Menguak Efek Mengerikan Cyberbullying Pada Anak
Dream - Tren media sosial memang bagai pisau bermata dua. Bukan hanya berdampak positif, tapi juga negatif. Salah satunya adalah cyberbullying anak, yaitu bentuk perundungan dan penindasan di media sosial yang ditujukan pada anak dan remaja.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan dampak cyberbullying pada anak bisa sangat membahayakan. Dalam kunjungan KPAI ke 40 sekolah di berbagai daerah di Indonesia, banyak anak-anak yang menceritakan pernah mengalami bullying, terutama cyberbullying.
"Dalam beberapa kasus, anak bahkan sampai bunuh diri. Itu bukan satu-dua kasus saja. Pada 2017, ada kasus bunuh diri akibat cyberbullying yang menimpa anak perempuan di Bangkiang, Riau. Sekarang cyberbullying itu bisa menimpa siapa saja, mau anak itu cantik, pintar, ganteng," jelas Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta.
Retno menjelaskan lebih lanjut soal dampak cyber bullying yang dinilai sangat berat buat anak. Pertama, terbukanya rahasia dan privasi. Ini tampak di semua kasus.
"Saya pernah menangani kasus di salah satu sekolah swasta di Jakarta Utara. Anak itu membuat video, lalu memaki-maki gurunya dengan dubbing. Kata-katanya kasar dan tidak senonoh. Dia mengunggah video ke akun media sosialnya," lanjut Retno.
Setelah 2 jam tayang, anak ini dengan cepat menutup akun media sosialnya. Ia terhindar dari cyberbullying. Di keterangan video ada pesan jahat dan teks bernada menghina dan menghujat.
Balas Dendam
Kedua, niat balas dendam. Dampak cyberbullying memicu seseorang untuk balas dendam. Niat balas dendam bisa terjebak dalam siklus yang membuat anak yang tadinya korban menjadi pelaku juga.
"Setelah proses hukum misalnya, dia tidak terima lalu melakukan tindakan negatif. Kami ingin mengembalikan anak pada posisi semula, yang tidak ada dendam," ujar Retno.
Ketiga, anak bisa merasa terisolasi. Ketika anak-anak menutup akun media sosial, ada perasaan terisolasi.
"Kayak enggak ada semangat untuk hidup. Ini karena genggaman (mainan) dia sehari-hari ya itu (media sosial) di zaman sekarang," Retno menambahkan.
Memicu Keinginan Bunuh Diri
Keempat, bunuh diri. Di media sosial, kita tidak mengenal siapa yang memaki-maki dan diserang dengan hujatan.
Kondisi yang terjepit itu pun kita sendiri tidak bisa melakukan pembelaan diri. Apapun yang dilakukan adalah salah.
"Akibatnya, memengaruhi kesehatan, seperti sulit tidur dan tidak tenang juga pusing kepala. Pada akhirnya, tidak tahan dengan hidup dan berujung bunuh diri," tambah Retno.
Perundungan cyberbullying juga pernah terjadi di Malingping, Lebak, Banten. Bermula dari pertengkaran di media sosial, lantas berujung perkelahian.
"Ngeri memang media sosial. Orangtua harus memantau dan mengawasi media sosial anak. Ada juga kasus tawuran pelajar yang pernah kami tangani. Mereka bahkan janjian tawuran itu diunggah ke media sosial. Nah, tidak ada satu orangtua pun yang tahu soal itu," ujar Retno.
Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Sumber: Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Menohok dari Psikolog Soal Pelaku Bullying, Orangtua Sering Kecolongan
Anak remaja bisa jadi pelaku bullying seringkali karena social pressure yang begitu tinggi.
Baca Selengkapnya8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu
Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak
Baca Selengkapnya170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting
Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca Selengkapnya5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak
Peran orang tua memiliki signifikan yang besar terkait penggunaan perangkat gadget kepada anak-anak.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.
Baca SelengkapnyaAnak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaAnak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya
Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.
Baca Selengkapnya