Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Gejala Parental Burnout, Harus Segera Diatasi

Kenali Gejala Parental Burnout, Harus Segera Diatasi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menjadi orangtua dibutuhkan komitmen yang kuat dan tak ada 'libur'. Mengasuh serta mendidik buah hati jadi momen penting yang tentunya tak mau dilewatkan orangtua.

Ada kalanya para orangtua, khususnya ibu merasa lelah saat harus berinteraksi dengan buah hati tercinta. Kelelahan intens yang menimbulkan permasalahan mental dan fisik ini dikenal dengan parental burnout. Dilansir psychologytoday.com burnout tidak hanya disebabkan oleh kelelahan bekerja, namun mengasuh anak juga dapat memicu terjadinya burnout.

Parental burnout berdampak pada relasi antara orang tua dengan anak. Menurut Psikolog Saskhya Aulia Prima, parental burnout berpotensi menyebabkan orangtua khususnya ibu menjaga jarak dengan anak.

"Semakin bareng dengan anak malah semakin sedih, jadi ketika dekat dengan anak kita malah merasa marah, merasa nggak bener mengasuh anak. Karena perasaan nyaman tidak terlalu kita malah menjauh dari anak," ujar Co-Founder 3 Generasi ini dalam acara 'LazBaby Media Briefing', Selasa 9 Maret 2021.

 

Cara Atasi Parental Burnout

Untuk mencegah parental burnout, Saskhya memberikan beberapa tips yang dapat sahabat dream terapkan. Apa saja tipsnya? Yuk kita simak

Atur Rutinitas Harian
Sulit untuk berada dalam situasi yang tidak pasti karena manusia secara natural membutuhkan kepastian. Situasi tidak pasti ini tentu berpengaruh pada emosi Ibu. Mengatur rutinitas harian jadi cara untuk mengatasi situasi semacam ini. Rutinitas yang pasti akan membuat keadaan jadi lebih teratur.

Konsumsi Makanan Sehat dan Olahraga
Makanan sehat yang bernutrisi memberikan pengaruh yang besar bagi emosi kita. Perlu diketahui usus kita menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi rasa cemas. Maka mengonsumsi makanan yang sehat sangat penting untuk menjaga emosi agar tetap stabil. Olahraga juga dapat dilakukan agar tubuh menjadi segar dan lebih rileks.

Sadari Emosi yang Muncul
Kita kerap kali kebingungan menghadapi emosi tidak nyaman yang tiba-tiba muncul. Oleh karena itu melatih emosi jadi hal penting yang dapat dilakukan. Mencoba berbicara pada diri sendiri sebelum tidur atau beribadah bisa jadi hal yang dapat dicoba.

Bersikap tenang saat merasakan emosi yang tidak nyaman juga penting untuk dilakukan. Rasakan emosi yang muncul lalu sadari keberadaannya. Menyadari emosi yang muncul dapat mencegah kita untuk mengambil tindakan yang kurang bijak.

Lakukan Me time
Memberi ruang untuk diri sendiri atau me time jadi cara tepat yang perlu dicoba. Me time bukan hal yang egois. Justru melakukan me time adalah bentuk tanggung jawab untuk diri sendiri. Fungsi tubuh akan maksimal ketika kita memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat sejenak saat me time.

Laporan Putu Monik Arindasari

Waspada Parental Burnout Saat Pandemi

Dream - Menjadi orangtua memang membutuhkan usaha ekstra apalagi di masa pandemi. Pandemi mengharuskan segala aktivitas dilakukan di dalam rumah. Interaksi antara orang tua dan anak jadi berubah drastis .

Aktivitas intensif bersama keluarga memang terasa menyenangkan tapi lama-kelamaan justru dapat memicu stres hingga kelelahan emosi dan fisik. Hal ini dikenal dengan istilah parental burnout.

"Semenjak tahun lalu ada penambahan serta perubahan tugas sehari-hari bagi orangtua. Kondisi dan sistuasi yang enggak pasti membuat tingkat stres dan kelelahan menjadi lebih tinggi, ini yang disebut parental burnout," ujar Psikolog Saskhya Aulia Prima dalam acara 'LazBaby Media Briefing', Selasa 9 Maret 2021.

Parental burnout yang memicu kelelahan intens pada mental dan fisik akan berpengaruh besar pada pola pengasuhan anak. Relasi dengan anak berpotensi menjadi buruk. Orangtua jadi mudah marah dan komunikasi dengan anak pun jadi terhambat.

"Parantel burnout akan berdampak pada relasi, kita jadi gampang marah dengan anak dan jadi gampang marah dengan suami," kata Co-Founder 3 Generasi ini.

 

Kehilangan Kepercayaan Diri

Parahnya lagi parental burnout membuat orangtua ingin kabur dari realita, seperti kewajiban mengurus rumah dan mengasuh anak. Merasa jauh secara emosi dengan anak berakibat menghilangkan kepercayaan diri dalam mengasuh anak.

"Dari survey yang dilakukan Lazada bersama babyologist, 69 % ingin lari dari tanggung jawab menjadi orangtua. Umumnya ketika kita emosi dengan anak, kita jadi menyesal. Kita merasa tidak mampu menjadi orang tua yang baik," ucap Sherlly Yusuf, Co-Founder Babyologist pada kesempatan yang sama.

Masalah tersebut membuat Lazada berkolaborasi dengan Babyologist, sebuah komunitas Ibu di Indonesia, yang berfokus pada perjalanan kehamilan dan pengasuhan anak. Kolaborasi ini dengan membuat program edukasi seputar parenting dan festival belanja online pada 10-12 Maret 2021.

Laporan Putu Monik Arindasari

Lewat Gambar, Orangtua Bisa Tahu Level Stres Anak Saat Pandemi

Dream - Anak-anak mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui seni dan permainan. Mereka terlibat dalam saluran kreatif untuk berbagi pengalaman, menghilangkan stres, dan mengatasi apa yang terjadi dalam hidupnya.

Anak-anak belum memiliki kemampuan perkembangan dan pengalaman hidup untuk memahami, mengekspresikan secara verbal, dan memproses pengalaman yang sulit, merugikan, atau traumatis.

"Menggambar atau melakukan kegiatan berbau seni dapat menjadi cara mendukung kesehatan mental pada anak. Sangat penting sekarang ini untuk menciptakan ruang pengasuhan bagi anak-anak untuk membuat karya seni," ujar Nikki Martyn, Program Head of Early Childhood Studies, University of Guelph-Humber, Kanada.

Anak yang mengalami peningkatan stres, kecemasan, ketakutan atau kurangnya penyelarasan emosional atau pemahaman melalui pengalaman dengan pengasuhnya sering mengembangkan gagasan tentang dunia yang didasarkan pada ketakutan dan kebutuhan untuk membentuk perlindungan. Anak-anak dipengaruhi oleh pengalaman usia dini sepanjang hidup mereka.

"Aktivitas seni seperti menggambar membantu anak-anak mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka. Ini memberi mereka kesempatan untuk membayangkan kemungkinan, melihat dan membuat skenario alternatif yang dapat membuka cara baru untuk terlibat dalam hubungan dan lingkungan," kata Martyn dikutip dari Todays Parent.

 

Lakukan 3 Hal Ini

Bagaimana caranya agar anak bisa mengekspresikan perasaannya lewat seni dan gambar.

- Ruangan Khusus
Ciptakan ruang ramah anak yang tak masalah jika berantakan dan memungkinkan mereka mengeluarkan kreativitasnya. Sediakan alat gambar dan berkesenian seperti kertas, krayon, plastisin, cat, glitter dan biarkan mereka bereksplorasi dan berkreasi dengan bebas. Beberapa anak akan menikmati duduk di meja dan yang lainnya akan menikmati lantai. Tidak masalah bagaimana mereka memilih untuk berkreasi, jika ruang tersebut mendukung kenyamanan dan kreativitasnya.

- Tetap dekat dan ikuti kemauan anak
Biarkan anak mencoret-coret sesuka hati. Jangan khawatir tentang seperti apa bentuknya. Ekspresi tersebut bermanfaat untuk psikologis anak. Cobalah untuk tidak menekan anak untuk berkreasi.

- Respons positif
Berikan umpan balik positif saat mereka menunjukkan hasil karyanya. Ingat, ini adalah ekspresi perasaan mereka dan cara mereka memandang diri sendiri dan dunia. Jangan mencoba mengubah atau "meningkatkan" itu. Bisa minta anak untuk bercerita apa yang digambar dan dibuatnya.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bunda Alami Burnout Mengasuh Si Kecil? Ini Saran Psikolog
Bunda Alami Burnout Mengasuh Si Kecil? Ini Saran Psikolog

Bisanya ditandai adanya perasaan tidak mampu mengatasi tuntutan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Sering Menangis Tanpa Alasan, Bisa Jadi Pertanda Kondisi Ini
Sering Menangis Tanpa Alasan, Bisa Jadi Pertanda Kondisi Ini

Kondisi ini, yang sering disebut sebagai "overwhelmed", dapat berdampak tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
Mengurus Dua Buah Hati, 6 Tips Parenting ala Dwihandaanda Ini Bisa Jadi Inspirasi
Mengurus Dua Buah Hati, 6 Tips Parenting ala Dwihandaanda Ini Bisa Jadi Inspirasi

Seperti apa sih gaya parenting Dwi Handayani yang bisa jadi inspirasi?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketahui, 5 Masalah Kesehatan yang Bermunculan Akibat Stres
Ketahui, 5 Masalah Kesehatan yang Bermunculan Akibat Stres

Stres bukan hanya membuatmu lebih sulit fokus, tapi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Baca Selengkapnya
Sudah Jadi Ibu, Psikiater Ingatkan Jangan Sampai Lupa 4 Hal Ini
Sudah Jadi Ibu, Psikiater Ingatkan Jangan Sampai Lupa 4 Hal Ini

Stres dan depresi jadi risiko yang sangat mungkin terjadi ketika ibu terus-menerus 'melupakan dirinya'.

Baca Selengkapnya
Stress Bukan Hanya Mengganggu Pikiran, tapi Juga Mengganggu Perut!
Stress Bukan Hanya Mengganggu Pikiran, tapi Juga Mengganggu Perut!

Stress tidak hanya mengganggu kejiwaan, tetapi juga berdampak pada tubuh.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Tebak-tebakan Tema Sayuran
BUNGKUS! Tebak-tebakan Tema Sayuran

Sahabat Dream, kalian ada yang tahu gak tebak-tebakan dengan tema sayuran ini? Berapa yang bisa kalian jawab nggak.

Baca Selengkapnya