Memainkan Lidah, Si Bayi Ternyata 'Kirim Sinyal'
Dream - Bayi sangat suka memainkan lidahnya. Bagi orang dewasa, kita sering menganggapnya sebagai aktivitas bermain. Ternyata lebih dari itu, saat menggerakkan lidah, bayi juga sedang berkomunikasi.
Si kecil terkadang ingin menyampaikan sesuatu dengan caranya. Orangtua tentu harus lebih peka. Sebagai panduan dalam mengenali 'bahasa' bayi dengan lidahnya, petunjuk berikut mungkin bisa jadi acuan.
Berikut makna-makna di balik aktivitas bayi menjulurkan lidahnya.
1. Lapar
Bayi punya refleks menyedot yang kuat. Menjulurkan lidah bisa jadi caranya untuk mengatakan bahwa "Ma, Pa, mau minum". Menjulurkan lidah biasanya dijadikan bayi sebagai tanda di awal sebelum menangis kalau permintaannya tak kunjung dipenuhi. Biasanya gerakan menjulur lidah ini ini akan disusul dengan tangan yang dimasukkan ke mulut.
2. Kenyang
Berbanding terbalik dengan tanda pertama, kalau si bayi menjulurkan lidahnya di saat sedang menyusu ASI atau disuapi bubur, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa dia sudah kenyang dan tak mau lagi memasukkan minuman atau makanan lagi ke mulutnya. Orangtua harus peka menangkap tanda ini karena bisa-bisa bayi muntah dan menangis kalau diteruskan.
3. Mengajak
Bayi punya kecenderungan untuk menirukan apa yang dia lihat. Kalau bayi sedang ada di kondisi sudah selesai makan dan tiba-tiba menjulur-julurkan lidah dengan ekspresi yang terlihat nakal, bisa jadi dia sedang mengajak orangtuanya bermain. Dia menjulurkan lidah mengikuti apa yang biasa orang dewasa lakukan waktu mengajaknya bermain.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Mengapa Bayi Suka Sekali Memasukkan Apapun ke Mulut?
Dream - Mainan teether sudah kita sediakan untuk si kecil agar ia bisa memainkannya. Ternyata, ia malah memainkan benda lain yang tidak bersih dan memasukkan ke mulut. Hal ini tentunya membuat kita khawatir.
Pasalnya, anak-anak akan dengan mudah tertular virus dan bakteri melalui mainan yang dimasukkannya ke mulut. Penting diketahui, tahapan memasukkan apapun ke mulut merupakan salah satu fase dalam perkembangan anak
Bayi akan melakukan kontak dengan benda yang ditemuinya lalu disentuh mulai dari mulut, bibir dan lidah. Setelah bayi mulai bisa mencengkaram dengan jari-jarinya, ia akan dapat memegang barang-barang.
"Mereka mencoba untuk meletakkan segala sesuatu di mulut untuk menentukan tekstur, bentuk, dan rasa dari barang tersebut. Bayi dilahirkan dengan refleks mulut tertentu," kata dr Ritika Shah, seperti dikutip dari Momjunction.
Refleks Penting
Refleks tersebut terdiri tiga. Pertama, refleks yang muncul ketika pipi bayi dielus. Bayi akan berbalik ke sisi di mana ia dibelai dan menunjukkan tindakan mengisap.
Kedua, refleks mengisap, bayi akan melakukan gerakan mengisap ketika area di sekitar mulut disentuh.
Lalu ketiga adalah refleks menjilat. Refleks inilah yang menyebabkan bayi meletakkan segala sesuatu di mulut mereka. Banyak dipercaya ini merupakan tahapan penting untuk melatih otot-otot mulut.
"Efeknya adalah membuatnya mulutnya lebih yang akan berdampak positif saat anak belajar makan dan berbicara," kata Shah.
