Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerap Ganti Pengasuh, Ini Efeknya Bagi Perkembangan Anak

Kerap Ganti Pengasuh, Ini Efeknya Bagi Perkembangan Anak Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

 

Dream - Bagi ayah dan ibu bekerja, kehadiran pengasuh di rumah tentunya sebuah kebutuhan. Untuk mendapat pengasuh yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan bukanlah hal mudah.

Ada kalanya kita mendapat pengasuh referensi dari orang lain atau mengambil dari yayasan. Pada banyak kasus pengasuh mengundurkan diri, bermasalah atau ada hal lain yang membuatnya berhenti dan orangtua harus mencari pengasuh pengganti.

Kondisi ini kerap membuat orangtua bingung dan khawatir. Pasalnya, orangtua tidak ingin terlalu sering mengganti pengasuh anak. Bagi anak yang masih balita, tentunya harus beradaptasi ulang. Terutama anak yang sudah mengenal orang-orang di sekelilingnya.

Tak dipungkiri, kondisi ini juga sangat berpengaruh pada kondisi psikologis anak. Termasuk proses tumbuh kembangnya.

"Sering berganti pengasuh sedikit banyak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Biasanya pada anak yang sudah memiliki keterikatan emosional dengan pengasuhnya. Inilah mengapa perpisahan dengan pengasuh lama dan pergantian pengasuh baru terkadang mencetuskan ansietas (kecemasan) pada anak," kata dr. Reza Fahlevi, seperti dikutip dari KlikDokter.

 

Waktu Adaptasi

Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan membangun ikatan emosional serta rasa kepercayaan anak terhadap pengasuh barunya. Jika proses ini terjadi satu atau dua kali, tidak masalah.

Hal yang bisa memicu masalah adalah jika  lebih dari lima kali ganti pengasuh. Terhadap pertumbuhan anak, sedikit banyak dapat terganggu.

Misalnya anak tak mau makan saat disuapi dengan pengasuh barunya. Masalah itu dapat memengaruhi asupan nutrisi dan berdampak pada pertumbuhan anak.

"Terhadap aspek perkembangan, pergantian pengasuh anak yang terlalu sering juga berpengaruh. Proses perkembangan merupakan suatu hal yang berkelanjutan. Oleh karena itu, stimulasi yang dilakukan juga harus berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak saat itu," kata dr. Reza.

Saat pergantian pengasuh terjadi, terkadang pengasuh yang baru juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari sampai tahap mana perkembangan anak. Dari sisi anak, stimulasi juga dapat berjalan dengan baik jika ada kedekatan emosional antara anak dan orang yang memberikan stimulasi.

 

Tips saat ganti pengasuh

Hal yang paling penting selama pergantian pengasuh anak adalah pendampingan orangtua, karena orangtua merupakan sosok yang dikenal dan dapat dipercaya oleh anak. Saat pengasuh lama pergi, orangtua harus lebih menghabiskan waktu dengan anak.

Dampingi dulu pengasuh dan berikan informasi sedetail mungkin kebiasaan dan kesukaan anak. Jangan langsung meninggalkan anak dengan pengasuh baru karena anak belum kenal. Intervensi orang tua yang lebih aktif selama proses transisi ini sangat penting untuk menurunkan level kecemasan anak.

Selengkapnya baca di sini.

Serunya Gaya Mengasuh Anak ala Orangtua Swedia, Layak Ditiru!

Dream - Swedia selalu masuk dalam daftar negara yang penduduknya paling bahagia. Negara ini juga disebut-sebut sebagai negara ideal untuk membesarkan anak.

Kultur dan kebiasaan di Swedia memang sangat ramah bagi buah hati dan keluarga. Sistem pendidikannya juga dianggap yang termasuk yang terbaik di dunia, sejajar dengan Finlandia.

Mungkin Sahabat Dream penasaran, bagaimana pola asuh para orangtua Swedia sehingga menciptakan penduduk yang level kebahagiaannya tertinggi di dunia.

Orangtua di Swedia ternyata punya gaya mengasuh yang unik dan khas. Bisa jadi inspirasi bagi para ayah dan ibu dan di berbagai belahan dunia saat mengurus buah hatinya. Seperti apa? Yuk simak.

 

Tidur siang di luar rumah

Pembagian tugas ayah dan ibu yang setara

Di Swedia, ayah mendapat cuti saat anak lahir cukup panjang, yaitu 90 hari. Pemerintah setempat menyadari betul kalau kehadiran ayah sangat dibutuhkan di hari-hari pertama kehidupan buah hati. Keseteraan gender sangat dihargai di sana.

Tak ada istilah mengurus anak adalah pekerjaan ibu, karena semuanya memiliki kewajiban yang sama. Ayah di Swedia juga terbiasa memasak, mengganti popok, bahkan mengurus pakaian.

 Banyak Main 

Jika di Indonesia, anak-anak ikut banyak sekali les untuk meningkatkan kemampuan mereka, di Swedia justru sebaliknya. Sepulang sekolah tak ada lagi les atau kegiatan dengan jadwal ketat.

Mereka dipersilakan main di luar rumah sesukanya. Orangtua menyadari betul kalau main sangat dibutuhkan anak untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari

Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari

Sang ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi apapun sampai merasakan nyeri menjelang persalinan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.