Memahami Kerja Hormon Setelah Ibu Melahirkan
Dream - Tubuh langsung 'menyiapkan' diri ketika pembuahan berhasil dan kehamilan terjadi. Bukan hanya rahim yang merenggang, tapi juga setiap kerja organ dalam tubuh. Setiap aspek dalam tubuh seperti bekerja sama untuk menjaga kehamilan bisa bertahan hingga persalinan.
Hormon lah yang mengatur semuanya. Bukan hanya setelah melahirkan, bahkan setelahnya. Tetap bekerja keras agar tubuh ibu bisa mengeluarkan air susu yang sangat dibutuhkan bayi.
Setelah melahirkan, hormon endorfin akan mengambil peran dominan. Hormon yang memunculkan perasaan baik ini akan membantu ibu mengatasi rasa sakit setelah melahirkan. Levelnya bakal meningkat selama 24 jam.
"Kebanyakan perempuan merasa seperti manusia super setelah melahirkan, melegakan, merasa puas dan percaya diri. Hal ini karene hormon endorfin," ujar Babicki-Farrugia, seorang dokter kandungan seperti dikutip dari Todays Parent.
Pada hari ketiga dan keempat, hormon endorfin akan mengalami penurunan yang serius. Setelah tubuh melepaskan plasenta, semua hormon yang dihasilkannya seperti estrogen, progesteron, relaxin, hCG, dan HPL, juga akan mengikuti.
Dalam masa-masa penurunan tersebut, banyak ibu mengalama depresi, merasa sendiri, ketakutan dan sebagainya. Penurunan level hormon tersebut merupakan penyebab utamanya.
"Apalagi ibu kurang tidur karena kerap terbangun sepanjang malam mengurus bayi. Faktor tersebut juga mempengaruhi kondisi psikologisnya," kata Farrugia.
Perubahan hormon setelah melahirkan tak semuanya buruk. Ketika bayi mulai menyusu, hormon prolaktin meningkat dan itu menstimulasi produksi ASI. Suatu umpan balik yang penting ketika ibu menampung persediaan ASI.
"Kadar prolaktin juga naik di malam hari, sehingga sangat bayi lebih aktif minum ASI di malam hari dan ini sangat melelahkan bagi ibu," ujar Farrugia.
Demi menstabilkan emosi dan mengurangi risiko depresi, perbanyaklah kontak kulit dengan bayi. Berpelukan, bersentuhan akan memicu pelepasan oksitosin, dan mampu membangun ikatan emosi.
"Oksitosin yang tinggi berarti produksi ASI akan lebih mudah dan ibu juga mulai menikmati peran barunya," kata Ferrugia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan jadwal yang teratur, hormon lapar atau ghrelin yang diproduksi tubuh akan bekerja dengan baik.
Baca SelengkapnyaIni yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaJerawat hormonal disebabkan oleh peningkatan hormon yang disebut dengan androgen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Remaja umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif. Perubahan hormon yang terjadi pada masa ini seringkali memicu munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca SelengkapnyaSalah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaGejala kembung yang muncul secara periodik sering kali disebabkan oleh gangguan dalam sistem pencernaan, perubahan hormon, atau keduanya.
Baca SelengkapnyaKerontokan rambut memengaruhi individi tergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian memang menunjukkan bahwa kehamilan yang pertama bisa menambah usia biologis sebanyak dua hingga 14 bulan
Baca Selengkapnya