Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunci Sukses Masa Depan Anak, Libatkan dalam Masalah

Kunci Sukses Masa Depan Anak, Libatkan dalam Masalah Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Tak ada orangtua yang ingin anaknya merasa kesusahan. Untuk itu kita berusaha keras, banting tulang demi memenuhi kebutuhannya. Banyak orangtua yang tak mau anak merasakan kesulitan seperti yang mereka alami dulu.

Orangtua juga kerap mengatakan kepada buah hatinya bahwa yang terpenting anak harus sekolah, biar orangtua yang bekerja keras. Bila ditilik secara psikologis cara ini tidak baik untuk kesehatan mental anak.

"Orangtua selalu bilang, 'Dulu itu bapak susah. Bapak harus kerja keras, harus begini. Pokoknya tugas kamu sekarang hanya belajar dan harus lebih sukses dari bapak', pemikiran ini salah," kata psikolog anak dan remaja, Oktina Burlianti.

Anak terlena

Banyak orangtua yang berpikir bahwa dengan memenuhi kebutuhan sekolah, liburan dan hal lain, anak dapat menjadi lebih sukses darinya.

Hal ini pada akhirnya malah membiarkan anak terlena dengan kehidupan. Ia jadi bebas masalah, tak tertempa dan tidak terlatih mencari solusi. Padahal itu sangat dibutuhkannya untuk menjadi seorang yang sukses.

"Kenapa bapaknya bisa sukses karena dulu hidupnya kerja keras, dulu hidupnya susah, makanya dia bisa sukses. Anak juga harus ditempa juga oleh kehidupan, artinya jangan bebaskan anak untuk lepas dari masalah," ungkap Oktina yang juga Direktur Program Sekolah Citta Bangsa ini.

Libatkan anak dalam masalah

Bukan berarti anak harus tidak diberi uang dan pergi bekerja untuk mencari uang. Melainkan biarkan anak terlibat dalam masalah dan biarkan dia sendiri yang menyelesaikannya dengan tuntunan orangtua.

Terutama ibu, terkadang ketika ada perkelahian anak, alih-alih membiarkan anak yang menyelesaikan masalahnya, malah para ibu yang ribut.

"Bagaimana kita mengharapkan anak bertanggung jawab kalau kita tidak pernah beri dia kesempatan untuk bertanggung jawab, kesempatan dapat masalah," jelas Oktina yang akrab disapa Ullie ini.

Memberi contoh

Tugas orangtua, kata Ullie, adalah memberikan contoh dan role model kepada orangtua. Misalnya ketika anak mendapat jadi korban perundungan di sekolah, ajarkan dia cara membela diri. Bukan datang ke sekolah dan asal main jotos saja, tetapi biarkan anak mencari cara untuk menyelesaikannya.

"Ajari dulu mana yang benar dan salah. Ketika ternyata anak yang benar, ajarkan bagaimana membela harga dirinya. Bukan dengan kemarahan tetapi dengan role play biasanya," ujar Ullie.

Laporan Febrianingsih Alamako/ Sumber: Liputan6.com

Cara Mendisiplinkan Anak, Tanpa Perlu Kekerasan

Dream – Mendidik anak agar memiliki akhlak dan kepribadian yang baik membutuhkan usaha besar dari kedua orangtua. Bukan sekadar pendidikan formal saja yang diperhatikan, pola asuh di rumah justru jadi hal mendasar.

Banyak cara untuk membuat anak bersikap baik, tapi hal yang harus selalu dihindari adalah cara-cara kekerasan yang bisa menimbulkan trauma pada anak. Menyubit, memukul atau meneriaki, sebaiknya dihindari orangtua saat menghadapi anak.

Sering kali para orangtua abai melihat dampak jangka panjang dari cara mendidik dengan kekerasan. Anak bisa jadi malah melawan, bersikap buruk, tak percaya diri dan malah berdampak negatif pada perekembangan psikologisnya.

Untuk mendisiplikan anak, ada cara-cara yang cukup efektif dan bukan dengan kekerasan. Berikut caranya.

Jangan Selalu Memanjakan

Cara mendisiplinkan anak yang pertama adalah jangan selalu memanjakan si kecil dalam berbagai kondisi. Cara ini mungkin akan sulit untuk dilakukan sebab setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk sang anak.

Jangan terlalu sering untuk menuruti semua kemauan si keciil. Jika terlalu memanjakannya, anak akan terbiasa dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan.

Ia bisa tak menghargai usaha atau hal kecil dan proses untuk mendapatkannya. Dengan sedikit mengabaikan si kecil mampu membuat mereka sadar akan perilaku yang mereka lakukan.

Menggunakan Metode Time-Out

Anak cenderung akan bereaksi negatif terhadap kemarahan orangtuanya baik itu mencibir ataupun menertawakannya. Tentu saja, respons ini sering kali membuat orangtua semakin jengkel.

Terkadang semakin kita memarahinya, maka akan semakin membuat si kecil bereaksi negatif. Untuk itu, sangat dianjurkan para orangtua untuk menggunakan metode time-out.

Metode ini merupakan cara bagi orangtua untuk bisa mengajarkan ketegasan pada sang anak. Mengapa demikian?

Para orangtua akan disarankan untuk tidak bereaksi terhadap reaksi negatif yang ditunjukkan anak. Berilah waktu kepada mereka namun tetap harus diawasi setiap saat. Dengan sedikit mengabaikan si kecil, akan membuat mereka mengerti jika tingkah tersebut bukanlah tindakan yang baik. Tidak hanya itu saja, si kecil nantinya juga akan mengerti jika tingkah buruknya akan memberikannya konsekuensi.

Membiarkan Anak Merasakan Konsekuensi

Seperti yang dikataan sebelumnya, biarkan si kecil menerima sebuah konsekuensi dari perbuatannya. Ini merupakan salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan si kecil.

Membuat anak belajar sebab dan akibat secara nyata. Dengan membiarkan si anak merasakan konsekuensi, maka dia akan mengerti jika tindakannya itu tidak benar untuk dilakukan.

Sederhananya saja, misalnya sang anak menolak untuk makan maka sebaiknya singkirkan semua makanan si kecil dari jangkauannya. Cara ini memang sedikit terbilang kejam.

Dengan menolak makan, si kecil harus menerima konsekuensi jika nantinya akan merasa lapar. Hal ini akan membentuk pola pikir si kecil untuk bisa mengambil suatu pilihan yang baik dan benar untuk dirinya sendiri.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.

Baca Selengkapnya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.

Baca Selengkapnya
7 Tips Mudik Aman yang Bikin Anak Tak Rewel Sepanjang Perjalanan, Ayah Bunda Wajib Tahu

7 Tips Mudik Aman yang Bikin Anak Tak Rewel Sepanjang Perjalanan, Ayah Bunda Wajib Tahu

Berbagai kekhawatiran saat mudik pasti ada, seperti anak rewel, tidak nyaman, sakit, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya