Dream - Suasana jelang mudik lebaran tahun 2018 kian terasa. Beberapa tempat seperti bandara, stasiun, terminal dan pelabuhan kini mulai mengalami lonjakan penumpang.

Tahun ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap mudik lebaran ini dapat mewujudkan budaya mudik ramah anak.

"Meminta pemerintah, pemerintah daerah, aparat dan penyedia transportasi mudik lebaran untuk memberikan jaminan keselamatan dan layanan yang handal, agar masyarakat termasuk anak dapat melangsungkan mudik lebaran dengan aman dan nyaman," ujar Ketua KPAI, Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima Dream.co.id, Jumat 8 Mei 2018.

Pihak KPAI pun meminta pada para engelola bandara, stasiun, terminal pelabuhan serta resta area meningkatkan keamanan. Hal ini demi mengurangi hal-hal yang membahayakan anak. Penyedia layanan transportasi juga harus memastikan kendaraanya layak digunakan untuk angkutan mudik lebaran.

"Bagi para meudik yang akan menggunakan mobil pribadi, pastikan mobil dalam keadaan prima," ungkap Susanto.

Penting juga untuk disediakan posko-posko mudik ramah anak dengan fasilitas air bersih, layanan kesehatan, makanan dan minuman yang aman. Termasuk area bermain untuk anak.

"Orangtua wajib memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan, kenyamanan dan kesehatan anak saat perjalanan mudik berlangsung. Siapkan obat-obatan atau vitamin yang diperlukan," kata Susanto.

Ia meminta para orangtua untuk tidak membawa anaknya mudik menggunakan sepeda motor. Hal ini karena tingkat risiko kecelakaannya cukup tinggi. Anak juga bisa merasa kelelahan dan tidak nyaman berjam-jam berada di motor menempuh perjalanan jauh. Kesehatannya bisa terancam.

Apabila mudik menggunakan angkutan umum, upayakan anak agar jangan sampai berdesakan dengan penumpang lain. "Perhatikan juga sirkulasi udara dalam bis, kenyamanan tempat duduk dan minta supir untuk tidak ugal-ugalan sepanjang perjalanan," ujar dia.

Jangan lupa untuk membawa mainan, buku atau benda favorit anak. Hal ini agar anak tetap ceria selama di perjalanan.