Latih Kemampuan Buah Hati untuk Berpikir Kritis, Ini Caranya
Dream - Berdiskusi soal pelajaran di kelas, berorganisasi, atau terlibat dalam aktivitas sosial sangat penting bagi anak-anak terutama usia remaja untuk melatihnya berpikir kritis. Sayangnya, saat ini anak lebih banyak di rumah.
Memiliki kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan seseorang ketika dewasa. Tentunya masalah dalam hidup akan semakin beragam dan tingkatannya semakin berat. Dengan kemampuan berpikir kritis yang mumpuni, anak akan terlatih menganalis masalah, mencari solusi dan membuat keputusan.
"Berpikir kritis terdiri dari sejumlah keterampilan berbeda yang membantu kita belajar membuat keputusan. Ini adalah kemampuan untuk mengevaluasi informasi untuk menentukan benar atau salah. Berpikir kritis tentang suatu masalah atau masalah berarti berpikiran terbuka dan mempertimbangkan cara-cara alternatif untuk mencari solusi," kata Marilyn Price-Mitchell, PhD, seorang psikolog, dikutip dari Roots of Action.
Orangtua Jadi Contoh
Saat anak-anak tumbuh menjadi pra-remaja dan remaja, keterampilan berpikir kritis mereka akan membantu mereka membuat penilaian secara mandiri dan bukan hanya melihat dari orangtuanya. Agar pandai berpikir, anak harus percaya bahwa berpikir itu menyenangkan dan ada keinginan untuk memiliki kemampuan akan hal itu.
"Orangtua dapat menjadi contoh. Pemikir yang baik berlatih berpikir seperti mereka berlatih bola basket atau sepak bola. Caranya, buatlah diskusi terbuka. Misalnya minta anak membuat proposal liburan keluarga, seperti lokasi, biaya serta kelebihan dan kekurangan jika berkunjung ke tempat liburan tersebut," kara Marilyn.
Begitu pun saat menyiapkan kebutuhan anak atau keperluan keluarga. Saat menentukan hidangan untuk jamuan ulang tahun salah satu anggota keluarga misalnya, libatkan anak untuk membuat keputusan.
"Melibatkan anak untuk melakukan survei, penilaian dan pengambilan keputusan dalam hal apapun di keluarga akan sangat mengasah kemampuan berpikir kritisnya," kata Marilyn.
Cara Membantu Anak Berpikir Kritis
Ajarkan lima hal ini kepada anak-anak, dan kemudian berinteraksilah. Buka diskusi agar kita bisa menggali kemampuan analisis buah hati dengan baik, meskipun anak belajar di rumah.
- Biasakan anak untuk meminta penjelasan dan contoh ketika mereka tidak memahami sesuatu. Beri tahu anak-anak bahwa tidak apa-apa menjadi bingung dan mengajukan pertanyaan
- Dorong anak untuk melakukan hal dengan akurat, untuk memeriksa apakah sesuatu itu benar dengan meneliti fakta
- Dorong anak untuk menjadi relevan dengan mendiskusikan topik lain yang berhubungan dengan tema diskusi atau masalah yang sedang dihadapi. Bantu anak tetap pada jalur dengan menautkan informasi yang terkait dan bermakna ke pertanyaan yang mereka coba jawab atau topik yang mereka pelajari
- Dukung kemampuan anak untuk berpikir logis. Bantu dia melihat bagaimana segala sesuatunya cocok. Pertanyakan bagaimana dia sampai pada kesimpulannya dan apakah asumsinya benar
- Tak lupa harus ada empati dalam proses berpikirnya. Pastikan dia mempertimbangkan orang lain saat menarik kesimpulan
Stimulasi Kemampuan Koordinasi Si Kecil Meski di Rumah Saja
Dream - Bagi anak-anak usia dini, bermain di sekolah, taman bermain, halaman, berlarian, lompat dan segala macam aktivitas fisik sangat dibutuhkan. Pada usia di bawah lima tahun anak membutuhkan banyak stimulasi untuk kemampuan koordinasi gerak tubuhnya.
Sayangnya, selama pandemi anak lebih banyak di rumah. Tak bisa melakukan banyak aktivitas fisik. Anak-anak perlu menggerakkan tubuh mereka di mana pun berada. Bergerak jadi bagian penting bagi perkembangan mereka baik secara fisik maupun mental.
"Manfaat fisik, termasuk koordinasi motorik, yang diciptakan oleh gerakan sangat mirip dengan efek yang ditimbulkan oleh makan tiga kali sehari. Otot, ligamen, tendon, koneksi neuromuskuler anak dan semua bagian tubuhnya bakal merespons secara khusus semua rangsangan yang diciptakan oleh berbagai gerakan," ujar Brock Armstrong, ahli kesehatan dan pelatih fisik bersertifikat.
Saat anak tak cukup bergerak, mirip seperti 'kelaparan'. Mereka mungkin akan mudah marahm rewel, gelisah dan sulit berkonsentrasi. Untuk itu membuat aktivitas fisik yang rutin sangat penting, terutama demi mengembangkan kemampuan koordinasinya.
Apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di rumah?
Permainan terstruktur atau tidak terstruktur
Bermain tag, lompat tali, melempar dan menangkap bola, dan apa pun yang melibatkan gerakan tubuh mereka (dan bersenang-senang melakukannya).
Menggantung
Menggunakan kayu tebal, biarkan akan bergelantung atau bahkan berayun. Bisa dilakukan di pohon atau kayu yang kuat. Aktivitas ini membangun kekuatan dan koordinasi.
Merangkak dan Berlari
Segala sesuatu mulailah dari merangkak, seperti membuat terowongan dari kain, lalu melompat dan terakhir berlari di sekitar halaman. Ini sangat bagus untuk koordinasi dan kebugaran anak.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali gejala-gejala narsistik terselubung agar terhindar. Yuk, simak lebih lengkap!
Baca SelengkapnyaAda kalanya dalam kehidupan kita merasa tertekan dan cemas karena berbagai masalah dan tekanan yang dihadapi.
Baca SelengkapnyaKesedihan sebaiknya tidak disimpan berlarut-larut. Bangkitlah dan ciptakan kebahagiaanmu sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata-kata bijak Islami penyejuk hati tersebut mampu memberikan hikmah dan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSetiap nasihat haruslah diterima dengan hati tulus dan ikhlas. Dengan begitu, barulah bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
Baca SelengkapnyaSejumlah orang juga menyusun resolusi tahun baru untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaKata-kata lelah hati dan pikiran berikut ini mungkin bisa menggambarkan perasaan lelah, kecewa, dan frustrasi yang dirasakan seseorang.
Baca SelengkapnyaJangan biarkan setrika kesat dan kotor membuat pakaianmu tidak rapi. Bersihkan setrika dengan 2 bahan untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.
Baca Selengkapnya