Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Otak Ayah Bisa Berubah Drastis Saat Punya Anak

Otak Ayah Bisa Berubah Drastis Saat Punya Anak Ayah Dan Anak/ Foto: Shutterstock

Dream - Dalam hal mengurus dan mengasuh anak, sebagian besar orang beranggapan kalau ibu lebih andal, meskipun ayah juga punya caranya sendiri. Memang, baik ayah maupun ibu punya gaya yang berbeda dalam pengasuhan.

Satu yang pasti, setelah anak lahir otak ayah juga mengalami perubahan. Hal ini dijelaskan oleh dr. Putu Ayuwidia Ekaputri Msc, ahli dalam cognitive neuroscience.

Menurutnya, ayah memang tak sepeka ibu karena mereka tak hamil dan melahirkan, tapi bukan berarti dalam pengasuhan anak mereka tak beradaptasi. Ayah justru butuh banyak diberi kesempatan untuk belajar.

"Di awal, ayah mungkin ga segesit, ga sepeka kita. Tp ayah juga perlu diberi KESEMPATAN untuk membangun bonding, melatih diri, dan akhirnya otaknya beradaptasi dengan baik. Perubahan otak ini ga hanya berdampak baik untuk anak tapi juga ayah. Memang, mungkin pengasuhannya tidak sesempurna kita (karena ya otaknya blm beradaptasi seperti ibu), tapi tanpa kesempatan ya Ayah tidak akan belajar," tulis dr. Putu dalam akun Instagram pribadinya @diadiawidia.

Dokter Putu menjelaskan, saat hamil dan melahirkan, tubuh perempuan mengalami berbagai perubahan fisiologis yang melibatkan berbagai hormon. Hal ini juga memfasilitasi perubahan di otak, mempersiapkan otak ibu untuk berespon dan membangun bonding dengan anaknya. Begitu juga dengan otak ayah tapi dengan cara berbeda.

"Perubahan otak ini menetap bertahun-tahun. Apakah ayah juga mengalami perubahan otak? Ternyata otak ayah juga mengalai perubahan yang signifikan. Bagian otak ayah yang berubah salah satunya berkaitan dengan hormon oksitosin, hormon yang mencetuskan rasa bahagia. Sebuah penelitian melihat bagaimana otak ayah saat anak berusia 1-4 minggu dan 12-16 minggu. Perubahan terlihat ketika usia anak 12-16 minggu," ungkapnya.

 

Biarkan Ayah Berusaha

Perubahan yang terjadi yaitu peningkatan volume gray matter di regio yang berkaitan dengan motivasi mengasuh anak (hipotalamus, amygdala, striatum, lateral prefrontal cortex). Sedangkan mengalami penurunan volume di orbito frontal kortex dan posterior cingulate.

Penelitian lain menunjukkan bahwa ketika ayah terlibat dalam pengasuhan anak, akan terjadi perubahan signifikan di otaknya yang berdampak positif pada hidup ayah. Seperti meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kebahagiaan.

Berbeda dengan ibu yang nampak langsung gesit peka dan jago menghadapi anak baru lahir, si ayah perlu diberikan kesempatan. Dokter Putu memberi tahu, jika anak terlihat menangis dan tidak mau bonding dengan ayahnya, jangan langsung diambil.

"Ia juga orangtuanya. Berikan kesempatan ayah untuk ikut memahami tangisan si kecil. Dampingi tanpa menggurui. Terkadang ia sudah tidak percaya diri duluan. Berikan ruang ayah untuk belajar. Ingat, otaknya tidak sesiap ibu yang mengalami perubahan sejak hamil," pesannya.

 

Cara Jitu Biar Ayah Tak Kesulitan Komunikasi dengan Putri Remajanya

Dream - Masa remaja bisa menjadi masa yang sulit bagi ayah dan anak perempuan. Ketika gadis kecil tumbuh menjadi wanita muda, mungkin sulit bagi ayah untuk mencari tahu bagaimana cara 'masuk' ke dunia mereka.

Dalam momen ini, seringkali ayah jadi sosok yang galak, kaku dan tak mau berkompromi. Alasannya, tentu saja untuk melindungi putri kesayangan mereka. Sayangnya hal ini justru membuat hubungan keduanya malah merenggang.

