Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontrol Teriakan Pada Anak dengan Cara Ini

Kontrol Teriakan Pada Anak dengan Cara Ini Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Sebagai manusia yang memiliki emosi, sangat normal bagi kita melampiaskannya lewat teriakan. Sayangnya, jika berhadapan dengan anak, teriakan ini bisa menjadi contoh buruk baginya dan berdampak negtif bagi perkembangannya.

Orangtua berteriak karena mereka kerap 'ditarik' dengan situasi dan pertanyaan serta tanggung jawab yang berbeda dalam waktu yang sama. Hal ini tentu memicu frustrasi.

"Mereka melihat anak-anak mereka berkelahi atau melakukan sesuatu yang tidak mereka setujui. Ini semacam respons otomatis tapi haud belajar mengendalikannya," kata Nina Howe, profesor pendidikan anak usia dini di Concordia University.

Teriakan memang bisa dengan cepat membuat situasi stabil, tapi ternyata secara jangka panjang sangat tidak efektif. Anak akan terbiasa dengan teriakan, saat mendengar suara ibunya meninggi, ia baru mendengarkan.

Anak juga akan meniru jika dihadapkan dengan situasi yang sama. Jangan heran jika suatu hari orangtua dan anak saling meneriaki, karena anak mencontoh apa yang dilihatnya setiap hari.

 

Cara Efektif Mengontrolnya

Lalu bagaimana mengontrolnya? Pertama ketahui pemicunya. Berteriak tidak terjadi tiba-tiba. Biasanya terjadi karena respons terhadap perilaku tertentu. Cari tahu apa pemicunya.

Misalnya saat anak bermain ponsel dan tak menoleh saat dipanggil, atau ketika kurang tidur dang sangat lelah. Dengan begitu, Sahabat Dream mencari cara untuk menghindarinya atau menyiasatinya. Anak-anak pun mengerti saat orangtunya sedang berada dalam level emosi tinggi.

Kedua, beri anak-anak peringatan. Sangat wajar memperingatkan anak-anak, jika mereka bersikap berlebihan. Peringatan sederhana itu terkadang cukup untuk membuat anak-memperbaiki sikapnya. Bisa dilakukan hitungan 1-5 atau konsekuensi disiplin bakal diberikan.

Ketiga, hal yang sangat penting dan kerap tak sempat dilakukan, yaitu menikmati waktu sendiri. Selalu dikeliling suara riuh anak-anak, permintaan serta perdebatan akan sangat menguras emosi.

Luangkan waktu saat anak-anak tertidur, untuk menikmati segelas kopi atau teh sambil bersantai atau mungkin menonton serial favorit. Cara ini cukup efektif mengembalikan lagi level emosi menjadi stabil dan mengurangi keinginan untuk berteriak.

Sumber: Todays Parent

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

Peran orang tua memiliki signifikan yang besar terkait penggunaan perangkat gadget kepada anak-anak.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Trik Memperbaiki Postur Anak yang Bungkuk dengan Elastic Taping

Trik Memperbaiki Postur Anak yang Bungkuk dengan Elastic Taping

Postur tubuh anak yang bungkuk bisa disebabkan beberapa kebiasaan. Hal ini pun bisa diatasi dengan kebiasaan simple.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.

Baca Selengkapnya