Membiarkan Kamar Anak Berantakan Ternyata Ada Manfaatnya
Dream - Melihat kamar anak-anak yang berantakan kerap membuat sakit kepala. Orangtua biasanya langsung menyuruh anak membereskan seluruh barang yang berserakan dan membersihkan.
Bila tidak segera dilakukan, omelan atau hukuman mungkin sudah menanti. Mungkin banyak yang belum tahu, sebagai orangtua kita tak perlu turun tangan untuk menyuruh anak membereskan kamarnya.
Mengapa? Maggie Mamen, seorang psikolog keluarga mengungkap, kalau anak-anak akan punya tingkat kenyamanannya sendiri. Sementara orangtua ingin anak-anaknya memiliki standar kenyamanan yang sama dengannya.
“Anak-anak perlu belajar bahwa ada waktu dan tempat untuk membuat kekacauan, dan ada waktu dan tempat untuk mengatur,” kata Mamen, dikutip dari Todays Parent.
Tanggung Jawab Anak
Berikan anak tanggung jawab dengan kondisi kamarnya sendiri karena itu area pribadinya. Jangan pernah membereskannya, kecuali jika ada kondisi kamar yang membahayakan dan membutuhkan bantuan orangtua untuk mengatasinya.
"Beberapa tantangan dalam mengasuh anak berasal dari kebutuhan orang tua akan kendali di tengah kekacauan, seperti kamar tidur. Pikirkan apakah keinginan kita akan kamar yang bersih benar-benar tentang yang terbaik untuk anak atau mungkin lebih tentang ketenangan kita sendiri," ujar Mamen.
Mungkin ruang tidur yang berantakan bukanlah hal yang buruk. Banyak ahli percaya bahwa kamar anak-anak harus menjadi tempat perlindungan mereka. Pertimbangkan untuk membuat beberapa aturan dasar. Seperti cucian dimasukkan ke dalam keranjang, dan piring kotor serta kemasan makanan harus segera dibuang. Setelah itu biarkan anak mengatur ruang privatnya sendiri.
Haruskah Kakak Diberi Tanggung Jawab Mengurus Adik?
Dream - Memiliki dua atau lebih buah hati di rumah kadang membuat konsentrasi orangtua terpecah. Ketika tak ada bantuan, anak tertua pun diberi tanggung jawab untuk mengurus adik-adiknya. Apakah ini dibenarkan?
Banyak orangtua yang menganggap anak tertua memiliki kewajiban untuk mengurus adik-adiknya saat orangtua tak ada di rumah. Padahal faktanya, bisa jadi si kakak tak siap secara emosi dan psikologis.
"Mungkin sudah terbentuk rasa sayang pada si adik, tapi tanggung jawab untuk mengurusnya itu dibutuhkan kematangan emosi yang memadai. Jangan sampai malah muncul masalah baru,
karena bukan tugas kakak untuk mengurus adiknya. Orangtua lah yang bertanggung jawab mengurus anak-anaknya," ujar Steven Bridge, seorang family therapist, seperti dikutip SheKnows.
Orangtua yang Paling Bertanggungjawab
Sebelum memberi tanggung jawab pada si kakak, Steven meminta orangtua untuk berpikir masak-masak. Misalnya ketika si adik terjatuh atau menjatuhkan sesuatu.
Apakah orangtua akan menyalahkan si kakak? Jika jawabannya iya, itu sama saja mengalihkan tanggung jawab dan kesalahan pada orang lain.
"Anak-anak harus selalu dalam pengawasan orang dewasa yang emosinya stabil dan matang. Meminta kakak menjaga dan mengurus adiknya adalah perkara besar. Jangan pernah
melakukannya. Jika memang orangtua tak bisa mengawasi, mintalah bantuan orang lain yang sudah cukup dewasa untuk mengawasi," kata Steven.
Emosi yang Belum Stabil
Ada efek yang mungkin muncul ketika seorang kakak yang belum matang secara emosi dan psikologis diberi tanggung jawab mengurus adiknya. Kakak bisa saja 'menindas' si adik karena ia
merasa direpotkan dan tak bisa bermain sesukanya karena harus menjaga adik. Bisa juga kakak dan adik ini kompak melakukan 'kenakalan' dan menyembunyikannya dari orangtua.
"Meski banyak yang beranggapan meminta kakak menjaga adik mengajarkannya bertanggung jawab tapi hal itu sangat tidak disarankan. Terutama pada anak-anak yang usianya tak jauh berbeda. Emosi mereka masih sangat labil dan bisa berdampak pada perkembangan psikologisnya kelak," ujar Steven.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Barang Rumahan yang Bisa Bangkitkan Kreativitas Si Kecil
Seringkali anak-anak tak tertarik dengan mainan, tapi barang yangs ering digunakan orangtuanya.
Baca SelengkapnyaLatihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca Selengkapnya4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu
Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca SelengkapnyaBiasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca SelengkapnyaKasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam
Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.
Baca Selengkapnya90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih
Kehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca Selengkapnya