Dream - Pernahkah ayah atau bunda bertanya-tanya apakah terlalu kaku dan menerapkan aturan ketat pada anak? Beberapa orangtua memilih untuk menerapkan disiplin di rumah dengan cara yang sangat kaku tanpa disadari.

Mungkin maksudnya agar anak berkembang menjadi pribadi dan sosok yang disiplin, tapi jika pengasuhan terlalu kaku malah bisa jadi bumerang. Seperti hubungan orangtua dan anak jadi tidak hangat, anak jadi penakut dan peragu, termasuk kerap melakukan kebohongan kecil.

Simak tanda-tandanya jika orangtua terlalu kaku pada anak-anaknya.

Aturan tanpa toleransi sedikit pun
Penting untuk memiliki aturan yang jelas, tapi penting juga untuk menyadari bahwa selalu ada pengecualian pada aturan tersebut. Daripada mengambil sikap otoriter dalam segala hal, tunjukkan kesediaan untuk mengevaluasi perilaku anak dalam konteks situasinya.

Anak banyak berbohong

Terkadang wajar bagi anak-anak untuk mengungkapkan kebenaran, penelitian menunjukkan bahwa disiplin yang keras mengubah anak-anak menjadi pembohong yang baik. Jika orangtua terlalu kaku dan ketat, anak kemungkinan besar akan berbohong dalam upaya menghindari hukuman

Anak memiliki banyak batasan dibandingkan anak lain

Tidak ada salahnya memiliki aturan yang berbeda dengan orang tua lainnya. Namun, jika selalu menjadi orang tua yang paling ketat di antara orang banyak, itu bisa menjadi tanda bahwa ekspektasi kita terlalu tinggi.

Aturan yang sangat banyak
Aturan itu bagus, tetapi terlalu banyak aturan bisa berbahaya. Buat aturan tetap sederhana dan hanya mencakup yang paling penting yang ingin diingat anak. Taruh daftar peraturan rumah yang bisa dilihat semua orang.

Anak hanya memiliki sedikit waktu bermain

Banyak anak dengan orang tua yang ketat lari dari satu aktivitas ke aktivitas lain dengan sedikit waktu istirahat. Hal ini lama kelamaan akan membuat anak stres. Mereka tetap butuh istirahat dan bersenang-senang demi tumbuh kembang aspek psikologisnya.

Sumber: VeryWell