Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kurang Main Bisa Picu Masalah Mental Pada Anak

Kurang Main Bisa Picu Masalah Mental Pada Anak Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Tak ada aktivitas sekolah maupun les, anak-anak setiap hari di rumah selalu bermain. Ada yang main games, mobil-mobilan, hal lain yang disukainya. Mungki orangtua akan merasa 'bersalah' jika selalu melihat anaknya bermain dan tak belajar.

Kegiatan belajar memang menjadi kewajiban bagi setiap anak. Tapi melarang anak untuk bermain dan hanya memintanya belajar sepanjang waktu justru bisa berdampak buruk bagi anak.

Hal itu tak akan membuatnya tambah pintar, malah sebaliknya bisa jadi 'racun'. Bermain bisa meningkatkan kesehatan mental pada anak. Sebaliknya, jika anak jarang bermain, justru kesehatan mental mereka akan terganggu.

 

Kurang Main Bikin Anak Mudah Cemas

Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak selalu menghadapi penilaian orang lain yang dapat mencegah mereka untuk berpetualang di dunianya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan anak mulai mengurangi waktu mereka untuk bermain dan menggantinya dengan belajar demi mendapatkan pujian atau hadiah dari orang lain.

Semakin sedikit waktu yang mereka habiskan untuk bermain sendiri maka hidup mereka akan lebih banyak dipengaruhi oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan anak mudah dimanipulasi. Selain itu mereka akan lebih mudah merasa cemas karena takut tak memenuhi harapan orang lain daripada menghabiskan waktu untuk bermain dengan bebas.

 

Mengendalikan Perasaan

Pada anak, mereka pertama kali mengontrol perasaan justru melalui kegiatan bermain. Anak bisa mulai mengendalikan sendiri interaksinya dengan lingkungan. Semakin anak jarang bermain, maka semakin sulit mereka mengendalikan tindakan yang mereka buat.

Jika anak tak bisa mengontrol tindakan mereka, hal ini bisa berujung pada depresi. Dengan bermain, anak-anak mendapatkan dan kadang kehilangan kendali pada diri mereka. Tapi hal ini bisa mendorong anak untuk mulai belajar tentang emosi dan cara mengendalikannya. Saat bermain anak akan berhadapan dengan rasa bahagia, sedih, menang, kalah, takut, dan kehilangan.

Penjelasan selengkapnya baca di Diadona.id

Coba Trik Agar Anak Main Sendiri Saat Orangtua Sibuk Kerja di Rumah

Dream- Balita cenderung menempel pada ibu atau orang yang dekat dengannya. Tentu saja hal ini menyita banyak waktu. Rasanya tidak tega saat anak memegangi tangan kita atau bergelayut di kaki ketika kita akan bekerja. 

Apalagi saat ini sedang diterapkan kebijakan bekerja dari rumah. Tentunya bagi ayah dan ibu yang bekerja hal ini akan sangat sulit, terutama jika pengasuh tak bisa terus mengawasi.

Penting untuk melatih si kecil lebih mandiri. Terutama di masa-masa seperti sekarang. Buatlah anak sibuk sendiri dengan permainannya.

Lama-kelamaan, ia akan menikmati momen bermain sendiri. Bagaimana caranya? Berikut adalah trik-trik yang bisa dilakukan.

1. Mulai Secara Bertahap

Pamit kepada anak ketika kita akan meninggalkan mereka selama beberapa menit (katakanlah, untuk mencuci piring), tetapi jangan pergi terlalu jauh, dan pastikan kita kembali ketika menyelesaikannya.

Menurut Direktur Kesehatan Mental Bayi di Rumah Sakit Anak Toronto, Kanada, yakni Chaya Kulkarni, seiring berjalannya waktu, cara itu akan membiasakan untuk bermain tanpa ditemani orangtuanya.

Jangan pernah sekalipun orangtua menyelinap pergi Ketika anak tidak melihatnya atau tanpa pamit, karena hanya akan membuat mereka khawatir dan hanya meningkatkan permintaan anak akan perhatian orangtuanya.

2. Buat Anak Antusias dengan Mainannya

Menurut para psikolog anak, semakin banyak mainan yang dilihatnya, akan membuatnya semakin sulit untuk fokus dan bermain sendiri. Akibatnya, ia akan meminta perhatian orangtua untuk memilihkan mainan dan bermain bersamanya.

Maka dari itulah, coba batasi mainan balita hingga tidak terlalu banyak jumlahnya. Tidak harus membuang mainannya, sembunyikan saja sampai ia bosan dengan mainan yang ada. Dengan begitu ia tidak akan mudah merasa bosan, dan sangat antusias ketika kita berikan mainan lainnya. Dengan begitu anak dapat fokus bermain dengan mainan ‘baru’ yang kita berikan.

3. Berikan Contoh Pada Anak

“Untuk mendorong anak-anak menjadi mandiri dan bermain sendiri, orangtua perlu mencontohkan perilaku itu untuk mereka,” kata Jane Hewes, profesor program Pembelajaran Awal dan Perawatan Anak di Mac Ewan University di Edmonton, Kanda.

Orangtua disarankan sering membaca buku di samping anak mereka. "Ada manfaat besar jika melakukan kegiatan serupa di samping mereka," kata Hewes. "Mereka menyaksikan apa yang orangtuanya lakukan dan meniru perilaku mereka. Mereka ingin seperti kamu,” tambahnya.

 

4. Libatkan Mereka

Selalu libatkan anak dalam aktivitas yang kita lakukan. Ajaklah mereka untuk membantu kita mencuci piring, melipat cucian, menyapu daun atau membersihkan meja makan. Mereka terhibur saat anak merasa dapat menyelesaikan tugas orangtuanya. (mut)

 

 

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! POV Ketika THR Lebaran Terkuras tapi Gajian Masih Lama
NOTED KAK! POV Ketika THR Lebaran Terkuras tapi Gajian Masih Lama

Beginilah POV Abis lebaran Gaji Masih lama tapi dopet udah abis. duh sahabat dream ada yang sama gak nih?

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Tips Pilih Kotak Bekal Anak yang Aman dan Cara Merawatnya
Tips Pilih Kotak Bekal Anak yang Aman dan Cara Merawatnya

Dalam memilih kotak bekal untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar makanan tetap aman dan segar.

Baca Selengkapnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.

Baca Selengkapnya