Kontrol Teriakan Pada Anak dengan Cara Ini
Dream - Sebagai manusia yang memiliki emosi, sangat normal bagi kita melampiaskannya lewat teriakan. Sayangnya, jika berhadapan dengan anak, teriakan ini bisa menjadi contoh buruk baginya dan berdampak negtif bagi perkembangannya.
Orangtua berteriak karena mereka kerap 'ditarik' dengan situasi dan pertanyaan serta tanggung jawab yang berbeda dalam waktu yang sama. Hal ini tentu memicu frustrasi.
"Mereka melihat anak-anak mereka berkelahi atau melakukan sesuatu yang tidak mereka setujui. Ini semacam respons otomatis tapi haud belajar mengendalikannya," kata Nina Howe, profesor pendidikan anak usia dini di Concordia University.
Teriakan memang bisa dengan cepat membuat situasi stabil, tapi ternyata secara jangka panjang sangat tidak efektif. Anak akan terbiasa dengan teriakan, saat mendengar suara ibunya meninggi, ia baru mendengarkan.
Anak juga akan meniru jika dihadapkan dengan situasi yang sama. Jangan heran jika suatu hari orangtua dan anak saling meneriaki, karena anak mencontoh apa yang dilihatnya setiap hari.
Cara Efektif Mengontrolnya
Lalu bagaimana mengontrolnya? Pertama ketahui pemicunya. Berteriak tidak terjadi tiba-tiba. Biasanya terjadi karena respons terhadap perilaku tertentu. Cari tahu apa pemicunya.
Misalnya saat anak bermain ponsel dan tak menoleh saat dipanggil, atau ketika kurang tidur dang sangat lelah. Dengan begitu, Sahabat Dream mencari cara untuk menghindarinya atau menyiasatinya. Anak-anak pun mengerti saat orangtunya sedang berada dalam level emosi tinggi.
Kedua, beri anak-anak peringatan. Sangat wajar memperingatkan anak-anak, jika mereka bersikap berlebihan. Peringatan sederhana itu terkadang cukup untuk membuat anak-memperbaiki sikapnya. Bisa dilakukan hitungan 1-5 atau konsekuensi disiplin bakal diberikan.
Ketiga, hal yang sangat penting dan kerap tak sempat dilakukan, yaitu menikmati waktu sendiri. Selalu dikeliling suara riuh anak-anak, permintaan serta perdebatan akan sangat menguras emosi.
Luangkan waktu saat anak-anak tertidur, untuk menikmati segelas kopi atau teh sambil bersantai atau mungkin menonton serial favorit. Cara ini cukup efektif mengembalikan lagi level emosi menjadi stabil dan mengurangi keinginan untuk berteriak.
Sumber: Todays Parent
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak
Peran orang tua memiliki signifikan yang besar terkait penggunaan perangkat gadget kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca SelengkapnyaTrik Memperbaiki Postur Anak yang Bungkuk dengan Elastic Taping
Postur tubuh anak yang bungkuk bisa disebabkan beberapa kebiasaan. Hal ini pun bisa diatasi dengan kebiasaan simple.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLiburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya
Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.
Baca Selengkapnya