Modal Penting untuk Bekali Si Putri Saat Haid Pertama Kali
Dream – Menghadapi masa pubertas tidaklah mudah bagi seorang anak perempuan. Terutama saat mengalami menstruasi pertamanya. Peran orangtua sangat penting dalam mendukung, mendamping dan memberikan jawaban atas pertanyaan sputar kesehatan seksual yang mungkin muncul di di benak anak.
Biasanya, anak akan penasaran yang akan terjadi dengan tubuhnya dan efeknya. Bisa jadi ia langsung menanyakan atau mungkin diam saja dan berusaha mencari sendiri. Mempersiapkan anak untuk menghadapi menstruasi pertama terlihat cukup sulit, namun ibu pasti bisa mendampingi.
Cobalah bbersikap terbuka, jujur, dan mencari cara simpel untuk menjelaskan soal kesehatan reproduksi pada anak. Bisa dengan buku, video atau grafis. Empat hal berikut mungkin bisa dilakukan.
1. Cari tahu sejauh mana pemahaman anak
Sebelum menjelaskan panjang lebar soal menstruasi, cari tahu dulu sejauh apa pemahaman anak. Terutama terkait kesehatan reproduksi dan menstruasi. Jika ternyata anak sudah sedikit paham, maka bukalah diskusi.
"Banyak hal mengenai mestruasi yang berkaitan dengan hal-hal yang menakjubkan dan indah, seperti kesuburan dan kesempatan untuk memiliki bayi, jadi anak perlu diberi tahu. Sebagai orang dewasa, pasti ibu memiliki pengalaman dalam hal ini. Ibu bisa memberikan cerita pengalaman pada anak perempuannya," ujar Julie Metzger, pendiri Great Conversation, seorang pakar pengasuhan anak, dikutip dari Parents.
2. Perubahan fisik
Berikan persepsi yang baik kepada anak, misalnya memberi tahu untuk tidak berpikir setiap bulan akan merasa sakit, jangan terlalu berpaku pada hari-hari haid yang menyiksa.
Berikan beberapa trik untuk membuatnya nyaman saat haid dan meredakan nyeri. Terkadang anak takut dan bertanya, mengapa keluar darah? Jelaskan bahwa darah tersebut tidak seperti pendarahan atau luka seperti biasanya.
Jelaskan bahwa rahim kira-kira sebesar kepalan tangan yang tertutup di dalam perut dan ada lapisan di dalamnya. Ketika menstruasi, dalam beberapa hari lapisan darah dan jaringan lama itu perlahan akan keluar dari tubuh, darah yang keluar juga tidak banyak hanya tiga sendok makan. Dengan begitu anak akan merasa lebih tenang menghadapinya.
3. Persiapkan keperluan haid dan cara penggunaannya
Saat pertama kali mengalami, anak mungkin akan bingung bagaimana menangani darah yang keluar. Ibu bisa mempersiapkan keperluan haid untuk pertama kali dan menjelaskan kepada anak penggunaanya, seperti membeli pembalut, kemudian menjelaskan cara pemakaian pembalut ini untuk menampung darah yang keluar.
Pemakaian pembalut pertama kali cenderung membuat anak merasa aneh dan tidak terbiasa. Jelaskan kepada anak pembalut secara berkala agar tampungan darah tidak sampai penuh dan bocor keluar.
4. Ingatkan menstruasi juga terjadi pada wanita lain
Hal ini terlihat sederhana, namun tetap penting untuk diberi tahu. Katakan bahwa seluruh perempuan para artis favoritnya, tokoh terkenal, gurumu, atlet, tante, dan ibu juga mengalami menstruasi. Hal ini merupakan kodrat perempuan.
Laporan Yuni Puspita Dewi
Ayah Bunda, Coba Usaha Ekstra Demi 'Terhubung' dengan Gadis Remaja
Dream - Membesarkan gadis remaja menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, cerdas, dan tangguh tentunya penuh tantangan. Memasuki usia 12 tahun saat mereka mulai pubertas, anak perempuan biasanya menarik diri.
Lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya, memiliki argumentasi yang tegas, dan komunikasi dengan orangtua tak seintensif dulu. Ayah bunda butuh usaha ekstra untuk tetap 'terkoneksi' dengan si putri kesayangan.
Banyak ayah dan bunda merasa bahwa, dalam semalam, putri mereka yang biasanya patuh dan sopan menjadi keras kepala dan meremehkan. Kabar baiknya adalah pergeseran ini sepenuhnya dan sepenuhnya normal.
"Ada alasan mengapa hubungan dengan anak perempuan remaja mungkin rusak, dan untungnya, ada juga cara untuk memperbaikinya," ujar dr. Kathryn Smerling, seorang psikoterapis keluarga, dikutip dari Fatherly.
Hargai Privasi
Hubungan yang berjalan mulus selama bertahun-tahun lalu menjauh tentu akan mengagetkan dan menyedihkan. Remaja putri akan merasa seperti orang yang berbeda hampir sepanjang malam, dan orangtua mungkin tidak menyukai perubahan tersebut.
"Selalu ingat kalau perubahan sikap remaja putri yang penuh argumentasi adalah normal, dan bahkan pertanda baik dari perkembangan yang sehat," kata Smerling.
Pola asuh harus dilakukan penyesuaian dan selalu berjalan dua arah. Baik remaja maupun orangtua mereka akan berubah dan tumbuh saat mereka menghadapi tantangan baru.
Mulailah untuk menganggap putri kecil telah remaja dan mungkin menginginkan lebih banyak privasi.
Selalu Ada Untuknya
Selalu ingatkan anak kalau meskipun mereka menjauh atau berulah, orangtua selalu ada untuknya. Untuk mendekatkan hubungan dan membuat komunikasi jadi lebih baik ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Seperti mencari tahu kesukaannya, bisa musik, film, animasi atau hobi barunya. Cobalah beradaptasi dengan hal itu, tanyakan pada anak apa yang sedang disukai dan sesekali tak ada salahnya untuk terlibat dalam hobinya.
"Jangan menghakimi apalagi menghina hal yang disukai anak. Ini justru akan membuatnya semakin menarik diri dan menjauh. Saat ini hal yang paling tepat adalah berusaha dekat dengannya apapun kondisinya," pesan Smerling.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaBegadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaSimak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sahabat Dream harus lihat dan ikutin nih cara-cara mengikat ujung kemeja biar rapi dan lebih kece.
Baca Selengkapnya