menjadi referensi untuk mengungkapkan betapa berharganya seorang ibu.

Baca Selengkapnya
75 Kata-Kata Kecewa karena Tidak Dihargai atas Usaha dan Pengorbanan, Mewakili Perasaan

75 Kata-Kata Kecewa karena Tidak Dihargai atas Usaha dan Pengorbanan, Mewakili Perasaan

Seringkali kita berjuang dengan penuh dedikasi dan harapan agar usaha dan kontribusi kita dihargai oleh orang lain.

Baca Selengkapnya
Buka Puasa Bukan Ajang untuk 'Balas Dendam', Pahami Kembali Hikmah Berpuasa

Buka Puasa Bukan Ajang untuk 'Balas Dendam', Pahami Kembali Hikmah Berpuasa

'Balas dendam' saat berbuka secara tidak langsung menunjukkan adanya unsur paksaan dalam berpuasa.

Baca Selengkapnya