Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orangtua Fokus 10 Menit dengan Anak Tiap Hari, Perubahan Besar Bisa Terjadi

Orangtua Fokus 10 Menit dengan Anak Tiap Hari, Perubahan Besar Bisa Terjadi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Sebagian besar orangtua merasa kalau tanggung jawab pada anak sudah tercukupi jika kebutuhan sandang, pangan dan papan tersedia. Hal tersebut merupakan pemahaman yang kurang tepat.

Anak-anak juga membutuhkan kehangatan, perhatian dan kebutuhan emosi lainnya yang selalu mereka cara dari ayah dan ibunya. Bila kebutuhan emosinya tak terpenuhi, anak bisa bersikap buruk.

Ia menjadi rewel, sulit diatur, hingga mengamuk tak terkendali. Kondisi ini harus segera diatasi dengan menghabiskan waktu yang berkualitas bersama anak. Justru itulah yang wajib jadi prioritas dan seringkali dilupakan orangtua.

"Sesuatu yang didambakan anak adalah perhatian penuh orangtuanya, tanpa gangguan apa pun. Biasanya anak akan mengajak bermain mainan favoritnya, orangtua sebaiknya menanggapi dengan baik. Bermain bersama anak dengan fokus tanpa memegang ponsel atau melakukan aktivitas lain," kata Amy McCready, seorang pakar pengasuhan anak, seperti dikutip dari Pop Sugar.

 

Selalu Sediakan Waktu 10-15 Menit

Cukup habiskan waktu 10 hingga 15 menit untuk fokus mendengarkan anak, memberi perhatian dan bermain dengannya setiap hari. Menurut Amy dalam durasi waktu tersebut, kebutuhan perhatian anak sudah bisa terpenuhi.

"Pastikan orangtua memang menghadirkan fisik dan terutaman perhatian dan pikirannya pada anak. Ingat, anak selalu bisa merasakan jika orangtua tidak fokus dengan mereka dan hal itu akan membuatnya sedih," ungkapnya.

 

Kualitas Hubungan Orangtua dan Anak

Ia juga menjelaskan saat anak-anak tidak mendapat perhatian dengan cara-cara positif, mereka cenderung bersikap baik. Bermain dan berdialog dengan anak setiap hari harus dibiasakan.

Orangtua dan anak akan saling mengenal satu sama lain. Ayah dan ibu pun akan belajar banyak tentang minat anak, apa yang disukai dan tidak disukai. Hal ini akan memperkuat ikatan, kualitas hubungan dan membentuk kesehatan emosi yang lebih baik.

Kerap Ganti Pengasuh, Ini Efeknya Bagi Perkembangan Anak

Dream - Bagi ayah dan ibu bekerja, kehadiran pengasuh di rumah tentunya sebuah kebutuhan. Untuk mendapat pengasuh yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan bukanlah hal mudah.

Ada kalanya kita mendapat pengasuh referensi dari orang lain atau mengambil dari yayasan. Pada banyak kasus pengasuh mengundurkan diri, bermasalah atau ada hal lain yang membuatnya berhenti dan orangtua harus mencari pengasuh pengganti.

Kondisi ini kerap membuat orangtua bingung dan khawatir. Pasalnya, orangtua tidak ingin terlalu sering mengganti pengasuh anak. Bagi anak yang masih balita, tentunya harus beradaptasi ulang. Terutama anak yang sudah mengenal orang-orang di sekelilingnya.

Tak dipungkiri, kondisi ini juga sangat berpengaruh pada kondisi psikologis anak. Termasuk proses tumbuh kembangnya.

"Sering berganti pengasuh sedikit banyak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Biasanya pada anak yang sudah memiliki keterikatan emosional dengan pengasuhnya. Inilah mengapa perpisahan dengan pengasuh lama dan pergantian pengasuh baru terkadang mencetuskan ansietas (kecemasan) pada anak," kata dr. Reza Fahlevi, seperti dikutip dari KlikDokter.

 

Waktu Adaptasi

Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan membangun ikatan emosional serta rasa kepercayaan anak terhadap pengasuh barunya. Jika proses ini terjadi satu atau dua kali, tidak masalah.

Hal yang bisa memicu masalah adalah jika  lebih dari lima kali ganti pengasuh. Terhadap pertumbuhan anak, sedikit banyak dapat terganggu.

Misalnya anak tak mau makan saat disuapi dengan pengasuh barunya. Masalah itu dapat memengaruhi asupan nutrisi dan berdampak pada pertumbuhan anak.

"Terhadap aspek perkembangan, pergantian pengasuh anak yang terlalu sering juga berpengaruh. Proses perkembangan merupakan suatu hal yang berkelanjutan. Oleh karena itu, stimulasi yang dilakukan juga harus berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak saat itu," kata dr. Reza.

Saat pergantian pengasuh terjadi, terkadang pengasuh yang baru juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari sampai tahap mana perkembangan anak. Dari sisi anak, stimulasi juga dapat berjalan dengan baik jika ada kedekatan emosional antara anak dan orang yang memberikan stimulasi.

 

Tips saat ganti pengasuh

Hal yang paling penting selama pergantian pengasuh anak adalah pendampingan orangtua, karena orangtua merupakan sosok yang dikenal dan dapat dipercaya oleh anak. Saat pengasuh lama pergi, orangtua harus lebih menghabiskan waktu dengan anak.

Dampingi dulu pengasuh dan berikan informasi sedetail mungkin kebiasaan dan kesukaan anak. Jangan langsung meninggalkan anak dengan pengasuh baru karena anak belum kenal. Intervensi orang tua yang lebih aktif selama proses transisi ini sangat penting untuk menurunkan level kecemasan anak.

Selengkapnya baca di sini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya
Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Ego orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Balita Suka Meledak-ledak Saat Marah, Bisa karena Mencontoh Orangtua

Balita Suka Meledak-ledak Saat Marah, Bisa karena Mencontoh Orangtua

Anak usia dini seringkali menunjukkan kemarahannya dalam bentuk mengeluarkan tangis yang meronta-ronta atau emosi yang meledak-ledak.

Baca Selengkapnya
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya