New Normal, IDAI Minta Orangtua Tak Bawa Anak ke Tempat Ramai
Dream - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu mengungkap fakta kalau angkat kematian anak di Indonesia akibat Covid-19 adalah yang tertinggi di asia. Data ini tentunya tak boleh dianggap remeh.
Menurut Profesor Aman Pulungan, ketua IDAI, per Mei 2020 ada 129 anak berstatus PDP (pasien dalam pemantauan) meninggal, 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19, dan 14 anak meninggal akibat COVID-19.
Data tersebut membuat IDAI juga merekomendasikan sekolah tak dibuka hingga Desember 2020 demi menekan angka penularan. Dalam penerapan new normal yang dimulai pekan ini, IDAI kembali mengingatkan para orangtua untuk tetap waspada.
Melalui akun Instagram resminya @idai_ig, IDAI menganjurkan para orangtua untuk tidak membawa anaknya ke tempat umum. Terutama area yang ramai orang seperti mal, pasar, dan tempat lain yang padat.
Imbauan IDAI
"Ikatan Dokter Anak Indonesia memandang perlu untuk mengingatkan masyarakat luas untuk tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat dengan penuh kesadaran untuk mencegah penularan infeksi COVID-19," tulis keterangan IDAI.
Anak berada di rumah saja merupakan langkah utama dan paling aman dan sangat direkomendasikan oleh IDAI. Jika memang terpaksa harus keluar rumah dan mendesak, pastikan anak menggunakan masker, face shield, menjaga jarak dengan orang lain terutama yang sakit, mencuci tangan atau membawa sanitizer.
Bagi orangtua yang melakukan aktivitas di luar rumah, pastikan membersihkan diri lebih dulu dengan mandi dan keramas. Termasuk membersihkan barang yang dibawa dengan disinfektan, baru kontak dengan anak.
Langkah ini harus dilakukan dengan disiplin demi perlindungan maksimal bagi anak dan seluruh anggota keluarga.
Sumber: IDAI
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaCara Cegah Diare yang Sering Menyerang Anak Saat Perjalanan Liburan
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Balas Kritik Anies Soal Kenaikan Gaji TNI-Polri Era SBY Lebih Baik
Menurutnya, ketika dia menjabat, Indonesia sempat dihantam pandemi Covid-19 dan merasakan imbas perang dagang dunia.
Baca SelengkapnyaDikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas
Saat suhu di dataran tinggi mencapai ambang tertentu akibat pemanasan global, terjadi reaksi yang menghasilkan angin dingin yang bertiup ke bawah lereng.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca SelengkapnyaMusim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca SelengkapnyaAnak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca Selengkapnya