Fase ini biasanya akan berlangsung saat anak berusia 4 bulan hingga 3 tahun. Penting bagi orangtua untuk memastikan barang-barang di sekitar anak selalu dalam keadaan bersih. Terutama di tengah penularan virus corona seperti sekarang.
4 Sumber Nutrisi Penting untuk Bayi Hingga Usia 2 Tahun
Dream - Masalah stunting atau gagal tumbuh masih banyak terjadi di banyak daerah di Indonesia. Salah satu cara mencegahnya adalah pemenuhi nutrisi secara optimal sejak bayi lahir.
World Health Organization (WHO) memberi panduan dan anjuran, tentang pemberian makanan untuk bayi dan anak yang berusia di bawah lima tahun. Dokter Ameetha Drupadi, pendiri Pejuang ASI Indonesia memberikan tips bagaimana memberikan nutrisi optimal pada anak agar bisa mencegah stunting dan kekurangan nutrisi.
Ada empat langkah penting yang harus diketahui para orangtua. Bukan hanya ibu, tapi juga ayah. Yuk simak.
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Setelah lahir, penting bagi bayi untuk diletakkan di perut ibu. Biarkan bayi merangkak di perut dan mencari puting ibu. Proses ini dinamakan inisiasi menyusui dini (IMD). Saat itulah insting dan ikatan bayi terhadap sang ibu mulai terbentuk.
"Golden periods atau periode keemasan pada bayi dimulai di 1000 hari pertama kehidupannya. Maka dari itu, biarlah bayi mencari puting ibunya dan mencoba menyusu sendiri setelah 1 jam persalinan," ujar dr. Meetha.
2. ASI Eksklusif
Air susu ibu (ASI) berperan sangat baik untuk pertumbuhan bayi dan dapat melindungi buah hati dari berbagai macam penyakit. Untuk itu hanya berikan ASI pada bayi hingga berusia 6 bulan.
"Lalu kemudian saat bayi lahir, susui secara eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan. Inilah yang dinamakan ASI Eksklusif," kata dr. Meetha.
3. MPASI (Makanan Pendamping ASI)
Saat sudah memasuki umur 6 bulan, ASI sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan anak secara maksimal. ASI hanya memberi sekitar kurang lebih 70% gizi pada anak, sehingga harus dilengkapi oleh asupan yang lain berupa makanan pendamping ASI (MPASI). Bisa berupa bubur, buah, sayur ikan dan daging. Pastikan kaya protein.
"Setelah memasuki umur 6 bulan atau 180 hari, bayi sudah harus didampingi dengan makanan pendamping ASI," ujar dr. Meetha.
4. ASI sampai 2 tahun
Setelah pemberian MPASI, bayi tetap diberikan ASI sampa berumur 2 tahun. Dengan pemberian ASI dan MPASI yang seimbang, gizinya bisa saling melengkapi dan akan membantu proses tumbuh, kembang serta daya tahan tubuh anak jadi lebih baik lagi.
Laporan: Raissa Anjanique Nathania
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi Baru Lahir Ternyata Tak Perlu Mandi Setiap Hari
Mandi terlalu sering bisa membuat kulit si kecil jadi lebih berisiko mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaAnak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya
Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.
Baca SelengkapnyaIbu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan
Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?
Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaAnak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaMomen Ibu Peluk Pria Mirip Anaknya yang Meninggal Ini Bikin Hati Pilu, Wajahnya bak Saudara Kembar!
Sambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi
Baca SelengkapnyaBalita Suka Meledak-ledak Saat Marah, Bisa karena Mencontoh Orangtua
Anak usia dini seringkali menunjukkan kemarahannya dalam bentuk mengeluarkan tangis yang meronta-ronta atau emosi yang meledak-ledak.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Anak Kecil Tiba-tiba Minta Gendong Karyawati Toko Sebelum Memeluknya dengan Erat, Kisah di Baliknya Bikin Mewek
Gadis mungil itu seolah-olah melepaskan rindu kepada ibunya, dan tak mau lepas dari gendongan Siti.
Baca Selengkapnya