Dream - Mengantre di kasir, bergantian menunggu giliran bermain hingga sabar menanti orang keluar lift baru masuk ke dalamnya. Ketiga hal tersebut merupakan situasi di mana dibutuhkan kesabaran untuk menunggu.

Anak-anak, terutama usia balita akan sangat sulit bersabar dan menunggu. Tapi bukan berarti mereka tak bisa melakukan. Perlu diberi pengertian, diajarkan dan selalu dilatih untuk mengantre dan menunggu.

"Mengajarkan anak-anak kecil cara menunggu tidak hanya menanamkan kebajikan kesabaran, tapi juga membentuk mentalnya ketika dewasa kelak. Jangan sampai mereka jadi orang yang mudah menyelak, menyerobot karena menganggap hal tersebut adalah hal biasa dan tak terbiasa mengantre," ungkap Grace Bounds, seorang pakar pendidikan, seperti dikutip dari Fatherly.

Anak-anak perlu belajar menunggu karena banyak alasan. Misalnya, saat berada di taman bermain harus bergantian naik seluncuran agar tidak bertubrukan. Saat ingin ke toilet umum, mereka juga harus menunggu hingga kosong.

"Menunggu berarti juga menjaga keamanan, saat menyebrang misalnya menunggu hingga lampu merah agar aman. Bagi anak-anak, konsep bahaya dan potensi kematian adalah hal abstrak, dan orangtua perlu menemukan cara untuk mengilustrasikan pentingnya menunggu di penyeberangan atau situasi berbahaya lainnya dengan cara yang dapat dipahami anak," kata Bounds.

Untuk itu, sering-seringlah membuat anak dalam situasi menunggu. Ajak mengantre saat di kasir, minta ia bernyanyi 3 lagu sampai habis karena tak boleh menyerobot antrean. Jelaskan juga alasan mengapa ia harus bersabar menunggu dan efek positif dari hal itu. Pastikan Anda menjadi contoh yang baik bagi si kecil.

"Bersikaplah konsisten, jangan malah mencontohkan atau malah menyuruhnya terburu-buru hingga menyelak orang lain. Anak akan tahu bagaimana harus bersikap jika ia dihadapkan dengan situasi yang serupa," ujar Bounds.