Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciri-ciri Anak Remaja Alami Gangguan Kecemasan

Ciri-ciri Anak Remaja Alami Gangguan Kecemasan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - World Health Organisation (Badan Kesehatan Dunia/WHO) menyebutkan, anak remaja saat ini lebih rentan terkena gangguan kecemasan (anxiety disorder). Masa remaja merupakan waktu di mana banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis maupun emosional.

Child Mind Institute Amerika Serikat menyebutkan, bahwa 32,9 persen dari anak-anak dan remaja di seluruh dunia mengalami gangguan kecemasan. Setengahnya dimulai sejak menginjak usia 18 tahun. Dan anak perempuan dua kali lebih mungkin untuk menghadapi gangguan kecemasan atau depresi daripada anak laki-laki.

Mungkin kita berpikir bahwa kecemasan kita itu sepele. Namun jika tidak segera ditangani dengan baik, maka kondisi ini memengaruhi perkembangan anak, pendidikan mereka, dan potensi untuk menjalani kehidupan yang produktif.

Gangguan kecemasan yang dapat menyerang anak di antaranya adalah depresi, kesulitan bersosialisasi, gangguan makan, dan kesulitan belajar.

Sayangnya, banyak anak dengan gangguan kecemasan tersebut yang tidak segera ditangani sehingga dapat bertambah parah. Bagi orangtua, memang sulit untuk mendeteksi gangguan kecemasan pada anak.

Hal tersebut menyebabkan anak tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Ditambah lagi jika komunikasi tak berjalan dengan baik. Anak mungkin masih sulit menyampaikan apa yang dirasakannya.

Penting bagi orangtua untuk memahami terlebih dahulu tanda dan gejala kecemasan pada anak remaja.

 

Hal yang Mempengaruhi Level Kecemasan Remaja

Dilansir dari parents.com, kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Anak-anak akan sering marah dan agresif, karena mereka berusaha untuk memproses emosi kompleks yang datang akibat gangguan kecemasan. Dia juga mengatakan, anak-anak dengan gangguan kecemasan umumnya menunjukkan kesulitan untuk berkompromi dengan situasi sulit.

Beberapa kecemasan mungkin dipicu oleh berita, perpisahan, trauma sebelumnya, atau sesuatu yang mereka tidak bisa tunjukkan. Jenis kecemasan tertentu juga dapat diaktifkan atau dipicu oleh banyaknya pekerjaan sekolah atau suasana sekolah secara umum.  

Banyak anak-anak berjuang untuk mempertahankan nilai mereka dan menyelesaikan semua tugas sekolah mereka dengan rasa takut yang membebani mereka terus-menerus.

Seperti Apa Kecemasan Remaja

Kecemasan bisa terasa seperti tekanan yang memuncak, rasa takut yang dalam, kegelisahan yang terus-menerus, atau sejumlah hal lainnya. Gangguan kecemasan membuat anak menjadi kurang tidur dan kurang peduli tentang hal-hal yang sebelumnya ia sukai, dan membuat mereka kurang termotivasi.

Tugas Orang Tua dalam Mengatasi Kecemasan Anak

- Utamakan Kesehatan Mental Orang Tua

Hal ini penting dan paling utama untuk dilakukan. Orangtua dengan kesehatan mental yang baik tentunya akan memiliki anak dengan kondisi yang serupa.

- Komunikasi

Hubungan anak dengan orangtua harus dibangun dari rasa kepercayaan dan perasaan aman serta nyaman. Hal ini dilakukan agar anak merasa yakin bahwa orang tuanya dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosionalnya.

- Luangkan Waktu

Coba untuk mengesampingkan semua pekerjaan, dan berfokus kepada anak. Tunjukkan pada anak bahwa orangtuanya mau memberikan waktunya untuk mereka.

Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan

Anak yang mengalami gangguan kecemasan cenderung mudah lelah dan panik dalam banyak hal. Tekanan secara psikis dari kepanikan itu juga akhirnya menimbulkan sakit secara fisik. Selain badan, yang diserang juga pernapasan. Anak dengan gangguan kecemasan akan mudah mengalami sesak napas.

Selain itu, mereka juga bakal sering merasakah mulas pada perutnya. Seperti orang dewasa yang sedang banyak pikiran, anak-anak dengan gangguan kecemasan juga susah tidur dan pusing. Sebagai imbas dari itu semua, mereka kemudian melakukan hal-hal yang berulang, seperti misalnya menggigiti kuku, bahkan menyakiti tubuhnya sendiri.

Suasana hati anak pun jadi kacau. Mereka cenderung lebih malas bersosialisasi, karena pada dasarnya mereka merasa insecure dengan apapun yang ada di sekelilingnya. Imbasnya, anak juga jadi enggan pergi ke sekolah.

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Seringnya, anak sendiri juga tak tahu apa yang sedang mereka cemaskan, dan cemas terus-menerus. Mereka hanya akan menunjukkan sikap gampang marah, panik dan sensitif, serta cenderung menutup diri.

Menjadi sulit untuk mengatasi gangguan kecemasan pada anak, karena memang susah juga dicari penyebabnya. Cara terbaik untuk bisa mengetahuinya yaitu dengan mengajak anak berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Bisa juga melakukan terapi kecemasan yang direkomendasikan. (mut)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari

Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari

Sang ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi apapun sampai merasakan nyeri menjelang persalinan.

Baca Selengkapnya
Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Jangan terkecoh dengan fase kritis, di mana anak tak lagi demam padahal berisiko mengalami syok.

Baca Selengkapnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.

Baca Selengkapnya