“Sebagai orang tua, peran kita berubah dari waktu ke waktu. Ketika anak perempuan masih balita, tugas kita adalah melindungi mereka secara fisik dan emosional, tetapi seiring bertambahnya usia kita harus mengambil lebih banyak peran sebagai 'konsultan'," kata Jerry Bubrick, PhD, psikolog klinis di Child Mind Institute, dikutip dari Child Mind.

Konsisten menjaga komunikasi tetap baik di momen transisi anak perempuan ke usia remaja memang sangat menantang dan menguras emosi bagi para ayah. Untuk tetap berjalan dengan baik, coba lakukan beberapa hal berikut, yang sangat direkomendasikan para psikolog anak.

 

1. Jadilah pendengar yang baik

Ketika anak-anak masih kecil, penting untuk menjadi selalu memberi tahu, seperti "Jangan lari!", "Jangan sentuh air panas", "Tak boleh bicara dengan orang asing".

Saat anak perempuan mulai remaja, hal itu tak bisa diterapkan. Pemikirannya mulai kritis, mereka punya argumentasi sendiri dan mulai mencari lebih banyak kebebasan.

“Daripada membuat keputusan untuk mereka, coba untuk membimbingnya untuk membuat keputusan yang cerdas bagi diri mereka sendiri," kata Bubrick.

Membicarakan masalah bersama, alih-alih hanya memberikan solusi. Buka diskusi, ini akan membantu putri kesayangan merasa lebih nyaman datang kepada ayahnya saat ia ada masalah. Hal ini juga akan membantu anak keterampilan berpikir kritis yang sangat penting dan bakal dia gunakan sepanjang hidupnya.

 

2. Diskusikan, jangan hanya mendikte

Mengambil komunikasi yang tidak terlalu otoriter tidak berarti melepaskan semua aturan. Selalu sediakan ruang untuk diskusi dan negosiasi. Ini memberi anak-anak kesempatan untuk mengatakan apa yang paling penting bagi mereka, sehingga mereka memiliki dukungan.

“Ketika diskusi dibuka berarti kita berusaha memahami anak, begitu pun anak akan menyiapkan argumentasinya. Dari sini kita bisa berbagi pengalaman dan memberi bimbingan, bukan perintah yang kaku," ujara Bubrick.

 

3. Jangan pelit pujian

Ketika anak perempuan sedang dalam masa remaja, masalah yang kerap dihadapinya adalah masalah kepercayaan diri. Terutama dalam hal penampilan. Saat anak perempuan tumbuh dewasa, ibu cenderung memimpin dalam percakapan pribadi dan menawarkan dukungan dan dorongan, dan ayah cenderung jadi penonton.

Sebaiknya, ayah lebih proaktif, terutama dalam melontarkan pujian. Misalnya saat anak berpakaian dengan warna cerah, saat hasil ulangannya bagus, atau ketika ia membuat masakan, lontarkan pujian. Ini akan sangat berdampak pada rasa percaya dirinya.

4. Biarkan anak yang memimpin

Obrolan singkat dalam perjalanan ke atau dari sekolah memang menyenangkan, tetapi untuk benar-benar menjalin hubungan, ayah juga perlu terlibat dengan hal-hal yang dia minati.

Menunjukkan minat pada hal-hal yang remaja putri sukai tidak harus rumit. Sesederhana mendengarkan musik favoritnya bersama, menonton pertunjukan bersamanya, atau pergi bersepeda bersama.

"Hal terpenting adalah dengan membiarkan dia memimpin, komunikasikan bahwa ayah menghargai minatnya. Hal ini akan membuat remaja perempuan anak merasa sangat dimengerti dan dihargai. Pada akhirnya, komunikasi pun jadi lebih baik dan lancar," ungkap Burbick.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Studi Ungkap Tekanan Sosial Bikin Kreativitas Anak Perempuan Tak Berkembang

Studi Ungkap Tekanan Sosial Bikin Kreativitas Anak Perempuan Tak Berkembang

Ternyata saat bermain, anak perempuan cenderung perfeksionis dan takut gagal karena tekanan yang diberikan kepada mereka.

Baca Selengkapnya
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal

Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal

Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.

Baca Selengkapnya
Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Ego orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya
Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk

Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk

"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"

Baca Selengkapnya